BUDIDAYA JAMUR MERANG
(Volvariella volvaceae)
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Pluteaceae
Genus: Volvariella
Spesies: V. volvacea
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu,
dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang
menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak.
Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu
tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara
komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17,
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
PEMBUATAN KUMBUNG
A. Penentuan Lokasi :
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan
B. Persyaratan Kumbung :
- Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
- Dinding luar menggunakan sterofoam.
- Kumbung lebih baik ditempat
C. Perbedaan kumbung :
- Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak
ditengah.
- Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
D. Persiapan Membuat Kumbung
Memilih Tempat yang akan disiapkan untuk membuat kumbung jamur.
Perkembang di lingkungan petani. Budi daya jamur merang memilih lokasi
pekarangan yang cukup untuk tempat penyimpanan bahan media atau jerami
padi dan yang lainya, tempat untuk membuat kumbung jamur dipilih tempat
yang tedu dan jauh dari gangguan dari percikan api yang disebabkan aktivitas
perbengkelan atau aktivitas yang sama pegelasan untuk menghindari
terjadinya kebakaran.
1. Ukuran kumbung jamur panjang 6,5 meter lebar 4 meter tinggi 4 -5 meter
2. Bahan pembuat kumbung :
- Bambu sebanyak 250 batang ukuran bambu diameter 9-12 cm
- Plastik PE ukuran tebal 0,012 sebanyak 20 Kg
- Stryfoam sebanyak 100 lembar panjang 1,25 m dan lebar 1.15 m
- Tambang plastik + 7 Kg
- Paku 20 kg
- Batu bata 750 buah
- Kawat ayam 30 m’ untuk melindungi tikus
3. Konstruksi rak
Rak terbuat dari bambu tengah dan batangan, pingir sejumlah 2 rak,
dengan ukuran lebar rak 1,15 cm, tingi rak dihitung dari lantai 0,5m ,
0,60 m ,0,65 m, 0.75m ,0,60m,0,70m,0,70m
4. Konstruksi jendela dan pintu
Jendela dan pintu dibuat pada bagian tengah kumbung, jendela sebanyak
2 unit dan pintu satu unit. Ukuran pintu disesuaikan dengan lorong tengah
kumbung yaitu 0,7 m tinggi 1,60 m terbuat dari bingkai bambu yang ditutup
plastik. Jendela dibuat pada bagian atas kiri kanan kumbung, letaknya
diatas rak bagian pinggir. Ukuran jendela lebar, 0,8m dan tinggi 0,4 m
tertutup kawat ayam.
Jendela bisa dinaik turunkan dari bagian luar kumbung, yaitu dengan
memasang tali. Dengan demikian pengaturannya bisa dari bawah. Jendela
berfungsi untuk mengontrol naik turunya suhu kamar kumbung jamur.
Apabila suhu terlalu tinggi jenjela bisa di buka dan sebaliknya.
5. Konstruksi lantai
Lantai bagian lorong diusahakan terbuat dari pasangan batu bata yang di
plester, dengan ukuran 0,70 m dan tingi 6 cm dari permukaan tanah
berguna untuk mengurangi becek dan memudahkan penyipanan plastik
lantai.
Sedangkan bagian lantai di bawah rak dari tanah subur, dengan tujuan agar
selalu terjadi penyesuaian kelembaban, penyimpanan air,pH atau stabilitas
suhu secara alamia.
6. Sterelisasi Kumbung
Kumbung jamur sebaiknya sebelum digunakan dilakukan sterelisasi secara
baik fumigasi, tretmen ataupun yang lainnya. Hal ini berguna untuk
menghindari tumbuhnya jenis microbia atau jamur liar yang akan
mengganggu tumbuhnya jamur merang.
Yang terbaik adalah dengan fumigasi belerang dalam kumbung caranya :
belerang sebanyak satu ons dipanaskan dengan bantuan sabut kelapa
atau yang lainnya dalam wadah kaleng. Biarkan asap belerang tersebut
memenuhi ruangan biarkan selama 1 (satu) hari.
Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a) Jerami mengandung :
* Lignin
* Selulosa
* Silicca
b) Alternatif jerami :
* Alang-alang
* Eceng gondok
* Batang jagung
* Kelaras pisang
c) Alternatif limbah kapas :
* Hampas sagu
* Hampas tahu
* Hampas tempe
* Hampas kapuk
Pembuatan Kompos
1. Lapisan atas : kompos kapas
2. Lapisan bawah : kompos jerami
Pembuatan Kompos dalam budidaya jamur merang terdiri dari 2 jenis, yaitu kompos
untuk lapisan atas dan kompos untuk lapisan bawah dari kedua jenis ini material
yang digunakan berbeda, akantetapi dalam cara pengomposan dan prinsip yang
digunakan metodenya sama.
