Showing posts with label PEPAYA. Show all posts
Showing posts with label PEPAYA. Show all posts

Tuesday, 16 December 2014

HAMA DAN PENYAKIT PEPAYA

- 0 komentar
1.      Kutu Putih (Paracoccus Marginatus)
         Kalau terlihat kupu dan kutu putih menempel di daun
         atau batang pepaya dalam jumlah yang melebihi ambang
         ekonomi, segeralah lakukan pembasmian hama karena
         hama ini cepet sekali berkembang biak.
         Gejala :
          -     Jika menyerang daun akan menunjukkan gejala kerdil
                 sehingga dapat menghambat proses assimilasi yang
                 juga memberi pengaruh terhadap proses pertumbuhan
                 tanaman itu sendiri.
         -       Apabila menyerang pada bagian batang akan menunjukkan
                 gejala kehitam-hitaman pada bagian terserang.
         -       Pada serangan berat akan mengakibatkan buah gugur dan
                 batang membusuk serta dalam waktu tidak begitu lama
                 batang akan mati.
         -      Buah yang terserang tidak dapat dipanen lagi akibat buah
                 membusuk dan berwarna hitam.
         -       Pada serangan berat proses penyembuhan tamanan agak
                 sulit dilakukan.
         -       Pada serangan ringan proses penyembuhan agak cepat
                 apabila diberi pemupukkan secara berimbang.
         -       Serangan  hama ini harus dikendalikan sedini mungkin,
                  tanpa perhatian dan upaya pengendalian  yang baik
                  ataupun upaya preventif kemungkinan akan menimbulkan
                  kerugian yang besar.
         Pencegahan :
         -       Dengan menyemprot buah dan daun tanaman itu dengan air
                 deterjen. Larutan sabun cuci diaplikasikan karena pada tubuh
                 kutu putih mengandung lapisan lilin yg akan hilang setelah
                 kena sabun baru digunakan aplikasi insektisida.
         -       Pengendalian penyakit kutu putih ini harus dilakukan sejak
                 awal, karena dalam satu minggu, satu ekor kutu putih bisa
                 berkembang biak hingga menutupi seluruh permukaan daun.
                 Kalau kutu putih sudah terlanjur banyak di buah dan daun
                 pepaya akan sulit dilakukan pengendaliannya. Sebab itu
                 pengendaliannya harus dilakukan sejak awal, yakni ketika
                 kutu putih baru nampak satu atau dua ekor saja.
         -       Menggunakan insektisida kontak, ada beberapa macam
                 insektisida yang dapat memberi pengaruh langsung terhadap
                 pengendalian kutu putih tersebut, seperti Cruracon, Bestox,
                 Akothion, Imidor, Abuki, Marshal 200 EC, Natucide 100 EC
                 dan lain-lain.
          -      Menggunakan insektisida berbahan aktif kelompok senyawa
                 Oranofospat seperti Malathion, untuk hasil efektif Malathion
                 dapat dikombinasikan dengan penggunaan detergen, caranya
                 semprotkan deterjen sebelum disemprot dengan insektisida.
  
2.        Nematode (Meloidogyne Incognita)
            Berbeda dengan hama di bagian tanaman lain, bagian akar
            tanaman pepaya dapat diserang Nematode (Meloidogyne
            Incognita)  yang menyebabakan puru dan bengkak di akar.
            Nematode merupakan jenis cacing parasit tanaman berukuran
            sekitar 0,25 – 6 mm.
            Gejala :
            -      Akar tanaman meembengkak dan tumbuh benjolan yang
                    dapat mengurangi fungsi akar.
            -      Serangan yang parah dapat mengganggu fungsi sistem
                   perakaran secara keseluruhan.
            -      Tanaman tampak kering seperti kekurangan air dan tidak
                    dipupuk.
            -      Tanaman tampak kerdil dan tidak sehat.
            -      Warna daun menjadi hijau terang hingga kuning dan lebih
                   cepat gugur.
            Pencegahan :
            -      Menggunakan Nematisida Vapam dengan cara mengocorkan
                   nematisida ke setiap lubang tanaman (sebanyak 225 kg/ha)
                   yang  diberikan dua minggu sebelum tanam.

3.         Kutu Batang (Pseudaulacapsis Papaya)
            Ciri-ciri kutu batang ini adalah bentuk tubuhnya pipih berdiameter
             2 - 2,5 mm, berwarna abu-abu dan membentuk sisik.
             Gejala :
              -     Batang pepaya tertutup lapisan tepung lilin atau kerak putih,
                    sehingga  mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi
                    merana.
             Pengendalian :
             -      Dengan diolesi atau disemprot insektisida yang efektif seperti
                    Supracide  atau Bassa 500 EC 0,1 – 2% pada batang yang
                    diserang.
  
4.          Bercak Buah
              Hama dewasa ini berwarna kuning, hijau, cokelat berukuran sekitar
              15 mm,  hama ini menyerang batang bagian bawah, bagian
              bawah daun, dan bagian tanaman dibawah buah.
             Telur hama bercak buah berukuran 1,7 mm umumnya telur
              diletakkan di daun, buah atau bunga.
              Gejala :
              -     Tanaman menjadi kerdil dan mengalami perubahan bentuk
                     (malaformasi).
              -     Tulang daun menjadi lebih pendek dengan bercak cekung
                     panjang.
              -      Bagian buah yang terserang menjadi kehitaman dengan
                     luka cekung.
              -     Jika menyerang bibit menyebabkan kematian.
              Pengendalian :
              -      Penyemprotan insektisida langsung di titik tempat hama
                     berada.
              -      Dapat juga menggunakan serangga parasit seperti Gryon
                     Meridionis, Anastatus spp dan Ooencyrtus sp.
              -      Dapat juga menggunakan serangga predator seperti
                     Pristhesancus Plagipennis.
              -      Kebersihan kebun juga harus dijaga dari gulma, karena
                     gulma adalah inang utama serangga ini.

