Kebenaran adalah satu nilai utama di
dalam kehidupan human. Sebagai nilai-nilai yang menjadi fungsi rohani
manusia. Artinya sifat manusiawi atau martabat kemanusiaan (human
dignity) selalu berusaha “memeluk” suatu kebenaran. Manusia selalu
mencari kebenaran, jika manusia mengerti dan memahami kebenaran, sifat
asasinya terdorong pula untuk melaksankan kebenaran itu. Sebaliknya
pengetahuan dan pemahaman tentang kebenran, tanpa melaksankan konflik
kebenaran, manusia akan mengalami pertentangan batin, konflik spilogis.
Karena di dalam kehidupan manusia sesuatu yang dilakukan harus diiringi
akan kebenaran dalam jalan hidup yang dijalaninya dan manusia juga tidak
akan bosan untuk mencari kenyataan dalam hidupnya yang dimana selalu
ditunjukkan oleh kebanaran.
a) Kebenaran T1, Kebenaran Metafisik
b) Kebenaran T2, Kebenaran Etik
c) Kebenaran T3, Kebenaran Logik
d) Kebenaran T4, Kebenaran Empirik
# Pengertian Kebahagiaan
Kebenaran itu merupakan sesuatu yang benar adanya, real , nyata sesuai
dengan realita yang ada. Kebenaran yang dicari-cari dalam dalam setiap
kesempatan sebenarnya adalah "Kebenaran Mutlak". Kebenaran mutlak
artinya adalah kebenaran yang sudah tidak dapat disalahkan lagi.
Kebenaran yang tidak dapat disalahkan adalah kebenaran yang menjumpai
pembuktian yang mengatasi pernyataannya. Dengan demikian sebenarnya
sepertinya kebenaran mutlak adalah kebenaran yang dengan fakta yang
tidak dapat disangkal lagi. Kebenaran diperlukan untuk membuktikan hal
itu salah atau benar. Cara membuktikan kebenaran juga kita harus
mendapatkan bukti yang kuat.
Istilah kebenaran memiliki 4 arti yang berbeda, dalam hal ini disimbolkan dengan T1, T2, T3 ,T4 (Lincoln & Guba, 1985).a) Kebenaran T1, Kebenaran Metafisik
Metafisika (Bahasa Yunani meta) =
"setelah atau di balik",phúsika) = "hal-hal di alam") adalah cabang
filsafat yang mempelajari penjelasan asal atau hakekat objek (fisik) di
dunia. Metafisika adalah suatu usaha mempelajari hakikat alam secara
utuh, baik nyata mau pun tidak, dan dapat dijelaskan secara logis. Dapat
dikatakan kebenaran metafisika kebenaran yang berasal dari Tuhan, dan
manusia merupakan salah satu objeknya.
Kebenaran
Metafisik merupakan kebenaran yang paling mendasar dari seluruh
kebenaran yang pernah ada (ultimate truth). Harus diterima apa adanya
(taken for granted). Kebenaran ini adalah yang berasal dari Tuhan Sang
Pencipta.
Contoh dari kebenaran metafisik misalnya,- Hubungan seorang saudara kembar, dimana seseorang bisa merasakan hal yang menimpa saudara kembarnya (kontak batin atau firasat). Itu semua tidak bisa kita jelaskan mengapa terjadi demikian.
- Proses pembuatan manusia termasuk kebenaran metafisika sebab hal ini meneliti tentang proses manusia itu dibentuk, mengapa manusia itu dapat hidup. Manusia tidak dapat menemukan siapa pembuatnya karena Tuhan lah yang Maha Pencipta.
- Apakah benda-benda yang kita lihat sekeliling kita itu benar-benar nyata atau hanya permainan pikiran atau otak kita saja? Apakah kita yang sekarang sama dengan kita yang kemarin? Karena setiap molekul-molekul tubuh kita berganti-ganti (meluruh).
- Ketika kita sedang tertidur alam metafisika bekerja, kita tidak tahu otak mana yang bekerja. Semua ini kekuasaan Alah SWT.
b) Kebenaran T2, Kebenaran Etik
Etika itu, secara umum berarti aturan,
sopan santun. Secara khusus berhubungan langsung dengan Status jabatan
atau lembaga yang ada ditengah masyarakat. Kebenaran etik merupakan
kebenaran yang memenuhi standar moral sesuai dengan etika yang ada.
Istilah "etika" dipahami sebagai suatu teori ilmu pengetahuan yang
mendiskusikan mengenai apa yang baik dan apa yang buruk berkenaan dengan
perilaku manusia. Dengan kata lain, etika merupakan usaha dengan akal
sehatnya untuk menyusun teori mengenai penyelenggaraan hidup yang baik.
Kebenaran
Etik merupakan kebenaran yang merujuk kepada perangkat standar moral
atau profesional sebagai pegangan prilaku yang harus dilakukan oleh
pemegang jabatan (code of conduct). Seseorang dikatakan benar bila dia
berpegang dan melakukan tindakan sesuai dengan standar perilaku yang
harus dilaksanakannya. T2 bersumber dari T1 atau norma social budaya,
komunitas profesi. (ada yang mutlak ada yang relative). Kebenaran Etik
ialah sesuatu (pernyataan) dianggap benar apabila memiliki
kegunaan/manfaat praktis dan bersifat fungsional dalam kehidupan
sehari-hari.
Contoh dari kebenaran etik misalnya,- Seorang anak sebaiknya berbicara dengan sopan terhadap orang tuanya, tidak boleh bersikap kasar sesuai apa yang diajarkan oleh agama. Dan dalam kehidupan sehari-hari kita harus mempunyai etika dan moral yang baik.
- Yadi mau bekerja di sebuah perusahaan minyak karena diberi gaji tinggi. Yadi bersifat pragmatis, artinya mau bekerja di perusahaan tersebut karena ada manfaatnya bagi dirinya, yaitu mendapatkan gaji tinggi.
- Seseorang apabila lewat di depan orang lain, harus mngucapkan kata permisi. Hal ini sesuai dengan kebudayaan di Indonesia yang menjungjung tinggi nilai kesopanan.
c) Kebenaran T3, Kebenaran Logik
Logic berguna untuk mencari sebab
akibat dari perkara stu ke perkara yang lain. Kebenaran Logik merupakan
kebenaran hasil konsesus, dianggap benar apabila secara matematis
konsisten atau koheren dengan yang telah diakui dalam T1 & T2.
Contoh dari kebenaran logik misalnya,- Matematika, cara menghitung belajar berhitung itu juga termasuk kebenaran logic sebab meneliti apa yang dihitung sesuai dengan kebenaran logika sesuai akal sehat manusia.
- Kematian, setiap manusia pasti akan mengalami kematian, dan itu pun tidak tahu kapan datang. Bisa disebabkan sakit, kecelakaan dan sebagainya. Misalnya sakit, sakit disebabkan penyakit yang diderita oleh seseorang, dan pengetahuan bisa menyembuhkan penyakit. Sains berhubungan dengan kebenaran.
- Seluruh mahasiswa UPI harus mengikuti kegiatan Ospek. Luri adalah mahasiswa UPI, jadi Luri harus mengikuti kegiatan Ospek. Contoh tersebut termasuk kebenaran logika.
d) Kebenaran T4, Kebenaran Empirik
Empirik adalah cara berpikir yang
didukung menggunakan data data dalam berargumentasi tidak hanya berpikir
secara teoritis saja. Mereka yang mempercayai bahwa penginderaan
merupakan satu-satunya cara untuk memperoleh kebenaran disebut sebagai
kaum empiris. Bagi golongan ini, pengetahuan itu bukan didapatkan
melalui penalaran rasional yang abstrak, namun melalui pengalaman yang
konkrit. Gejala-gejala alamiah menurut anggapan kaum empiris adalah
bersifat konkrit dan dapat dinyatakan melalui tangkapan indera manusia.
Kebenaran empiric juga bersifat konsisten , realities, teori, sistematis
dan sesuai fakta yang ada.
Kebenaran
Empirik merupakan kebenaran yang teruji dan tahan dari kritik atau
falsifikasi. Kebenaran ilmiah yang konsisten dengan kenyataan alam
keilmuan dijastifikasi dan diverifikasi. Koresponden antara teori,
fakta, dan kenyataan.
Contoh dari kebenaran empirik misalnya,- Kebenaran tentang membuktikan tumbuhan tumbuh memerlukan cahaya matahari.
- Kebenaran tentang membuktikan manusia memerlukan oksigen untuk bernafas.
- Kebenaran bahwa fotosintesis merupakan salah satu sumber energi bagi semua makhluk hidup.
# Pengertian Kebahagiaan
Kebahagiaan adalah suatu perasaan yang
datang dari dalam hati seseorang yang timbul karena kita puas dengan
hasil yang kita capai. Kebahagiaan merupakan pemenuhan kebutuhan batin.
Seseorang akan merasa hampa bila tanpa kebahagiaan.
Kebahagian
diperlukan seseorang untuk menjadikan dirinya percaya atas anugrah dari
TUHAN.“Happiness is a matter of individual mind setting”. Pengaturan
diotak kita untuk mencapai kebahagiaan. Kebahagiaan bagi semua manusia
di anggap sebagai kebutuhan, orang yang tidak bahagia dia tidak bisa
merasakan indahnya dunia ini,ilmu-ilmu yang kita pelajari juga
memberikan kebahagian.
Memperoleh
sesuatu memerlukan usaha. Begitu pula untuk memperoleh kebahagian.
Seseorang di katakan bahagia jika dia puas yang dia dapat sesuai ap yang
dia inginkan. Dari hati yang paling dalam kita dapat merasakan apakah
kita dapat memperolehnya. Bahagia dapat member motivasi agat memperoleh
sesuatu yang kita harapkan. Seseorang akan bahagia bila dia tau arti
kebahagiaan itu sendiri.
Contohnya:- Seorang meneliti sesuatu akhirnya penelitian itu dapat mnghasilkan hasil dan berguna untuk masyarakat. Dengan itu peneliti memperoleh kebahagiaan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
- Jika seorang dermawan menyumbangkan sebagian hartanya untuk korban bencana alam, akan memperoleh kebahagian seorang dermawan baik di dunia dan dikhirat dan korban bencana alam memperoleh kebahagian dengan bantuan tersebut.
- Adri bekerja di sebuah perusahaan minyak dan diberi gaji tinggi. Dan ia pun merasa bahagia karena cita-citanya tercapai.