1. Kompos lapisan atas.
Kompos ini dibuat mendahului kompos bagian bawah selisih waktu antara 2 hinga
3 hari sebelumnya dari kompos bagian bawah. Lapisan ini merupakan stimulan,
stater dan sebagai sumbu bahan organik jamur merang dari lapisan kompos
bawah.
Bahan yang diperlukan :
Ampas kapas, kapur Ca CO3, dedak halus, dengan perbandingan 150Kg dan
5kg.
Proses pelaksanaan pembuatan kompos bagian atas :
* Ampas kapas di celup dalam wadah yang berisi air (usahakan air yang banyak
bahan organiknya.
* Ampas kapas Ditata diatas plastik sambil ditabur kapur, setinggi 10cm.
* Ditutup plastik secara merata dengan di beri pemberat, agar tidak terganggu
binatang.
* Biarkan selama 5-6 hari.
* Tutup dibuka, bahan di haluskan dengan cara di cabit-cabit di urai sambil
ditabur dedak halus dengan perbandingan 150 kapas : 50 kg dedak
* Tata kembali seperti penataan pertama dan tutup kembali dengan plastik,
biarkan selama 5-6 hari.
* Kompos siap untuk digunakan
2. Kompos Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan inti tumbuhnya jamur merang
Bahan dan alat yang diperlukan
* Jerami padi sebanyak 1,2 ton (jerami padi sebaiknya sudah disimpan minimal
6 (enam ) bulan, lebih lama akan lebih bagus.
* Kapur Ca CO 3 sebanyak 25 Kg.
* Dedak halus sebanyak 200Kg (lebih lama tersimpan akan lebih bagus )
* Plastik untuk lorong kumbung
* Gacok 2 buah
* Ember 2 buah
* Angkong (roda angkut )
* Pengki 2 (dua ) buah
Proses pembuatan kompos bagian bawah
* Jerami tadi direndam dalam kolam atau bak yang berisi air (gunakan air yang
banyak mengandung bahan organik dan cucian sabun )
* Tata dengan ukuran lebar 2 atau 3m ,tinggi 1,5m dan panjang sesuai
dengan bahan . Saat penataan untuk jerami baru dipadatkan dengan di
injak-Injak.
* Tutup dengan plastik , usahakan bagian atas ada cela-cela untuk mengeluarkan
gas NH3.
* Biarkan selama 5 (lima hari) untuk jerami yang sudah lama atau 10 hari Untuk
jerami yang masih baru.
* Tutup dibuka, lakukan pembalikan dengan menggunakan gacok sambil diberi
air agar tidak terlalu panas dan sekaligus untuk penguapan ion- ion yang ada
taburkan dedak halus sesuai takaran hingga merata.
* Tata di tempat tedu dengan lebar maksimum 2 meter dan tinggi 1,8 meter
Tujuannya agar ditusi oksigen dari bagian dingding lapisan.
* Tutup rapat dengan plastik, dengan bagian atas dibuat cela udara untuk
penguapan NH3.
* Selama 5 sampai 6 hari kompos siap untuk digunakan.
Pemasukan kompos dalam kumbung
1. Kompos lapisan bawah
Kompos lapisan bawah bila sudah berwarna coklat atau 10 hari dalam
pengomposan, siap untuk dimasukan dan di tata dalam rak kumbung jamur.
Penataan kompos dimulai dari lapisan bawah (kompos jerami ) kemudian lapisan
atas (lapisan ampas kapas ).
Alat kerja menggunakan gacok,pengki,dan angkong (roda dorong ).
Petunjuk Pelaksanaan :
* Buka kompos, naikan dengan gacok, di urai, dengan angkong dan gunakan
pengki untuk memasukan media dalam kumbung
* Semua kompos ini diusahakan harus selesai dalam waktu 1 (satu ) hari,
apabila musim hujan jangan sekali-kali kena air hujan, gunakan penutup
pada saat mengangkut dan memasukan kompos pada kumbung jamur.
* Susunan kompos pada rak, dimulai dari bagian atas, pada saat penyusunan
usahakan bagian pinggir rak di isi dengan kompos yang dipadatkan secara
memanjang, sepanjang pinggiran rak baru bagian tengan
Pemasukan kompos ini harus selesai dalam satu hari,karena bila tidak akan
terkontaminasi dengan jamur liar (penyusunan usahakan selesai satu hari ,
bila dilakukan ke esok harinya ).
2. Kompos lapisan atas
Proses perlakuan penataan kompos atas :
Kompos lapisan atas ditaburkan merata pada gulu, ketebalan kompos atas
kurang lebih kira-kira 2 cm.
Memasukkan Kompos
1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.
Pasteurisasi / Steam
Peralalatan Pasteurisasi
1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.
4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan
selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan : - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar
amoniak keluar.
- bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
Steam (sterelisasi media dalam kumbung )
Steam adalah proses pemberian uap air keruangan kumbung, pemberian berian
uap ini hingga mencapai suhu di atas 70 derajat celsius, tujuan penyetiman ini
adalah untuk membunuh organisme pada kompos sebagai media organik
jamur merang.
1. Alat yang di pergunakan
* Drum 2 buah
* Selang terbuat dari bambu panjang 1-2 meter yang menghubungkan
dengan drum yang berisi air
* Ember 2 buah untuk pengisian air
* Corong air satu buah
* Jerigen 30 liter untuk persediaan apabila air uda habis 3 buah
* Higrometer (alat untuk mengukur kelembaban kalo ada
* Ph meter (bila ada )
* Kompor pemanas 2 unit.
2. Cara kerja
* Kumbung yang berisi media di sterilkan selama 1 hari dengan jendela dan
pintu ditutup rapat.
* Drum dipasang agak miring dan diisi air ¾ nya.
* Bagian cela antar drum diisi batu bata,sedangkan bagian lainnya dengan
lumpur , ini bertujuan agar titik api pemanasan terfokus pada drum.
* Alat pemanas dipasang dan di operasikan sesuai dengan kebutuhan.
* Biarkan pemanasan selama 12 jam atau suhu ruangan kumbung sedah
mencapai 70 derajat Celsius pertahankan selama 4 jam dengan cara
mematikan satu buah pemanas.
* Istirahatkan selama 1(satu ) hari sampai suhu menurun menjadi 38 derajat
celsius.
* Siapkan untuk tanam benih.
Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi
bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.
(img:1706501519282)
Penanaman bibit jamur di lakukan setelah kumbung diistirahatkan 1 hari atau suhu
mencapai 38 derajat celsius. Penanaman dilakukan sebaiknya menjelang sore hari,
sehingga tingkat kelembaban, pH setabil.
Alat dan bahan yang disediakan :
- Ember 3 buah, karung 1 buah Sprayer kecil 1 buah berisi alkohol, bibit jamur
70 lok.
Cara Kerja :
Semua alat di sterilkan dahulu begitu pula pelaku yang akan menenam harus di
sterilkan dengan mengoleskan kedua tanganya dengan larutan alkohol.
* Bibit dari lok dibuka dan di uraikan, ditempat tedu atau didalam ruang kumbung .
* Lakukan penaburan dimulai dari bagian atas susunan rak terus vertikal kebawah.
* Bagian dasar rak diberi bibit dengan cara memasukn ke dalam media
* Lakukan sampai selesai.
* Pada saat penaburan bibit jendela dan pintu kumbung usahakan ditutup
Agar udara luar tidak bisa masuk keruangan kumbung jamur bila selesai jendela dan
pintu ditutup rapat.
Cara Membuat Bibit Jamur Merang
1. Siapkan media tanam untuk jamur merang
Media tanam ini dapat berupa jerami sisa panen padi yang telah dikeringkan
terlebih dahulu dan kemudian dibakar, sisa dari pembakaran ini disebut dengan
sekam, abu ini yang diambil untuk dipakai sebagai media tanam pembibitan
jamur merang ini.
2. Siapkan dan iris kecil kecil jamur merang
Selanjutnya jamur merang yang telah disipakan sebagai tanaman induk mulai
diiris kecil kecil, dalam tahap ini gunakan pisau yang bersih dan steril agar
bibit yang akan dihasilan bisa bagus dan tumbuh baik, setelah diiris celupkan
sebentar dalam air hangat untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada calon
bibit.
3. Campurkan media tanam dan irisan jamur merang
Campurkan irisan dari jamur merang tadi dengan media tanam yang telah
disiapkan sebelumnya yaitu abu sekam, campurkan dengan rata dan tambahkan
sedikit air, gunakan wadah yang bersih dan mempunyai tutup, setelah selesai
pengadukkan, wadah ditutup rapat dan disimpan 2 atau 4 hari.
4. Bibit siap ditanam di atas bedengan
Setelah 4 hari akan muncul serabut halus yang banyak jumlahnya di dalam
wadah pembibitan, itulah bibit jamur merang,
Penebaran Bibit Jamur
1. Hari I : penanaman dilakukan sore hari.
2. Hari II : pertumbuhan miselium diperhatikan.
3. Hari III : - Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
- Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
4. Hari IV : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
5. Hari V : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
6. Hari VI : jendela di buka 30 °.
7. Hari VII : jendela di buka 45°.
8. Hari VIII : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
9. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.
Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa
vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada
siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh
cendawan Monilia, tumbuh antara hari ke V – VIII.
Penyiraman/penyemprotan.
Penyemprotan dilakukan pada hari ketiga setelah tanam, hal ini bertujuan
Sebagai efek stres kepada bibit jamur, sehingga terpacu untuk tumbuh seperti
sarang labah - labah.
Alat dan bahan :
* Sprayer 12- 14 liter,lengkap dengan kepala sprayer yang bisa menghasilkan
Semburan air yang sangat halus.
* Selang yang panjangnya cukup untuk menjangkau rak yang paling atas
disesuaikan.
* Air kolam atau air yang banyak mengandung bahan organik
Jangan menggunakan air PDAM atau air sumur yang asin , air sumur yang
didapat sebaiknya di diamkan ½ -1 jam atau sehari baru disemprotkan,
penyemprotan sebaiknya pada sore hari.
Cara kerja :
* Isi sprayer dengan air, pompa sesuai tekanannya .
* Jendela dan pintu dibuka sebelum melakukan penyiraman/penyemprotan
* Lakukan penyemprotan dengan sistim pengabutan artinya lubang sprayer
yang digunakan harus benar-benar halus.
* Lakukan dari bagian rak paling atas hingga rak bagian bawah hingga merata.
* Bila mecilium sudah tidak terlihat lagi penyiraman selesai.biasanya pada musim
kemarau hingga mencapai 4 tangki bahkan lebih, sedang musim hujan cukup
2 tangki saja, itupun tergantung tingkat kelembaban udara . Kelembaban
udara idealnya 95-98 %.
* Setelah melakukan penyiraman jendela dan pintu tutup kembali.
Penyemprotan kedua di lakukan bila kondisi keadaan media telah kering, biasanya
dilakukan pada hari ketiga setelah penyemprotan pertama ini bertujuan untuk
mendorong tumbuhnya jamur.
Hama dan Penyakit
a. Tikus
Pengendalian dengan memberi umpan dibubuhi racun.
b. Serangga dan Kecoa
Pengendalian dengan menyemprot ruangan menggunakan jamur formalin.
c. Jamur Liar
Jamur padi liar tumbuhnya berkelompok dan biasanya tumbuh lebih cepat dari
jamur merang. Pengendalian dengan mencabut jamur tersebut.
d. Cendawan Penicilium
Cendawan ini sejenis jamur tapi berukuran sangat kecil tidak memiliki tubuh buah,
warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan pertumbuhan
miselium jamur merang.
Penyebab: tidak dilakukan pasteurisasi, pasteurisasi kurang sempurna,
pencemaran baik dari alat-alat, rak-rak, atau bibit yang kurang
bersih.
Pengendalian:
- Pencegahan: rak sebelum dimasuki kompos, dipasteurisasi sampai
suhu 70 derajat, usahakan pasteurisasi berjalan sempurna.
Selain itu perlu dijaga kebersihan alat-alat, bibit,dll.
- Pengendalian: kompos yang terkena serangan Penicilium harus
dipisahkan dan dibuang dan dibakar.
Pasca panen.
Pasca panen atau panen dilakukan setelah jamur berumur 8-9 hari setelah tanam,
itupun tergantung keadaan .
Untuk mengetahui bahwa jamur siap panen adalah bila permukaan atas rata lakukan
pemanenan dengan menggunakan pisau yang steril, untuk menghindari bakteri lain
bisa masuk atau menempel pada jamur. Nanti bisa menyebakan tumbuhan jamur
menjadi terserang penyakit.
Pada perlakuan (memetik Jamur) harus hati- hati, usahakan jangan sampai merusak
media atau tumbuhan jamur disisinya yang masih kecil.
1. Ciri jamur siap tanam :
* Bila masih ada tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
* Bila bulat sudah merata , jamur siap panen.
2. Cara panen jamur :
* Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang
telah disterilkan.
* Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
* Media tidak boleh terangkat.
3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
* Pasteurisasi tidak matang
* Dedak tidak matang
4. Penyebab jamur pecah :
* Suhu terlalu tinggi
* Terlambat waktu panen.
(Volvariella volvaceae)
Kerajaan: Fungi
Divisi: Basidiomycota
Kelas: Homobasidiomycetes
Ordo: Agaricales
Famili: Pluteaceae
Genus: Volvariella
Spesies: V. volvacea
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3.000 tahun yang lalu,
dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang
menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak.
Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu
tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara
komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17,
dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.
PEMBUATAN KUMBUNG
A. Penentuan Lokasi :
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan
B. Persyaratan Kumbung :
- Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
- Dinding luar menggunakan sterofoam.
- Kumbung lebih baik ditempat
C. Perbedaan kumbung :
- Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak
ditengah.
- Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung.
Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
D. Persiapan Membuat Kumbung
Memilih Tempat yang akan disiapkan untuk membuat kumbung jamur.
Perkembang di lingkungan petani. Budi daya jamur merang memilih lokasi
pekarangan yang cukup untuk tempat penyimpanan bahan media atau jerami
padi dan yang lainya, tempat untuk membuat kumbung jamur dipilih tempat
yang tedu dan jauh dari gangguan dari percikan api yang disebabkan aktivitas
perbengkelan atau aktivitas yang sama pegelasan untuk menghindari
terjadinya kebakaran.
1. Ukuran kumbung jamur panjang 6,5 meter lebar 4 meter tinggi 4 -5 meter
2. Bahan pembuat kumbung :
- Bambu sebanyak 250 batang ukuran bambu diameter 9-12 cm
- Plastik PE ukuran tebal 0,012 sebanyak 20 Kg
- Stryfoam sebanyak 100 lembar panjang 1,25 m dan lebar 1.15 m
- Tambang plastik + 7 Kg
- Paku 20 kg
- Batu bata 750 buah
- Kawat ayam 30 m’ untuk melindungi tikus
3. Konstruksi rak
Rak terbuat dari bambu tengah dan batangan, pingir sejumlah 2 rak,
dengan ukuran lebar rak 1,15 cm, tingi rak dihitung dari lantai 0,5m ,
0,60 m ,0,65 m, 0.75m ,0,60m,0,70m,0,70m
4. Konstruksi jendela dan pintu
Jendela dan pintu dibuat pada bagian tengah kumbung, jendela sebanyak
2 unit dan pintu satu unit. Ukuran pintu disesuaikan dengan lorong tengah
kumbung yaitu 0,7 m tinggi 1,60 m terbuat dari bingkai bambu yang ditutup
plastik. Jendela dibuat pada bagian atas kiri kanan kumbung, letaknya
diatas rak bagian pinggir. Ukuran jendela lebar, 0,8m dan tinggi 0,4 m
tertutup kawat ayam.
Jendela bisa dinaik turunkan dari bagian luar kumbung, yaitu dengan
memasang tali. Dengan demikian pengaturannya bisa dari bawah. Jendela
berfungsi untuk mengontrol naik turunya suhu kamar kumbung jamur.
Apabila suhu terlalu tinggi jenjela bisa di buka dan sebaliknya.
5. Konstruksi lantai
Lantai bagian lorong diusahakan terbuat dari pasangan batu bata yang di
plester, dengan ukuran 0,70 m dan tingi 6 cm dari permukaan tanah
berguna untuk mengurangi becek dan memudahkan penyipanan plastik
lantai.
Sedangkan bagian lantai di bawah rak dari tanah subur, dengan tujuan agar
selalu terjadi penyesuaian kelembaban, penyimpanan air,pH atau stabilitas
suhu secara alamia.
6. Sterelisasi Kumbung
Kumbung jamur sebaiknya sebelum digunakan dilakukan sterelisasi secara
baik fumigasi, tretmen ataupun yang lainnya. Hal ini berguna untuk
menghindari tumbuhnya jenis microbia atau jamur liar yang akan
mengganggu tumbuhnya jamur merang.
Yang terbaik adalah dengan fumigasi belerang dalam kumbung caranya :
belerang sebanyak satu ons dipanaskan dengan bantuan sabut kelapa
atau yang lainnya dalam wadah kaleng. Biarkan asap belerang tersebut
memenuhi ruangan biarkan selama 1 (satu) hari.
Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a) Jerami mengandung :
* Lignin
* Selulosa
* Silicca
b) Alternatif jerami :
* Alang-alang
* Eceng gondok
* Batang jagung
* Kelaras pisang
c) Alternatif limbah kapas :
* Hampas sagu
* Hampas tahu
* Hampas tempe
* Hampas kapuk
Pembuatan Kompos
1. Lapisan atas : kompos kapas
2. Lapisan bawah : kompos jerami
Pembuatan Kompos dalam budidaya jamur merang terdiri dari 2 jenis, yaitu kompos
untuk lapisan atas dan kompos untuk lapisan bawah dari kedua jenis ini material
yang digunakan berbeda, akantetapi dalam cara pengomposan dan prinsip yang
digunakan metodenya sama.
1. Kompos lapisan atas.
Kompos ini dibuat mendahului kompos bagian bawah selisih waktu antara 2 hinga
3 hari sebelumnya dari kompos bagian bawah. Lapisan ini merupakan stimulan,
stater dan sebagai sumbu bahan organik jamur merang dari lapisan kompos
bawah.
Bahan yang diperlukan :
Ampas kapas, kapur Ca CO3, dedak halus, dengan perbandingan 150Kg dan
5kg.
Proses pelaksanaan pembuatan kompos bagian atas :
* Ampas kapas di celup dalam wadah yang berisi air (usahakan air yang banyak
bahan organiknya.
* Ampas kapas Ditata diatas plastik sambil ditabur kapur, setinggi 10cm.
* Ditutup plastik secara merata dengan di beri pemberat, agar tidak terganggu
binatang.
* Biarkan selama 5-6 hari.
* Tutup dibuka, bahan di haluskan dengan cara di cabit-cabit di urai sambil
ditabur dedak halus dengan perbandingan 150 kapas : 50 kg dedak
* Tata kembali seperti penataan pertama dan tutup kembali dengan plastik,
biarkan selama 5-6 hari.
* Kompos siap untuk digunakan
2. Kompos Lapisan Bawah
Lapisan bawah merupakan inti tumbuhnya jamur merang
Bahan dan alat yang diperlukan
* Jerami padi sebanyak 1,2 ton (jerami padi sebaiknya sudah disimpan minimal
6 (enam ) bulan, lebih lama akan lebih bagus.
* Kapur Ca CO 3 sebanyak 25 Kg.
* Dedak halus sebanyak 200Kg (lebih lama tersimpan akan lebih bagus )
* Plastik untuk lorong kumbung
* Gacok 2 buah
* Ember 2 buah
* Angkong (roda angkut )
* Pengki 2 (dua ) buah
Proses pembuatan kompos bagian bawah
* Jerami tadi direndam dalam kolam atau bak yang berisi air (gunakan air yang
banyak mengandung bahan organik dan cucian sabun )
* Tata dengan ukuran lebar 2 atau 3m ,tinggi 1,5m dan panjang sesuai
dengan bahan . Saat penataan untuk jerami baru dipadatkan dengan di
injak-Injak.
* Tutup dengan plastik , usahakan bagian atas ada cela-cela untuk mengeluarkan
gas NH3.
* Biarkan selama 5 (lima hari) untuk jerami yang sudah lama atau 10 hari Untuk
jerami yang masih baru.
* Tutup dibuka, lakukan pembalikan dengan menggunakan gacok sambil diberi
air agar tidak terlalu panas dan sekaligus untuk penguapan ion- ion yang ada
taburkan dedak halus sesuai takaran hingga merata.
* Tata di tempat tedu dengan lebar maksimum 2 meter dan tinggi 1,8 meter
Tujuannya agar ditusi oksigen dari bagian dingding lapisan.
* Tutup rapat dengan plastik, dengan bagian atas dibuat cela udara untuk
penguapan NH3.
* Selama 5 sampai 6 hari kompos siap untuk digunakan.
Pemasukan kompos dalam kumbung
1. Kompos lapisan bawah
Kompos lapisan bawah bila sudah berwarna coklat atau 10 hari dalam
pengomposan, siap untuk dimasukan dan di tata dalam rak kumbung jamur.
Penataan kompos dimulai dari lapisan bawah (kompos jerami ) kemudian lapisan
atas (lapisan ampas kapas ).
Alat kerja menggunakan gacok,pengki,dan angkong (roda dorong ).
Petunjuk Pelaksanaan :
* Buka kompos, naikan dengan gacok, di urai, dengan angkong dan gunakan
pengki untuk memasukan media dalam kumbung
* Semua kompos ini diusahakan harus selesai dalam waktu 1 (satu ) hari,
apabila musim hujan jangan sekali-kali kena air hujan, gunakan penutup
pada saat mengangkut dan memasukan kompos pada kumbung jamur.
* Susunan kompos pada rak, dimulai dari bagian atas, pada saat penyusunan
usahakan bagian pinggir rak di isi dengan kompos yang dipadatkan secara
memanjang, sepanjang pinggiran rak baru bagian tengan
Pemasukan kompos ini harus selesai dalam satu hari,karena bila tidak akan
terkontaminasi dengan jamur liar (penyusunan usahakan selesai satu hari ,
bila dilakukan ke esok harinya ).
2. Kompos lapisan atas
Proses perlakuan penataan kompos atas :
Kompos lapisan atas ditaburkan merata pada gulu, ketebalan kompos atas
kurang lebih kira-kira 2 cm.
Memasukkan Kompos
1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.
Pasteurisasi / Steam
Peralalatan Pasteurisasi
1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.
4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan
selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan : - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar
amoniak keluar.
- bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
Steam (sterelisasi media dalam kumbung )
Steam adalah proses pemberian uap air keruangan kumbung, pemberian berian
uap ini hingga mencapai suhu di atas 70 derajat celsius, tujuan penyetiman ini
adalah untuk membunuh organisme pada kompos sebagai media organik
jamur merang.
1. Alat yang di pergunakan
* Drum 2 buah
* Selang terbuat dari bambu panjang 1-2 meter yang menghubungkan
dengan drum yang berisi air
* Ember 2 buah untuk pengisian air
* Corong air satu buah
* Jerigen 30 liter untuk persediaan apabila air uda habis 3 buah
* Higrometer (alat untuk mengukur kelembaban kalo ada
* Ph meter (bila ada )
* Kompor pemanas 2 unit.
2. Cara kerja
* Kumbung yang berisi media di sterilkan selama 1 hari dengan jendela dan
pintu ditutup rapat.
* Drum dipasang agak miring dan diisi air ¾ nya.
* Bagian cela antar drum diisi batu bata,sedangkan bagian lainnya dengan
lumpur , ini bertujuan agar titik api pemanasan terfokus pada drum.
* Alat pemanas dipasang dan di operasikan sesuai dengan kebutuhan.
* Biarkan pemanasan selama 12 jam atau suhu ruangan kumbung sedah
mencapai 70 derajat Celsius pertahankan selama 4 jam dengan cara
mematikan satu buah pemanas.
* Istirahatkan selama 1(satu ) hari sampai suhu menurun menjadi 38 derajat
celsius.
* Siapkan untuk tanam benih.
Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi
bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang dan ditanami bibit.
(img:1706501519282)
Penanaman bibit jamur di lakukan setelah kumbung diistirahatkan 1 hari atau suhu
mencapai 38 derajat celsius. Penanaman dilakukan sebaiknya menjelang sore hari,
sehingga tingkat kelembaban, pH setabil.
Alat dan bahan yang disediakan :
- Ember 3 buah, karung 1 buah Sprayer kecil 1 buah berisi alkohol, bibit jamur
70 lok.
Cara Kerja :
Semua alat di sterilkan dahulu begitu pula pelaku yang akan menenam harus di
sterilkan dengan mengoleskan kedua tanganya dengan larutan alkohol.
* Bibit dari lok dibuka dan di uraikan, ditempat tedu atau didalam ruang kumbung .
* Lakukan penaburan dimulai dari bagian atas susunan rak terus vertikal kebawah.
* Bagian dasar rak diberi bibit dengan cara memasukn ke dalam media
* Lakukan sampai selesai.
* Pada saat penaburan bibit jendela dan pintu kumbung usahakan ditutup
Agar udara luar tidak bisa masuk keruangan kumbung jamur bila selesai jendela dan
pintu ditutup rapat.
Cara Membuat Bibit Jamur Merang
1. Siapkan media tanam untuk jamur merang
Media tanam ini dapat berupa jerami sisa panen padi yang telah dikeringkan
terlebih dahulu dan kemudian dibakar, sisa dari pembakaran ini disebut dengan
sekam, abu ini yang diambil untuk dipakai sebagai media tanam pembibitan
jamur merang ini.
2. Siapkan dan iris kecil kecil jamur merang
Selanjutnya jamur merang yang telah disipakan sebagai tanaman induk mulai
diiris kecil kecil, dalam tahap ini gunakan pisau yang bersih dan steril agar
bibit yang akan dihasilan bisa bagus dan tumbuh baik, setelah diiris celupkan
sebentar dalam air hangat untuk mencegah terjadinya kontaminasi pada calon
bibit.
3. Campurkan media tanam dan irisan jamur merang
Campurkan irisan dari jamur merang tadi dengan media tanam yang telah
disiapkan sebelumnya yaitu abu sekam, campurkan dengan rata dan tambahkan
sedikit air, gunakan wadah yang bersih dan mempunyai tutup, setelah selesai
pengadukkan, wadah ditutup rapat dan disimpan 2 atau 4 hari.
4. Bibit siap ditanam di atas bedengan
Setelah 4 hari akan muncul serabut halus yang banyak jumlahnya di dalam
wadah pembibitan, itulah bibit jamur merang,
Penebaran Bibit Jamur
1. Hari I : penanaman dilakukan sore hari.
2. Hari II : pertumbuhan miselium diperhatikan.
3. Hari III : - Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
- Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
4. Hari IV : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
5. Hari V : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
6. Hari VI : jendela di buka 30 °.
7. Hari VII : jendela di buka 45°.
8. Hari VIII : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
9. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.
Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa
vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada
siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh
cendawan Monilia, tumbuh antara hari ke V – VIII.
Penyiraman/penyemprotan.
Penyemprotan dilakukan pada hari ketiga setelah tanam, hal ini bertujuan
Sebagai efek stres kepada bibit jamur, sehingga terpacu untuk tumbuh seperti
sarang labah - labah.
Alat dan bahan :
* Sprayer 12- 14 liter,lengkap dengan kepala sprayer yang bisa menghasilkan
Semburan air yang sangat halus.
* Selang yang panjangnya cukup untuk menjangkau rak yang paling atas
disesuaikan.
* Air kolam atau air yang banyak mengandung bahan organik
Jangan menggunakan air PDAM atau air sumur yang asin , air sumur yang
didapat sebaiknya di diamkan ½ -1 jam atau sehari baru disemprotkan,
penyemprotan sebaiknya pada sore hari.
Cara kerja :
* Isi sprayer dengan air, pompa sesuai tekanannya .
* Jendela dan pintu dibuka sebelum melakukan penyiraman/penyemprotan
* Lakukan penyemprotan dengan sistim pengabutan artinya lubang sprayer
yang digunakan harus benar-benar halus.
* Lakukan dari bagian rak paling atas hingga rak bagian bawah hingga merata.
* Bila mecilium sudah tidak terlihat lagi penyiraman selesai.biasanya pada musim
kemarau hingga mencapai 4 tangki bahkan lebih, sedang musim hujan cukup
2 tangki saja, itupun tergantung tingkat kelembaban udara . Kelembaban
udara idealnya 95-98 %.
* Setelah melakukan penyiraman jendela dan pintu tutup kembali.
Penyemprotan kedua di lakukan bila kondisi keadaan media telah kering, biasanya
dilakukan pada hari ketiga setelah penyemprotan pertama ini bertujuan untuk
mendorong tumbuhnya jamur.
Hama dan Penyakit
a. Tikus
Pengendalian dengan memberi umpan dibubuhi racun.
b. Serangga dan Kecoa
Pengendalian dengan menyemprot ruangan menggunakan jamur formalin.
c. Jamur Liar
Jamur padi liar tumbuhnya berkelompok dan biasanya tumbuh lebih cepat dari
jamur merang. Pengendalian dengan mencabut jamur tersebut.
d. Cendawan Penicilium
Cendawan ini sejenis jamur tapi berukuran sangat kecil tidak memiliki tubuh buah,
warnanya hijau menempel pada jerami dan bisa mengalahkan pertumbuhan
miselium jamur merang.
Penyebab: tidak dilakukan pasteurisasi, pasteurisasi kurang sempurna,
pencemaran baik dari alat-alat, rak-rak, atau bibit yang kurang
bersih.
Pengendalian:
- Pencegahan: rak sebelum dimasuki kompos, dipasteurisasi sampai
suhu 70 derajat, usahakan pasteurisasi berjalan sempurna.
Selain itu perlu dijaga kebersihan alat-alat, bibit,dll.
- Pengendalian: kompos yang terkena serangan Penicilium harus
dipisahkan dan dibuang dan dibakar.
Pasca panen.
Pasca panen atau panen dilakukan setelah jamur berumur 8-9 hari setelah tanam,
itupun tergantung keadaan .
Untuk mengetahui bahwa jamur siap panen adalah bila permukaan atas rata lakukan
pemanenan dengan menggunakan pisau yang steril, untuk menghindari bakteri lain
bisa masuk atau menempel pada jamur. Nanti bisa menyebakan tumbuhan jamur
menjadi terserang penyakit.
Pada perlakuan (memetik Jamur) harus hati- hati, usahakan jangan sampai merusak
media atau tumbuhan jamur disisinya yang masih kecil.
1. Ciri jamur siap tanam :
* Bila masih ada tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
* Bila bulat sudah merata , jamur siap panen.
2. Cara panen jamur :
* Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang
telah disterilkan.
* Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
* Media tidak boleh terangkat.
3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
* Pasteurisasi tidak matang
* Dedak tidak matang
4. Penyebab jamur pecah :
* Suhu terlalu tinggi
* Terlambat waktu panen.