5.           Lalat Buah (Dacus Dorsalis dan Dacus Cucurbitae)
              Dacus Dorsalis banyak menyerang tanaman cabai dan beberapa
              jenis buah-buahan lain, sementara Dacus Cucurbitae menyerang
              tanaman jenis labu-labuan seperti mentimun, waluh, semangka
              dan melon.
              Lalat buah ini hanya menyerang buah yang masak di pohon,
              diduga lalat tidak mau bertelur dibuah mentah karena masih
              mengandung getah.
              Pengendalian :
              -      Membuat perangkap berupa kertas berwarna (umumnya
                     kuning) yang diolesi dengan Methyl Eugenol yang dicampur
                     dengan insektisida seperti Malathion, perangkap dipasang
                     sedemikian rupa sehingga lalat yang masuk kedalam perangkap
                     tidak dapat keluar lagi, dasar perangkap diberi air agar lalat
                     langsung mati jika terjatuh.
               -     Menggunakan insektisida yang berbahan aktif Triazofos
                     (Hostathion 40 EC sebanyak 2 cc/liter), Fipronil (Regent 50
                     SC sebanyak 1 cc/liter) serta Diazinon (Basudin), Fenotrothion
                     (Sumithion 50 EC) dan Endosulfan (Thiodan 35 EC)
                     sebanyak 2-3 cc/liter.
               -     Mempercepat waktu pemetikan buah yaitu pada saat buah
                     mengkal dan tidak membiarkan buah masak di pohon.
               -     Musnahkan buah yang terlanjur diserang.
               -     Pengolahan tanah yang benar yakni membalik tanah agar
                     terkena sinar matahari, tujuannya untuk mematikan larva
                    dan kepompong.

6.            Lalat Buah Pepaya (Toxotrypana Curvicauda)
               Lalat ini juga biasa diketahui sebagai kumbang karena lalat betina
               memiliki ukuran dan warna yang sama dengan kumbang.
               Organ pelapis telur yang sama panjangnnya dengan ukuran
               tubuhnya digunakan untuk menyuntikkan telur ke daging buah,
               selanjutnya telur masuk kedalam rongga benih pepaya, telur
               biasanya diletakkan di buah yang masih kecil atau berukuran
               5 – 7,5 cm namun juga dapat ditemui di buah yang besar
               apabila populasinya banyak.
               Larva berupa belatung memakan biji dan bagian dalam buah,
               saat berkembang larva keluar dari dalam buah turun ke tanah
               dan membentuk pupa di permukaan tanah, dalam waktu 2 minggu
               keluar lalat dewasa.
               Pengendalian :
               -     Aplikasikan insektisida berbahan aktif Permethrin (Pounce 3.2
                     EC) atau Ambush, aplikasi insektisida ini maksimum 7 hari
                     sebelum panen dan tidak lebih dari 6 kali per musim tanam.
               -     Membungkus dengan kantong kertas ikat bagian pangkal buah
                     dan biarkan ujung buah terbuka, pembungkusan dilakukan saat
                     buah masih kecil yakni sesaat setelah bagian bunga gugur.

7.          Tungau Hitam Merah (Brevipalpus Phoenicis, B.Obovatus
              atau Tenuipalpus Phoenicis)
              Tungau hitam merah termasuk hama penting tanaman pepaya di
              indonesia ukurannya 0,3 mm, tungau jantan berwarna merah dan
              berbentuk baji pipih sedangkan betina berbetuk oval pipih dan
              berwarna merah atau merah kehitaman bahkan hitam.
              Gejala :
              -     Tungau menyerang buah dan tajuk bagian atas, buah yang
                     terserang tungau kulitnya tidak mulus seperti bergabus dan
                     berwarna agak kecokelatan.
              Pengendalian :
              -      Membuang bagian tanaman yang terserang hama dan
                     meningkatkan kebersihan lahan dari gulma yang merupakan
                     inang utama hama ini.
              -      Menggunakan pestisida bebahan aktif Dikofol (Dicofan 460 EC
                     0,80 l/ha, Kelthane 200 EC 0.080 l/ha) Amitraz (mitac 200 EC
                     i l/ha), Oksitiokuinoks (Morestan 25 WP 1 l/ha), Propargit
                     (Omitec 570 EC 1 l/ha), Dinobution (Petracrex 300 EC 0.80 l/ha)
                     atau Tetradifon (Tedion 75 EC 1 l/ha).

8.         Aphis Gossypii
             Aphis Gossypii termasuk jenis kutu yang mudah ditemukan di
             berbagai pertanian seperti pepaya, kapuk, kapas, rami dan wijen,
             kutu ini berwarna hitam atau kuning kecoklatan.
             Gejala :
             -       Pertumbuhan tanaman yang diserang akan terhambat.
             -       Daun tanaman mengerut kearah dalam.
             Pencegahan :
             -       Menggunakan Insektisida berbahan aktif Diazinon (Basudin
                     60 EC dosis 0,2%), Dimethoat, Alfametrin, Abamektin,
                     Sipermetrin, Asefat (Orthene 75 SP dosis 0,5 – 0,8 g/l),
                     Dimethoat (Roxion dosisi 2 cc/liter).
             -       Dapat menggunakan musuh alami seperti serangga dari famili
                     Syrpidate, Coccinellidae dan Chrysopedae.
             -       Menggunakan mulsa jermai di bedengan juga dapat menghambat
                     perkembangan populasi aphis.

9           Keong racun
             Tanaman pepaya yang kurang terpelihara merupakan serangan
             hama ini.
             Gejala :
             -       Keong menyerang kulit batang bagian atas di dekat tangkai
                     bunga atau buah.
             Pencegahan :
             -       Dikendalikan dengan umpan beracun berupa dedak lunte
                     (Meta).

10.       Kepik (Nezara Viridula)
             Hama ini ditemukan di seluruh bagian dunia yang beriklim tropis,
             tanaman yang menjadi inang kepik diantaranya pepaya, jagung,
             kentang, padi, tembakau, cabai, kapas dan kacang-kacangan.
             Tubuh kepik berwarna hijau dengan panjang sekitar 16 mm.
             Gejala :
             -       Kepik memakan berbagai organ tanaman.
             -       Mengisap cairan daun sehingga menimbulkan bintik-bintik
                     di bagian tersebut.
             Pencegahan :
             -       Dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Klorpiripos
                     (Dursban 20 EC dosisi 0,2 – 0,3 %), MIPC 51,3% (Mikarb 50
                     WP dosis 0,2 – 0,4 %) atau Fenpropatrin (Meothrin 50 EC
                     dosisi 0,1 – 0,2%.

11.       Kutu Daun (Myzuz Persicae)
             Kutu daun merupakan jenis kutu paling menonjol serangannya,
             kutu ini hidup bersimbiosis dengan semut, melalui hasil sekresinya,
             hama ini hidup dibawah daun pepaya dan menyerang tanaman
             dengan cara mengisap cairan sel tanaman, terutama sel jaringan
             daun.
             Gejala :
             -       Ditandai dengan timbulnya bercak-bercak pada daun dan
                     daun menjadi keriput.
             Pengendalian :
             -       Hama kutu daun dapat dilakukan dengan cara penyemprotan
                     dengan menggunakan insektisida Tamaron dengan dosis 0,1%-
                     0,2% atau Hostatio 40 EC dengan.

12.       Kutu Tempurung Hijau (Coccus Viridis)
             Tanaman pepaya yang kurang terpelihara merupakan sarangan
             hama ini.
             Gejala :
             -       Kutu tempurung hijau dapat menghambat proses fotosintesis
                     karena hidup menutupi permukaan daun dan batang.
             Pencegahan :
              -      Dikendalikan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif
                     Monokotofos seperti Azodrin 15 WSC.

13.       Polyphagotarsonemus Latus (Hemitarsonemus Latus)
             Tungau ini memiliki berbagai tanaman inang seperti teh, karet,
             cabai dan tomat, tungau dewasa berbentuk oval dan berwarna
             seperti jermai dengan ukuran kurang dari 0,2 mm, telur berbentuk
             jorong pipih, transparant dan berbintik-bintik putih.
             Gejala :
             -       Tanaman muda di persemaian merupakan sasaran emepuk
                      hama ini, hidup bergerombol di bagian bawah daun dan
                      mngisap cairan daun.
             -       Pertumbuhan daun terhambat.
             -       Daun keriput.
             -       Daun berwarna hijau tidak rata hingga cokelat kekuningan
                     dan bagian tepi daun melengkung ke dalam.
            Pengendalian :
             -       Diberantas dengan insektisida berbahan aktif Dikofol seperti
                     Kelthane dan Ositiokuinoks seperti Morestan pada dosis 0,125%.

14.      Thrips (Thrips Tabaci)
            Thrips merupakan hama yang berukuran 1 mm dan banyak ditemukan
            menyerang tanaman pepaya, kentang, cabai, tomat, labu, bayam
            dan bawang bombay.
            Gejala :
             -      Daun berbintik-bintik halus keperakan.
             -      Serangan yang hebat menyebabkan bintik-bintik tersebut berubah
                    menjadi bercak kering dan akhirnya daun mati.
            Pengendalian :
            -       Menggunakan insektisida berbahan aktif Kuinalfos seperti Bayrusil
                    250 EC dosis 0,2%.

15.      Thrips Parvispinus
            Hama ini menyerang daun saat masih berupa bibit atau tanaman muda.
            Gejala :
            -        Daun pepaya muda timbul luka karena akibat dari gigitan hama ini,
                     dan dapat menyebabkan kematian bibit.
            -        Saat udara dingin daun menjadi keriput dan berkerut serta
                     permukaan daun memucat.
            Pencegahan :
            -        Menanam bibit di persemaian terlebih dahulu sebelum ditanam
                     di lahan.

