Thursday 13 November 2014

PROSES KEMATIAN. Ada apa setelah kita mati? Adakah SIKSA KUBUR?

Ada anggapan di masyarakat bahwa orang mati mengalami hidup di alam kubur. dan ada pula yang memahami adanya REINKARNASI. mari kita bahas tentang adanya alam kubur / siksa kubur. Di alam itu, mereka yang mati dianggap dapat merasakan seperti manusia yang sedang hidup, misalnya mendengar, merintih, berpikir, atau merasakan kesenangan. Tidak hanya itu, ada juga yang percaya bahwa selama di alam kubur ada siksa kubur. Benarkah semuanya itu?

Yang dialami manusia sesudah hidupnya berakhir adalah sesuatu yang ghaib. Hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. dan nabi pun tidak mengetahui sesuatu yang ghaib. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban itu hanyalah dengan mengaji isi Al Qur’an. Makalah ini ditujukan untuk mengaji/mengkaji ayat-ayat Al Qur’an untuk membahas dugaan keberadaan alam kubur.
Pengertian tentang hidup sesudah mati masih terjadi pemahaman yang rancu antara kalangan umat Islam sendiri. Sementara ini banyak keterangan yang sering kita dengar bahwa nanti orang sesudah mati akan dibangkitkan hidup kembali, namun betapa keadaan orang yang dihidupkan kembali masih beda pemahaman antara yang satu dengan yang lain. Ada juga yang berpemahaman bahwa manusia akan mengalami re-inkarnasi. baca juga: (MENGGUGAT KONSEP AJARAN RE-INKARNASI).
Hal demikian itu wajar-wajar saja karena setiap keterangan yang disampaikan itu tidak berdasarkan keterangan Allah dalam AlQur’an, tetapi hanya menurut cerita yang kemudian diulas panjang lebar berdasarkan katanya orang secara sambung bersambung dan tidak jelas sumber aslinya. Akibatnya banyak keterangan yang kita terima tidak rational dan sulit untuk dipikirkan serta tidak sejalan dan tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
Dalam AlQur’an sering kita dapatkan keterangan Ayat-Ayat yang menyatakan bahwa manusia itu adalah dzalim dan bodoh. Agar manusia itu tidak dzalim Allah memberikan bimbingan berupa petunjuk AlQur’an sehingga kalau orang mengikuti petunjuk itu akan menjadi cerdas, maka kedzaliman dan kebodohan itu akan bisa diatasi dengan petunjuk Allah dalam AlQur’an itu.

pada dasarnya setiap yang berjiwa akan merasakan mati. seperti di dalam ayat ali imran: 185 "setiap nafs (jiwa) merasakan mati". dan tertera dibeberapa ayat lain, al anbiya: 35


SAKARATUL MAUT (pingsan maut)

Banyak orang yang meyakini bahwa sakaratul maut itu menyakitkan, sakitnya melebihi 300 tikaman pedang. seperti yang diterangkan di dalam hadist nabi "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi). 
"Kematian yg paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yg menancap di selembar kain sutera.
Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yg tersobek ?"
(HR Bukhori)


Harus kita ketahui, bahwa Orang yang hidup dikendalikan oleh sistem syaraf yang berpusat di otak. Pada saat menjelang kematian, orang tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Orang yang hidup mengatakannya sebagai dalam keadaan tidak sadar. di dalam ilmu kedokteran, ketika manusia dalam keadaan tidak sadar, produksi hormon serotonin semakin meningkat. Meskipun demikian, otaknya masih berfungsi sehingga orang tersebut mungkin merasakan berada di alam mimpi. Walaupun sudah dinyatakan mati oleh dokter, dapat saja otaknya masih berfungsi. Inilah yang mungkin menyebabkan fenomena mati suri. Ketika orang itu benar-benar mati, otaknya tidak berfungsi sehingga memorinya diakhiri oleh keadaan terakhir yang dapat disimpan dalam sistem memori. Sesudah itu, memorinya akan disimpan Allah di suatu tempat. Jika kita melihat alquran dan sains saat ini, ada kesesuaian dalam fenomena sakaratul maut ini. bahwa sakaratul maut itu tidak sakit, orang yang sekarat (sukara/tidak sadar) tidak bisa merasakan apa-apa.
Liat surat QAAF: 19 =>"Dan datanglah sakaratul maut (pingsan maut) secara Haq (logis/benar). itulah yang kamu tidak bisa menentangnya." kata sukara berarti tidak sadar. Yang mewafatkan adalah Malakhul maut (penguasa/yang menguasai maut).
Liat as-sajjdah: 11 => "katakanlah: "yang mewafatkan kamu adalah malakhul maut (yang menguasai maut=sejenis program) yang diwakilkan padamu, kemudian kamu dikembalikan kepada Tuhanmu."

NB: Malakhul maut adalah sejenis program yang akan mematikan manusia sesuai dengan programnya masing-masing. seperti dalam komputer adalah moose untuk sut-down. maka istilah yang di pakai adalah mewafatkan.

kata Malakh yang berarti penguasa? yang menguasai. (malakhul maut berarti yang menguasai maut). kata malakh ada juga di beberapa ayat:
Huud: 31
al haaqah: 17
al anam: 8-9
arti kata malakh berarti menguasai. di dalam alquran tidak disebutkan yang namanya malaikat izrail (malaikat pencabut nyawa)
Layaknya orang tidak sadar/sukara/pingsan (sakaratul maut=.pingsan maut), tidak bisa merasakan apa-apa. hal ini sesuai ilmu kedokteran, bahwa orang yang pingsan secara alamiah akan mengeluarkan hormon sorotonin yang lebih banyak. dimana hormon tersebut bisa mempengaruhi kesadaran seseorang.


PROSES ORANG MATI SEPERTI ORANG TIDUR

az-zumar:42 => Allah mewafatkan suatu diri (anfus) ketika matinya dan yang belum mati waktu tidurnya. Lalu DIA tahanlah (anfus) orang-orang yang telah dilaksanakan atasnya kematian dan mengirim yang lain (yang tidur itu) sampai ajal (waktu) tertentu. Bahwa pada yang demikian ada ayat bagi kaum yang memikirkan.

TIDAK ADA SIKSAAN DI DALAM KUBUR

banyak orang yang akan marah-marah jika dikatakan bahwa siksa kubur itu tidak ada, mereka ngotot dengan keyakinannya. sebuah keyakinan harus bisa dibuktikan, jika mereka ngotot seharusnya bisa membuktikan siksa kubur itu memang ada. tapi sialnya mereka belum pernah merasakan mati. maka untuk membuktikannya kita harus BERTANYA PADA ORANG YANG SUDAH PERNAH MATI. bahwa mati itu hanya terasa sebentar saja. Hal ini dicontohkan dengan di matikannya UZAIR 100 tahun terus kemudian DI BANGKITKAN lagi. dan cerita pemuda kahfi yang DITIDURKAN selama 309 tahun.
al baqarah: 259 => Atau seperti orang yang berjalan (uzair) di negeri (palestina) yang sudah runtuh bangunannya dia berkata: "betapa Allah akan menghidupkan sesudah matinya? Lalu Allah mematikannya 100 tahun musim kemudian membangkitkannya. Dia berfirman: "berapa lama kamu disini? Dia (uzair) menjawab: aku telah disini sehari atau setengah hari. DIA berfirman:" bahkan engkau telah tinggal disini 100 tahun musim, maka perhatikan makananmu dan minumanmu yang belum membusuk. dan perhatikan khimarmu agar kami jadikan engkau suatu ayat (tanda) bagi manusia. LIhatlah Tulang-tulang itu, betapa kami menggerakannya, kemudian kami bungkus dia dengan daging. maka ketika sudah terang baginya, dia berkata: "tahulah aku bahwa Allah menentukan tiap sesuatu.

al kahfi: 18,19,25)
al kahfi: 18 => kamu mengira mereka sadar (bangun) padahal mereka tidur nyenyak. Kami bolak-balikan mereka ke sebelah kanan (timur) dan ke sebelah kiri (barat) (karena tidur kepalanya di selatan), anjing mereka mengulurkan dua kakinya di pintu. Kalau kamu menemui mereka tentulah kamu berpaling lari dari mereka dan kamu akan dipenuhi rasa gentar (takut) dari mereka.

al kahfi:19 => Demikianlah Kami bangkitkan mereka (pemuda gua) agar bertanya diantara mereka. berkatalah yang bicara dari mereka: "berapa lama kamu telah tinggal?' mereka berkata: "kita telah TINGGAL SEHARI atau SETENGAH HARI". mereka berkata: " Tuhanmu lebih mengetahui tentang berapa lama kamu tinggal." Bangkitlah (berangkatlah) salah seorang kamu dengan mata uang ini menuju ke kota. lalu perhatikan dengan cerdas makanannya, maka akan datang (kamu dapatkan) rezki dari pada-NYA. dan hendaklah kamu bersikap ramah, dan janganlah kamu menyadarkan pada seseorang tentang kamu.
al kahfi: 25 => dan mereka tinggal dalam gua itu tiga ratus tahun ditambah sembilan (309 tahun).

Jika alam kubur ada, orang seharusnya dapat menghitung waktu selama mereka tinggal di alam kubur. Alasannya, dalam alam kubur itu, orang dianggap seperti hidup di alam lain. Ketika dihidupkan kembali, seharusnya orang yang pernah hidup di alam kubur dapat menyebutkan durasi ketika berada di alam kubur. Benarkah demikian?
Ketika orang-orang mati dihidupkan lagi, mereka merasa pernah tinggal di bumi hanya sehari atau setengah hari saja. Jadi, mereka merasa tinggal di bumi hanya sebentar saja.
SIKSA KUBUR TIDAK ADA
di ayat lain jelaskan bahwa siksa kubur itu tidak ada, Ar euum: 55 => dan pada hari berdirinya sa'ah (kiamat) orang-orang berdosa menantikan, TIDAKLAH MEREKA TINGGAL (dalam kubur) KECUALI SESAAT SAJA (sebentar). Seperti itu mereka dibohongi (bahwa di kubur itu di siksa).

al isra" :52 => pada hari Dia memanggil (menyeru) kamu, lalu kamu memperkenankan dengan memuji-NYA, dan kamu mengira kamu tinggal (dalam kubur) hanyalah sebentar. 


BARZAKH
Orang yang hidup dikendalikan oleh sistem syaraf yang berpusat di otak. Pada saat menjelang kematian, orang tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Orang yang hidup mengatakannya sebagai dalam keadaan tidak sadar. Meskipun demikian, otaknya masih berfungsi sehingga orang tersebut mungkin merasakan berada di alam mimpi. Walaupun sudah dinyatakan mati oleh dokter, dapat saja BATANG OTAKNYA masih berfungsi. Inilah yang mungkin menyebabkan fenomena mati suri. Ketika orang itu benar-benar mati, otaknya tidak berfungsi sehingga memorinya diakhiri oleh keadaan terakhir yang dapat disimpan dalam sistem memori. Sesudah itu, memorinya akan disimpan Allah di suatu tempat. Barangkali, tempat itu adalah yang dimaksud dengan tempat simpanan dalam ayat 6:98. Hingga hari kiamat, memorinya tidak berubah bersama waktu sehingga orang itu dikatakan seperti sedang menghadap dinding atau pembatas, yaitu dinding yang membatasi antara memori ketika sebelum mati dan memori ketika dihidupkan kembali nanti. Ketika dihidupkan kembali, dinding itu hilang dan memori yang disimpan sampai saat kematian akan disambung dengan memori yang baru setelah dihidupkan kembali. Akibatnya, orang mati akan langsung merasakan hari kebangkitan terjadi (surat 16:77). dinding tersebut adalah yang diceritakan dalam surat 23:100.
SURAT 6:98. Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.
SURAT 23:100. agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.
Dinding merupakan terjemahan dari kata barzakhun. barzakhun ditulis menjadi barzakh.
23.100 LaAAallee aAAmalu [sa]li[h]an feem[a] taraktu kall[a] innah[a] kalimatun huwa q[a]-iluh[a] wamin war[a]-ihim barzakhun il[a] yawmi yubAAathoon(a)

Ada orang yang manambahkan kata alam pada barzakh sehingga menjadi alam barzakh. Oleh mereka, alam barzakh dianggap sebagai alam kubur. Padahal, alam dinding atau alam pembatas tidak ada. Memang, alam barzakh tidak ada dalam Al Qur’an.
PENUTUP 
Alam kubur atau siksa kubur tidak ada. Dalam keadaan mati, manusia tidak bisa mendengar, tidak bisa merasakan sakit, tidak bisa merasa sedih atau senang, tidak bisa berpikir, dan tidak bisa merasakan sedang menunggu.


BACA JUGA: 
- MENGGUGAT AJARAN REINKARNASI 

- kehidupan sesudah mati (kajian alquran tematik)





 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger