Pengertian tentang hidup sesudah mati masih terjadi pemahaman yang rancu antara kalangan umat Islam sendiri. Sementara ini banyak keterangan yang sering kita dengar bahwa nanti orang sesudah mati akan dibangkitkan hidup kembali, namun betapa keadaan orang yang dihidupkan kembali masih beda pemahaman antara yang satu dengan yang lain.
Hal demikian itu wajar-wajar saja karena setiap keterangan yang disampaikan itu tidak berdasarkan keterangan Allah dalam AlQur’an, tetapi hanya menurut cerita yang kemudian diulas panjang lebar berdasarkan katanya orang secara sambung bersambung dan tidak jelas sumber aslinya. Akibatnya banyak keterangan yang kita terima tidak rational dan sulit untuk dipikirkan serta tidak sejalan dan tidak sesuai dengan keadaan yang ada.
Dalam AlQur’an sering kita dapatkan keterangan Ayat-Ayat yang menyatakan bahwa manusia itu adalah dzalim dan bodoh. Agar manusia itu tidak dzalim Allah memberikan bimbingan berupa petunjuk AlQur’an sehingga kalau orang mengikuti petunjuk itu akan menjadi cerdas, maka kedzaliman dan kebodohan itu akan bisa diatasi dengan petunjuk Allah dalam AlQur’an itu.
Ada dua dimensi kehidupan yang kita ketahui dan sering kita dengar yaitu kehidupan DUNIA dan AKHIRAT. Pengertian inilah yang seharusnya dipahami dengan sebenarnya agar dengan begitu kita akan mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan yang Allah jelaskan sehingga keimanan kita akan mantap.
Kehidupan Dunia adalah pada saat kita berada di muka Bumi ini, namun kita sudah mengetahui bahwa Dunia itu bukan hanya Bumi ini saja, tapi alam semesta itu. Sedangkan Akhirat adalah yang sering kita dengar sebagai ”Alam langgeng” atau ada kehidupan ”Sorga” di kampung Akhirat. Akan tetapi dalam pemahaman kampung Akhirat atau alam langgeng itu masih belum jelas, masih berbeda satu dengan yang lain dan bahkan banyak yang tidak masuk akal serta masih sangat sulit untuk dimengerti menurut yang sewajarnya.
Jika kita sering mendengar sambutan-sambutan dalam acara pemberangkatan jenazah, lalu ada keterangan bahwa si fulan telah pulang menghadap Allah, kembali ke alam langgeng, kemudian di do’akan agar si fulan bisa dimasukkan ke dalam Sorga. Dari keterangan ini dapat ditangkap suatu pengertian bahwa se-olah-olah disanalah tempat Sorga atau Neraka itu. Padahal Sorga dan Neraka itu adanya nanti di Akhirat dan bukan di-dalam kubur.
Memang keterangan itu ada benarnya juga, tetapi harus dilengkapi dengan keterangan yang rinci, bahwa kehidupan itu terjadinya setelah nanti dibangkitkan, baru disana ada yang dimasukkan ke Sorga atau ke Neraka tergantung dari amal yang dilakukan ketika hidup di dunia.
Memang pada kebanyakan umat Islam percaya bahwa nanti ada yang disebut alam langgeng, namun kebanyakan mereka mengira bahwa hidup disana hanyalah Ruh-nya saja, karena menurut kebanyakan mereka tidak mungkin orang yang mati bisa dihidupkan kembali. Orang tidak menyadari bahwa dulunya manusia tidak ada, lalu Allah mewujudkan, lalu apa sulitnya Allah menghidupkan orang yang dulunya DIA yang menciptakan ?
Surat Al Isra’ (17) Ayat 49 – 50 :
  • (49) : Mereka berkata :” Apakah ketika kami telah jadi tulang-belulang dan debu yang hancur, kami akan dibangkitkan menjadi ciptaan baru ?”
  • (50) : Katakanlah :” Jadilah batu atau besi.”
Buku ini terdiri dari 217 halaman 32 Bab.
DAFTAR ISI
I.  Kata Pengantar
II. Daftar isi
1.Kehidupan sesudah mati 1
2.Proses kejadian manusia 6
3.Kehidupan manusia dan lingkungan 8
4.Bumi hidup dengan air hujan 14
5.Alam semesta dan manusia dari Alma’I 17
6.Apakah Alma’i sama dengan air ? 25
7.Proses terjadinya kematian 45
8.Benarkah orang mati itu sakit sekali ? 53
9.Benarkah orang disiksa dalam kubur ? 57
10.Orang mati dan tidur perasaannya sama 59
11.Siksaan berlaku di dunia dan akhirat 62
12.Benarkah mayat itu hidup dalam kematian ? 66
13.Pengertian hidup dan mati 69
14.Kiamat itu besok pagi 71
15.Setiap orang ditempatkan program 73
16.Proses terjadinya kehancuran total 79
17.Apakah Mar’a itu ? 101
18.Apakah wujud sinar / cahaya itu ? 103
19.Apa wujud & fungsi Mar’a itu ? 106
20.Proses perjalanan Shuur 109
21.Bagaimana keadaan Sorga ? 113
22.Kapan berlakunya Kiamat ? 117
23.Benarkah orang di Neraka dipindah ke Sorga ? 121
24.Benarkah manusia nanti dikumpulkan di Mahsyar ?  127
25.Bagaimana kondisi penduduk Sorga ? 141
26.Apakah penduduk Sorga itu kerja ? 146
27.Benarkah penghuni Neraka yang paling banyak wanita ? 150
28.Benarkah Sorga itu goib ? 155
29.Bagaimana ada sungai dibawah Sorga ? 164
30.Benarkah manusia di Sorag ketemu Allah ? 166
31.Bagaimana keadaan Neraka itu ? 168
32.Pengertian atas dan bawah menurut Ilmu Pengetahuan? 180
Bagaimana perbandingan penduduk Sorga dan Neraka ?
Jawaban atas pertanyaan yang seperti itu, pastilah Allah menjelaskan dalam AlQur’an. Oleh karena AlQur’an itu datangnya dari Allah, sedangkan Sorga dan Neraka itu adalah Allah yang menciptakan. Untuk itu marilah kita lihat Ayat-Ayat AlQur’an yang menerangkan tentang itu.
Surat Al Jin (72) Ayat 24 :
Hingga ketika mereka melihat apa yang dijanjikan untuk mereka (di Akhirat nanti), maka akan tahulah mereka siapa yang lebih lemah sebagai penolong dan yang sedikit bilangannya.
Ayat ini memberikan isyarat bahwa Allah banyak menolong umatnya dan memberikan ampunan, sehingga bilangan manusia yang masuk Neraka ternyata lebih sedikit daripada yang masuk Sorga. Hal demikian karena banyak orang-orang yang mendapat pertolongan dan ampunan Allah lalu mereka bisa masuk ke Sorga, namun tidak ke Neraka dulu.
Untuk itu perhatikan Ayat-Ayat berikut ini :
Surat Al Waqi’ah (56) Ayat 10 – 14 :
  • (10) : Dan orang-orang yang berlomba, ya yang berlomba.
  • (11) : Itulah orang-orang yang di dekatkan.
  • (12) : Dalam Sorga-Sorga kenikmatan.
  • (13) : Sepertiga (1/3) dari manusia awwalun (sebelum topan Nuh).
  • (14) : Dan sedikit dari man usia akhirun (sesudah topan Nuh).
Surat Al Waqi’ah (56) Ayat 38 – 44 :
  • (38) : (Sorga) untuk kaum kanan (yamiin).
  • (39) : Sepertiga (1/3) dari manusia awwalun.
  • (40) : Dan sepertiga (1/3) dari manusia akhirun.
  • (41) : Dan kaum kiri, apakah kaum kiri itu (syimal) ?
  • (42) : Dan dalam tumpukan api dan dalam khayalan.
  • (43) : Dan naungan dari yang dikhayalkan.
  • (44) : Tiada yang dingin dan tiada yang mulia.
Marilah kita analisakan Ayat-Ayat diatas :
Manusia dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
v       SAABIQUUN adalah para pejuang Muslim.
v       YAMIIN yaitu kaum kanan atau orang-orang yang patuh terhadap Tata Hukum Allah (Yamin bisa berarti Tata Hukum bisa kanan).
v       SYIMAAL yaitu kaum kiri berarti kaum yang menentang Hukum Allah.
Selanjutnya manusia terdiri dari :
v       MANUSIA PURBAKALA :  yaitu manusia sebelum topan Nuh yang disebut manusia AWWALUN.
v       MANUSIA SEKARANG : yaitu manusia sesudah topan Nuh sampai akhir zaman nanti yang disebut AKHIRUN.

Perhatikan skema berikut ini :

SAABIQUUN                   YAMIIN                    SYMAAL

AWWALUN       1/3  = 4/12                1/3 = 4/12                   1/3 = 4/12
AKHIRUUN      1/6  = 2/12                  1/3 = 4/12                              6/12

Golongan yang masuk Sorga adalah : SAABIQUN dan YAMIIN :
AWWALUN : 4/12 + 4/12      = 8/12
AKHIRUUN : 2/12 + 4/12      = 6/12
_________
Jumlah ………………………………..= 14/12 dibagi dua = 7/12.
Golongan yang masuk Neraka adalah SYIMAAL  :
AWWALUN : 4/12
AKHIRUN : 6/12
______
Jumlah ………= 10/12 dibagi dua    = 5/12.
Maka dapatlah diketahui bahwa penduduk SORGA  = 7/12 dari penduduk manusia, sedangkan penghuni NERAKA = 5/12 saja.
Untuk contoh kongkritnya adalah sebagai berikut :
Penduduk awalun lebih banyak daripada penduduk akhirun. Misalnya penduduk awalun dulunya adalah 600 milyard dan penduduk akhirun sampai akhir zaman adalah 300 milyard, maka berdasarkan perbandingan diatas adalah sebagai berikut :
SABIQUN                        YAMIN                  SYIMAL
Awwalun                    1/3                               1/3                             1/3
Akhirun                      1/6                               1/3                             3/6
Yang masuk ke Sorga : Penduduk awwalun = 2/3 x 600 m   = 400 milyard.
Yang masuk Neraka    : Penduduk awalun   = 1/3 x 600 m   = 200 milyard.
Yang masuk ke Sorga : penduduk akhirun   = 3/6 x 300 m    = 150 milyard.
Yang masuk Neraka    : penduduk akhirun   = 3/6 x 300 m    = 150 milyard.
Dari data yang ada bahwa total yang masuk Sorga awwalun dan akhirun adalah : 400 milyard  + 150 milyard = 550 milyard.
Sedang penduduk Neraka = 200 milyard + 150 milyard = 350 milyard.
Jumlah penduduk Sorga dan Neraka diatas hanyalah sekedar contoh agar mudah untuk menggambarkan. Yang jelas bahwa jumlah penduduk Sorga lebih banyak daripada penduduk Neraka.
Jika anda membaca Buku ini maka akan dapat mengetahui dengan jelas tentang keberadaan Sorga dan Neraka itu, karena selama ini kita barulah diberikan keterangan seolah bayangan, padahal sebenarnya Sorga dan Neraka adalah kongrit.
Disamping itu keterangan tentang kehidupan sesudah mati akan membawa kepada kita pada ilmu tingkat tinggi yang meliputi tentang proses terjadinya alam semesta, proses terjadinya manusia, proses kehancuran total tentang alam semesta, proses kematian dan kebangkitan, serta proses perwujudan kembali tentang alam semesta setelah dihancurkan, maka disana merupakan perwujudan terakhir, yang di dalamnya ada Sorga dan Neraka yang merupakan kampung Akhirat atau alam langgeng karena dia akan langgeng selamanya dan tidak ada lagi kerusakan.
Seluruhnya diterangkan menurut AlQur’an dimana Allah sendiri yang menerangkan secara logis dan sesuai dengan pemikiran manusia. Dengan membaca Buku itu diharapkan dapat mengetahui bahwa AlQur’an adalah benar-benar wahyu Allah, dimana Nabi Muhammad Saw hanyalah menerima dari Allah dan bukan yang menyusunnya.
Sebagai gambaran sekilas dapat diterangkan sebagai berikut :
Dulu manusia mati atau tidak ada, kemudian lahir dan hidup di dunia ini, kemudian nanti akan mati lagi, setelah itu nantinya akan dibangkitkan kembali. (periksa Surat/Ayat : 2/28 dan 40/11).
Alam semesta ini dulunya tidak ada sebelum diciptakan, kemudian Allah menciptakan maka jadilah alam semesta itu, kemudian suatu ketika akan dihancurkan yang AlQur’an menggunakan istilah “Yaumus Sa’ah” (Hari kehancuran total), dan setelah itu alam semesta itu akan diproses ulang dan diwujudkan kembali menjadi perwujudan yang terakhir yang biasa kita kenal dengan istilah “Yaumul Qiyamah” atau Hari kiamat atau Berbangkit.
Qiyam maksudnya berdiri, dimana alam semesta setelah kehancuran akan di-berdirikan kembali dengan istilah Qiyamat, sedangkan Hari berbangkit yaitu manusia yang mati akan dibangkitkan hidup kembali setelah Qiyamat selesai. Seperti itulah yang sebenarnya kejadiannya nanti, tetapi selama ini istilah Sa’ah disamakan dengan Qiyamat. Padahal Sa’ah adalah kehancuran, sedang Qiyamat adalah berdiri.