16.      Tungau Merah (Tetranychud Bimaculatus Harv)
            Tungau merah termasuk jenis tungau yang paling menonjol, tungau
            menyerang tanaman pepaya dengan cara menghisap cairan sel
            dalam jaringan daun, batang dan buah dengan menggunakan
            mulutnya yang berbentuk jarum, tungau merah biasanya
            menyerang daun bagian bawah serangan biasanya pada waktu
            musim kemarau.
            Gejala :
            -       Ditandai dengan timbulnya benang-benang halus diantara urat-
                    urat daun sepanjang urat daun.
            -       Daun menjadi berwarna hijau ke kuning-kuningan dan pada
                    permukaan atas daun terdapat bintik-bintik yang berwarna kulit
                    sawo manila, pada musim penghujan serangan akan berkurang
                    atau hilang dengan sendirinya.
            Pengendalian :
            -       Hama ini dapat dilakukan dengan cara menghembus permukaan
                    daun pepaya yang terserang dengan menggunakan tepung
                    belerang.
            -       Melakukan penyemprotan dengan akarisida (misalnya : Kelthane
                    200 EC atau Morestan dengan dosisi 0,2%-0,2%).
            -       Dapat juga dengan menggunakan Natural BVR atau PESTONA
                    secara bergantian.

17.      Ulat Jengkal Pepaya
            Ulat ini berkembang di jaringan antara sekitar buah dan batang.
            Gejala :
             -       Adanya luka di buah dan batang, sehingga memungkinkan
                      masuknya cendawan penyebab penyakit Antraknosa
            Pengendalian :
             -        Menggunakan insektisida berbahan aktif Permethrin (Pounce
                       3.2 EC), Malathion.
             -        Menggunakan serangga Bacillus Thuringiensis.

18.      Penyakit Busuk Akar dan Pangkal Batang
            Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora Palmivora dan
            juga oleh cendawan P Parasitica, cendawan ini berkembang cepat
            pada kondisi cuaca lembab, spora cendawan ini disebarkan oleh
            angin dan percikan air hujan.
            Gejala :
            -       serangan pada bibit di persemaian serangan cendawan ini
                    menimbulkan penyakit rebah semai (dumping off) karena
                    bagian pangkal batang membusuk lalu terkulai.
            -       Rebah semai menyebabkan bibit tanaman layu dengan cepat,
                    kemudian mati, kondisi ini juga dapat terjadi pada bibit di
                    lapangan sesaat setelah pindah tanam.
            -       Di daun gejala tampak berupa daun bawah menjadi layu,
                    menguning dan menggantung di sekitar batang sebelum rontok.
            -       Gejala yang tampak di akar berupa akar lateral yang membusuk
                    dan membentuk massa berwarna cokelat tua, lunak dan berbau
                    tak sedap, biasanya gejala bercak cokelat di akar dapat
                    menyebabkan tanaman layu dalam hitungan hari.
            -       Pada buah yang terserang diselimuti miselium berwarna putih,
                    dimulai dari tangkai buah, selanjutnya buah akan mengeriput,
                    berwarna hitam dan gugur, buah yang gugur ini jika tidak segera
                    dibuang dapat menjadi sumber penyebaran penyakit ini di akar.
            Pengendalian :
            -       Dengan perbaikan sistem drainase kebun agar tidak terjadi
                    genangan.
            -       Bongkar dan musnahkan tanaman yang telah terserang
                    penyakit ini.
            -       Penyemprotan tanaman dengan Tembaga Sulfur atau Mankozeb
                    (Dithane M-45 dosisi 0,1-0,2%) perlu dilakukan jika sudah lebih
                    dari 5% tanaman menunjukan gejala terserang.

19.      Penyakit Mati Bujang/Hytophthora Parasitica
            Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phytophthora Parasitica,
            P. Palmivora dan Pythium Aphanidermatum yang dapat menyerang
            batang, buah dan leher akar tanaman pepaya.
            Gejala :
            -      Batang yang terserang menjadi seperti tersiram air panas,
                   menjalar keseluruh batang.
            -      Pucuk tanaman menjadi layu, daun berguguran dan akibat
                   lebih lanjut pucuk tanaman mati dan akhirnya tanaman tumbang.
            -      Buah yang terserang menunjukan gejala bintik-bintik yang
                   berwarna putih, selanjutnya buah menjadi kisut yang makin lama
                   makin mengeras, warna buah menjadi hitam dan akhirnya gugur.
            -      Leher akar tanaman yang terserang penyakit ini menjadi seperti
                   tersiram air panas, daun menjadi layu dan menguning dan
                   pohon menjadi mudah tumbang.
            Pencegahan :
            -      Perawatan kebun yang baik.
            -      Drainase yang baik.
            -      Dapat juga dengan menyebarkan Natural GLIO ke dalam
                   lubang tanaman.

20.      Penyakit Antraknosa
            Penyakit ini adalah momok penyakit nomer satu bagi petani pepaya,
            jamur penyebab penyakit ini adalah ”Colletotrichum Glocosporioides”,
            termasuk cendawan pantogen yang bersifat laten, cendawan ini
            akan terlihat ketika kelembaban udara tinggi, yakni diatas 950 C,
            namun cendawan ini masih mampu bertahan hidup selama 2 minggu
            pada kelembaban udara sekitar 620 C.
            Suhu udara optimum untuk perkembangan cendawan berada pada
            kisaran 25 – 300 C, sehingga cendawan ini sering menjadi masalah
            di daerah yang lembab atau pada bulan-bulan dengan curah
            hujan tinggi.
            Gejala :
             -       Pada pembibitan akan menyebabkan rebah semai (dumping off).
             -       Pada batang biasanya menyerang pada bagian yang dekat
                     dengan pucuk pohon.
             -       Gejala awal dengan bercak kebasahan yang  menyebabkan
                     kematian jaringan berbentuk cekung.
             -       Bercak ini menjadi berwarna abu-abu atau kehitaman yang
                     kemunculannya diikuti oleh bintik-bintik orange.
             -       Pada tingkat serangan berat, antraknosa menyebabkan gejala
                      mati pucuk (die back).
             -       Pada daun ditandai dengan gelaja berupa bercak berwarna
                     kecoklatan dan bintik-bintik orange yang tersebar.
             -       Sebenarnya serangan pada daun tidak berkontribusi pada
                      kehilangan hasil akan tetapi lebih dikhawatirkan sebagai
                      faktor yang mendukung penyebaran pantogen.
              -       Pada buah biasanya diawali dengan infeksi pada pangkal
                       tangkai buah.
              -       Luka kecil pada buah yang mengeluarkan getah kental.
              -       Pada buah yang menjelang masak luka tampak berupa
                      bulatan kecil berwarna gelap dengan diameter mencapai
                      5 cm, yang semakin lama membesar dan busuk cekung
                      seiring dengan tingkat kematangan buah.
               Pencegahan :
               -      Gunakan varietas yang tahan terhadap antraknosa.
               -       Pilih lokasi tanam yang tidak mempunyai riwayat antraknosa
                       atau paling tidak telah ditanami tananam yang bukan inang
                       antraknosa dalam beberapa periode tanam (ubi kayu, terung,
                       cabai merah, jambu mete, karet, kako, kopi dan mangga).
               -        Pastikan menggunakan benih dan bibit yang bebas antraknosa,
                        belilah benih dan bibit dari sumber yang terpercaya.
               -        Campur benih yang sudah dibasahi dengan fungisida
                        berbahan aktif benomil, carbendazim atau thiabendazol
                        sebelum ditanam.
               -        Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi secepatnya
                         supaya tidak menyebar ke tanaman yang lain, perlu diperhatikan
                         waktu melakukan pemusnahan tangan yang telah menyentuh
                         (sebaiknya diusahakan tidak menyentuh) luka pada tanaman
                          tidak menyentuh tanaman yang sehat.
                -        Jaga kebersihan kebun, jangan biarkan buah atau pohon
                          yang terserang antraknosa jatuh di lahan tanpa dimusnahkan.
                -        Jangan gunakan pupuk nitrogen (N) terlalu tinggi, misalnya
                         pupuk urea, Za ataupun pupuk daun dengan kandungan
                         N yang tinggi.
                -         Penyiangan/sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar
                         kelembaban berkurang dan tanaman semakin sehat.
                -        Cegah stres pada tanman akibat pemeliharaan yang tidak
                         optimal, stres tersebut membuka peluang masuknya cendawan
                         ke jaringan tanaman.
                -        Melakukan aplikasi fungisida terutama yang berbahan aktif
                         Azoxystrobin, Benomyl, Chlorothalonil, Mancozed,
                         Thiabendazol, Tembaga Oksikhlorida, Methyltiofanat,
                         Carbendazim dan Perkhloraz, penyemprotan dilakukan
                          terutama pada waktu curah hujan tinggi frekwensi penyemprotan
                          lebih tinggi daripada musim kemarau.

21.       Penyakit Bercak Daun Cercospora
             Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Cercospora Pepayae dan
             ditemukan di seluruh areal penanaman pepaya di indonesia.
             Gejala :
              -        Pada tanaman yang terserang berupa timbul bercak-bercak
                       putih kelabu berdiameter 1,6-6,3 mm di daun, bercak tersebut
                       berbentuk agak bulat cenderung tidak teratur.
             -        Serangan yang parah menyebabkan daun menguning lalu mati.
             -        Pada buah gejala timbulnya bintik hitam kecil di buah yang kemudian
                       membesar dengan diameter 0,8-3 mm, walupun tidak menyebbkan
                       busuk di buah penyakit ini menimbulkan suatu bentuk gabus di
                       bawah epidermis yang dapat menurunkan produksi dan kualitas buah.
            Pengendalian :
            -         Dapat dikendalikan dengan mengaplikasikan fungisida Maneb 80
                      dosis 0,1-0,2% atau Zineb 80 WP dosisi 0,1-0,2%, fungisida lain
                      yang dapat digunakan adalah mancozeb (Dithane M-45 dosisi
                      0,1-0,2).

22.       Penyakit Bercak Daun Corynespora
            Penyakit ini dikenal sebagai penyakit pepaya florida, penyakit ini
            disebabkan oleh cendawan Corynespora Casiicola
            Gejala :
             -        Menyerang daun hingga tangkainya dan tangkai bunga jantan,
                       perbedaan bercak yang ditimbulkan oleh cendawan ini dengan
                       bercak yang ditimbulkan oleh cendawan Cercospora terletak
                       pada bentuk dan warna, bercak yang ditimbulkan oleh cendawan
                       ini berbentuk bulat, kecil dan berwarna kuning dengan pusat
                       coklat muda, bercak ini berukuran sekitar 2 mm dan memiliki
                       halo berwarna kuning berukuran 4-8 mm.
             -        Cendawan ini menyerang daun tua dan buah, tetapi tidak
                       menyebabkan busuk, spora cendawan ini terdapat di kedua
                       sisi daun.
             -        Infeksi yang parah menyebabkan gugur daun sebelum waktunya
                       dan menurunkan produksi buah.
             Pengendalian :
             -        Penyemprotan fungisida berbahan aktif Mancozeb (Dithane
                      M-45) atau Propineb (antracol 70 WP dosisi 0,2%) secara periodik.  
23.      Penyakit Busuk Buah Rhizopus
           Penyakit ini disebabkan cendawan Rhizopus Stolonifer menyerang buah
           pepaya tua yang terluka atau memar.
           Gejala :
           -       Serangan ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang dilapisi
                   oleh miselium dan sorangium cendawan berwarna putih atau
                   coklat kehitaman.
           -       Serangan lanjut dari penyakit ini mengakibatkan buah busuk,
                   berair, daging buah hancur dan berbau kurang sedap.
          Pengendalian :
           -       Dengan sanitasi kebun serta perlakukan pasca panen buah yang
                   baik, seperti sortasi buah yang benar,menjaga agar buah tidak
                   memar.
           -       Merendam buah kedalam air hangat bersuhu 49 C selama 20
                   menit segera setelah dipetik, perlakukan perendaman tersebut
                   untuk mematikan sporangiospor.

24     Penyakit Layu Fusarium
          Penyakit ini disebabkan oleh Cendawan Fusarium Oxysporum.
          Gejala :
          -        Tampak berupa tanaman layu akibat berkas pembuluh batang
                    membusuk yang disebabkan adanya infeksi cendawan
                    fusarium.
          -        Jika bagian tanman yang terserang dipotong terlihat cincin
                    cokelat kehitaman yangbusuk basah.
          Pengendalian :
          -        Gunakan benih atau bibit yang sehat.
          -        Perbaiki drainase tanah dan sanitasi kebun.
          -        Sebelum penanaman perlu pengapuran lahan jika pH tanah
                   rendah serta penyemprotan fungisida sitemik dan kontak
                   dengan bahan aktif Difenokonazol (Score 250 EC) atau
                   Tembaga Hidroksida (Kocide 77 WP).
          -        Untuk pencegahan siram tanaman dengan Kocide 77 WP
                   Konsentarsi 5 G/l air dengan volume 250-300 cc/tanaman.
          -       Tanaman yang sudah terserang harus segera dimusnahkan
                   dengan mencabut dan membakar tanaman di lubang yang
                   jauh dari lahan penanaman pepaya, tanah bekas tanaman
                   jangan sampai tercecer untuk mencegah penyebaran penyakit,
                   lubang bekas tanaman ditaburi kapur secukupnya.

25.    Penyakit Rebah Semai (Dumping Off)
          Penyakit ini menyerang bibit di persemaian yang disebabkan oleh
          cendawan Rhizoctonia Solani dan Phytium Sp, peyakit ini
          menyerang bibit jika keadaan persemaian terlalu lembab dan
          suhu udara yang terlalu tinggi.
          Gejala :
          -        Bibit tanaman yang terserang penyakit ini menjadi layu
                   hal ini disebabkan oleh pembusukan yang terjadi di pangkal
                   batang dan akar.
          Pengendalian :
          -        Dengan menjaga kelembaban media persemaian agar tidak
                   terlalu tinggi.
          -        Perbaikan system drainase.
          -        Sebelum penyemaian perlu dilakukan sterilisasi media persemaian
                   dengan menyiramkan larutan formalin 4% atau menggunakan
                   gas Fumigan Basamid-G 40-60 g/m2 luas persemaian.

26.    Penyakit Tepung (Powdery Mildew)
          Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Oidium Caricae penyakit
          tepung menyebar melalui spora yang diterbangkan oleh angin
          ke daun tanaman yang sehat.
          Gejala :
          -       Serangan ditandai dengan bercak bercak putih tipis seperti
                   tepung disisi bawah daun pepaya.
          -        Disisi atas dekat tulang daun tampak bintik-bintik berwarna
                   kuning atau hijau pucat, lama kelamaan daun berwarna
                   kuning pucat dan terdapat massa kebasah basahan di
                   bercak tersebut.
          -        Penyakit ini juga menyerang tanaman yang masih muda
                   atau bibit di persemaian-persemaian yang terlalu lembab
                   dan kekurangan cahaya matahari meningkatkan resiko
                   serangan penyakit ini.
          -        Batang dan tangkai daun tanaman muda yang terserang
                   penyakit ini mengalami bercak tepung yang agak basah,
                   serangan parah menyebabkan kematian tanaman muda.
          -       Spora yang dihasilan di daun yang terinfeksi menyebar
                  dengan bantuan angin pada tanman sehat.
          Pengendalian :
          -        Penyakit ini dengan cara mengembuskan tepung belerang
                   dosis 0,7%.
          -        Aplikasikan fungisida berbahan aktif Mankozeb (Dithane
                   M0-45 dosis 0,1-0,2%) Chinomethionat (Morestan 25 WP
                   dosii 0,05-0,1%) atau Bupirimat (Nimrod 250 EC dosis 0,1%).
27.    Layu Bakteri
          Disebabkan oleh Pseudomonas Solanacearum atau saat ini dikenal
          dengan Ralstonia Solanacearum, penyakit ini menyerang tanaman
          secara tiba-tiba dalam jumlah yang besar.
         Gejala :
          -        Layu bakteri jika menyerang tanaman yang masih muda
                   tanaman akan layu dan mati dengan cepat hanya dalam
                   beberapa hari.
          -        Serangan bakteri ini menyebabkan daun pepaya terkulai
                   dan gugur, meskipun masih terdapat daun yang sehat.
          -        Batang tanaman memiliki luka basah berwarna cokelat
                   bahkan berlubang.
          -        Gejala lanjut yang tampak adalah pucuk akar tanaman
                   yang membusuk yang jika dipotong terdapat koloni bakteri
                   berwarna cokelat.
          -        Selanjutnya pembusukan menjalar keseluruh tanaman dan
                   menyebabkan kematian.
          Pencegahan :
          -        Sebaiknya penanaman pepaya tidak berada di dekat
                   pertanaman cabai atau tanaman terung-terungan lainnya
                   yang merupakan inang utama penyakit ini.
          -        Selain itu penggunaan alat pertanian tersendiri.
          -        Air irigasi yang bersih.
          -        Penggunakan benih yang bagus.
          -       Jika tanaman sudah terinfeksi segera bongkar bakar atau
                  kubur di tempat yang jauh dari areal penanaman pepaya.
          -       Perbaiki saluran irigasi bedengan.

28.    Nekrosis Bakteri
          Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri Erwinia Pepayae yang
          dahulu dikenal dengan Bacillus Pepayae, penularan penyakit
          ini melalu serangga.
         Gejala :
         -        Bagian pinggir daun mengalami nekrosis dan menguning,
                  kemudian diikuti dengan bercak basah disekitar tangaki daun.
         -       Serangan pada buah ditandai adanya bercak gelap di kulit
                  buah dan bercak basah di daging buah.
         -        Selanjutnya nekrosis dan bercak ini menyebar ke daerah
                  batang dan jaringan bagian dalam tanaman.
         -       Serangan lanjutan yang terjadi adalah luka basah yang
                 terdapat di tangkai daun yang menyebabkan kematian
                 pucuk-pucuk tanaman.
         -       Lama kelamaan seluruh tanaman mati.
        Pengedalian :
         -       Memotong, membongkar, membakar dan mengubur
                 bagian tanaman yang terserang sebelum menyebar ke
                 seluruh bagian tanaman.
         -       Perbaikan teknik budidaya.
         -       Perbaikan saluran irigasi bedengan.
         -       Pola pergiliran tanaman.

29.   Penyakit Bercak Cincin Pepaya (Ring Spot)
         Penyakit ini disebabkan oleh Pepaya Ring Spot Virus (PRSV),
         penyakit ini dapat menurunkan pembentukan dan kualitas buah.
         Penyebar utama penyakit ini melalui kutu daun (Myzuz Persicae),
         kutu daun tanaman labu-labuan (Aphis Gossypii) dan kutu daun
         tanaman kacang-kacangan (Aphis Medicaginus), penularan
         biasanya karena kutu daun mengisap cairan sel tanaman sakit
         kemudian mengisap cairan sel tanaman sehat, tanaman yang
         tertular baru menampakan gejala 9 – 39 hari setelah terinfeksi.
         Gejala :
         -     Daun muda yang menguning dan tulang daun memucat,
               akibatnya sisi bagian atas diantara tulang daun muda
               mengerut dan berbintik-bintik kuning.
        -      Daun di sepanjang garis pinggir menggulung keatas dan
               berwarna hijau terang, warna daun yang terserang
               akan tampak berbeda dengan warna daun sehat.
        -      Pada batang, tampak bercak-bercak berdiameter 1,6
               mm atau garis hijau hitam mengkilap di dua pertiga
               bagian atas.
        -      Pada serangan yang parah bercak-bercak menyatu
               menjadi garis besar lonjong.
        -      Buah yang terserang menunjukan gejala bercak-bercak
                berwarna kunig berdiameter 1,6 – 3 mm atau bercak-
                bercak berbentuk cincin kuning berdiameter 3 – 18,8 mm,
                bercak ini dapat juga berwarna hijau gelap.
        -      Pada serangan lanjutan, bercak menjadi abu-abu dan
               tekstur buah menjadi keras.
        Pencegahan :
        -      Menggunakan benih atau bibit pepaya yang bebas
               dari virus, penyakit ini tergolong penyakit yang terbawa
               di benih.
        -      Jika serangan sudah terjadi segera bongkar dan
               musnahkan tanaman yang sakit agar tidak menjangkit
               ke tanaman sehat.

30.   Penyakit Mosaik Pepaya/Pepaya Mosaic
         Virus (PMW)
         Penyakit ini disebebakan oleh virus mosaik yang dibawa oleh
         kutu daun.
         Gejala :
         -      Daun tanaman menjadi kasar dan sisi daun bergaris-garis
                tidak teratur membentuk mosaik.
         -      Pertumbuhan daun muda di pucuk tajuk terhambat,
                sangat klorosis dan tampak bercak mengkilap transparan
                di sepanjang tulang daun.
         -      Di daun yang lebih tua bercak kekuningan menjadi bercak
                 transparan, sementara diantara tulang daun terdapat
                 cincin kecil berwarna kuning sampai coklat.
          -      Ukuran daun megecil dan menumpuk di bagian atas.
          -      Jika serangan cukup parah dapat menggugurkan daun.
          -      Batang tanaman yang terserang menunjukan gejala
                  bintik-bintik, serangan parah akan menyebabkan bintik-
                  bintik menyatu menjadi garis atau bentuk cincin.
           -     Tangkai daun menunjukan gejala yang mirip tetapi dengan
                  bintik-bintik yang tidak teratur.
           -     Jika serangan tambah parah pertumbuhan tangkai daun
                  terhambat, tidak normal dan mudah rebah atau patah.
           -      Buah pepaya yang terserang, seluruh bagian buah
                  akan tampak bercak-bercak hijau gelap berbentuk
                  cincin kecil dengan diameter 1,6 mm, jika buah masak
                  bercak yang berwarna hijau gelap tersebut tidak
                  kelihatan.
           Pencegahan :
            -      Menggunakan benih atau bibit pepaya yang bebas dari
                   virus, penyakit ini tergolong penyakit yang terbawa
                   di benih.
            -      jika serangan sudah terjadi segera bongkar dan
                   musnahkan tanaman yang sakit agar tidak menjangkit
                   ke tanaman sehat.


                    

                             CARA PENCEGAHAN SERANGAN CENDAWAN

1.   Tanah yang sehat, tanah bekas tanaman sakit sebaiknya disolarisasi,
       caranya lubang diisi dengan pupuk kandang, lalu ditutup dengan plastik
       bening biarkan selama 2-3 minggu sebelum penanaman.
2.   Penggunaan benih atau bibit yang sehat, belilah benih dan bibit dari
      sumber yang terpercaya.
3.   Campurkan benih yang sudah dibasahi dengan fungisida berbahan
       aktif Benomil, Carbendazim atau Thiabendazol sebelum ditanam
       dosisi 2 gram/kg benih pepaya.
4.    Cara lain celupkan biji pepaya kedalam larutan kunyit putih dengan
        cara larutkan 1 gram tepung kunyit kedalam satu liter air.
5.    Cara lain dengan agens hayati untuk membantu menekan pantogen
        diantaranya Plant Growth Promoting Rhizabacteria (PGPR).
6.    Perlu diingat untuk point 4, 5 dan 6 tidak dapat dipadukan secara
        bersama.
7.    Pemupukan yang berimbang, pupuk yang berimbang membantu
        meningkatkan daya tahan tenaman terhadap serangan hama dan
        penyakit.
8.    Jangan menanam tanaman yang merupakan inang cendawan
        penyebab antraknosa seperti (ubi kayu, terung, cabai merah,
        jambu mete, karet, kako, kopi dan mangga).
9.     Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi secepatnya supaya
        tidak menyebar ketanaman yang lain, perlu diperhatikan waktu
        melakukan pemusnahan tangan yang telah menyentuh (sebaiknya
        diusahakan tidak menyentuh) luka pada tanaman tidak menyentuh
         tanaman yang sehat.
10.    Pemotongan tanaman yang terserang saat udara cerah dan tidak
         berangin, lalu buang dan kubur dalam lubang pembuangan.
11.   Jaga kebersihan kebun, jangan biarkan buah atau pohon yang
         terserang antraknosa jatuh di lahan tanpa dimusnahkan.
12.   Jangan gunakan pupuk nitrogen (N) terlalu tinggi, misalnya urea,
         Za ataupun pupuk daun dengan kandungan N yang tinggi.
13.    Cukupi kandungan pupuk P dan K.
14.    Penyiangan/sanitasi gulma atau rumput-rumputan agar
         kelembaban berkurang dan tanaman semakin sehat.
15.    Cegah stres pada tanaman akibat pemeliharaan yang tidak
         optimal, stres tersebut membuka peluang masuknya
         cendawan ke jaringan tanaman.
16.    Melakukan aplikasi fungisida terutama yang berbahan aktif
         Azoxystrobin, Benomyl, Chlorothalonil, Mancozed, Thiabendazol.
         Tembaga Oksikhlorida, Methyltiofanat, Carbendazim dan
         Perkhloraz, penyemprotan dilakukan terutama pada waktu
         curah hujan tinggi frekwensi penyemprotan lebih tinggi daripada
         musim kemarau, juga dapat menggunakan fungisida organik
         seperti Fungidor 50 EC
[Continue reading...]

Monday, 15 December 2014

ANALISA Usaha Budidaya Pepaya California

- 0 komentar
Luas: 1 ha, waktu : 3 tahun

I. BIAYA
1. Pembelian bibit 2500 pohon @ Rp 3.000,- : 7.500.000
2. Pupuk kandang 90 ton @ Rp 75.000,- : 6.750.000
3. Pupuk kimia 18 ton : 39.600.000
4. Pestisida 156 minggu @ Rp 200.000 : 31.200.000
5. Tenaga kerja @ Rp 70.000/hari selama 3 tahun : 78.650.000
6. lain-lain : 10.000.000
total : 171.700.000


II. PENERIMAAN
kemampuan produksi diasumsikan hanya 29 bulan, atau panen sebanyak 248 kali:
1. Grade A 300 kg x @ Rp 1.700 : 510.000
2. Grade B 500 kg x @ Rp 1.200 : 600.000
3. Grade C 200 kg x @ Rp 700 : 140.000
total : 1.250.000
total penerimaan 1.250.000 x 248 : 310.000.000

III. KEUNTUNGAN (II - I)
Rp. 310.000.000 - Rp. 171.700.000 : Rp. 138.300.000

catatan: analisa usaha hanyalah rekaan, bukan laporan hasil.


BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

- BUDIDAYA MELON KLIK DISINI

- BUDIDA YA BUAH NAGA KLIK DISINI

-  BUDIDAYA JAMUR MERANG KLIK DISINI

-  BUDIDAYA JAMUR TIRAM KLIK DISINI

-  BUDIDAYA CACING TANAH KLIK DISINI

-  BUDIDAYA BELUT KLIK DISINI

-  HAMA DAN PENYAKIT PEPAYA KLIK DISINI 
[Continue reading...]
 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger