Sunday, 15 March 2015

Jenis BATU MULIA dan khasiatnya

JENIS BATU DAN KHASIATNYA :

AMBER= pemancar daya tarik
AMARICAN STAR= pesona dan daya tarik
AQUAMARIN= penyejuk batin dan keluarga
BADAR LUMUT=ketenangan batin
BADAR TOLO = kerukunan
BADAR BESI MERAH =penangkal sial dan tolak bala
BATU AIR =kerukunan keluarga dan rejeki
BATU API =ketenangan dan kharisma
BATU LANGGENG = keselamatan dan tolak bala
BATU DARAH = tolak kiriman jahat
BAIDURI BULAN =kejernihan batin dan kesabaran
BAIDURI LAUT = daya tarik lawan jenis
BAIDURI PANDAN = kesabaran
BAIDURI SEPAH =semangat hidup
BAIDURI SURYA = percaya diri dan semangat
BLACK CAT EYE = ketajaman indera ke enam
BLACK OPAL =tajam insting dan daya magis
BLACK SAPHIR= tajam insting dan daya pesona
BLACK STAR =peredam emosi
BULU MACAN =wibawa kuat dan karir
CHIRSOPHRASE =kesejukan pikiran
CHIRSOBERYL = ketajaman insting dan pikiran
COMBONG = penarik lawan jenis
FOSIL KELOR = perlindungan dan tolak bala
FOSIL MANI GAJAH = daya tarik , rejeki, karir
FOSIL PATI LELEH = mengembalikan ilmu jahat
FOSIL STEGI = sedot racun serangga
GARNET =perbanyak relasi
GINGGANG =terhindar marabahaya
GIOK = kesejukan batin dan relasi
INTAN = jernih pikiran dan jiwa
JABARJUD= ketenangan jiwa
KAKI TIGA = jalan puncak karir
KECUBUNG = simpati dan kasih sayang
KECUBUNG AIR = tenaga prana dan inspirasi
KECUBUNG RAMBUT = relasi dan gairah hidup
KECUBUNG TEA = keteduhan jiwa
KECUBUNG WULUNG = pelebur kiriman jahat
KENANGGA =gairah hidup dan pesona
KENDIT = keutuhan rumah tangga
KOL BUNTET =anti santet
KRISTAL ALAM =tenaga prana dan inspiraso
LABRADOR= ketajaman insting
LAPIS LAZULLI= peredam emosi
LIRABANG =semangat hidup
MALAKIT =penguras stess
MANIK RINGIN =peneduh masa
MATA DEWA = wibawa dan kepemimpinan
METEORIT =penyerap energi alam
MUSTIKA KELAPA =penglaris usaha dan tolak bala
MUTIARA =kecantikan dan kesuburan
NAGASUI =membuka rintangan
NEFRIT=pengurang kebimbangan
OBISIDIAN =keseimbangan batin
ONGKO WULU=kelancaran bisnis
ONIX HITAM = perlindungan bisnis
OPAL = keceriaaan dan daya tarik
PANCA WARNA = karier dan bijaksana
PASIR EMAS =kecantikan dan kesuburan
PERIDOT =kebugaran dan ketenangan
PIRIT =percaya diri dan ketenangan
PIRUS DAUN =murah rejeki
PIRUS PARSI =penarik relasi
PUSER BUMI= daya tarik relasi dan bisnis
ROSE QUARTS = gairah cinta dan kesuburan
RUBY =wibawa dan percaya diri
SAFIR =optimis dan inisiatif
SAFIR KUNING = pesona dan daya tarik
SINERET =memutuskan kesialan
SITRIN =ketajaman insting dan pikiran
SODOLANANG=menekuk kekuatan lawan
SPINEL =ketenangan jiwa
SULEMAN MADU =percaya diri dan insting
TAPAK JALAK =ketajaman insting
TAPAK MUJUR = kemudahan usaha
TOPAZ =peredam emosi
TUNJUNG DARJAT =kemudahan karir
TURMALIN = ketegaran dan adaptasi
YAMAN YULUNG =pelebur kiriman jahat
YINYANG =keseimbangan batin dan waspada
ZAMRUD =kesejukan batin dan suasana
ZIRCON =kejernihan pikiran

Mengenai betul atau tidaknya semua fungsi batu bertuah (batu akik) di atas, semua kembali kepada kepercayaan dan keyakinan si pemilik batu bertuah / batu akik itu sendiri. Dan tentunya harus tetap yakin bahwa semua itu berasal dari Tuhan Yang Maha Esa.


Pemahaman tingkat kekerasan batu permata

Batu permata merupakan campuran dari unsur-unsur mineral. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan amorf, yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (mis kaca & opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat.

Mineral sendiri bisa diartikan sebagai suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu.

Istilah mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang mengatakan, bahwa mineral ialah satu frasa yang terdapat dalam alam. Sebagaimana kita ketahui ada mineral yang berbentuk: lempeng, tiang, limas atau kubus.

Salah satu mineral penting yang sering digunakan sebagai bahan hiasan adalah kristal yakni sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal,karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. Kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium.

Kristal artinya mempunyai bentuk yang agak setangkup (simetris) dan yang pada banyak sisinya terbatas oleh bidang datar, sehingga memberi bangin yang tersendiri sifatnya kepada mineral yang bersangkutan.

Benda padat yang terdiri dari atom-atom yang tersusun rapi dikatakan mempunyai struktur kristalen. Dalam suasana yang baik benda kristalen dapat mempunyai batas bidang rata-rata & benda itu dinamakan kristal (hablur) & bidang rata itu disebut muka kristal.

Ada 32 macam gelas kristal yang dipersatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu:

– REGULER, Kubus atau ISOMETRIK ketiga poros sama panjang dan berpotongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, garam batu)
– TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh chalkopirit, rutil, zircon).
– HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini mempunyai empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam satu bidang, bersilangdengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke-empat tegak lurus atas bidang itu dan panjangnya berbeda (contoh apalit, beryl, korundum).
– ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang du poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (berit, belerang, topaz)
– MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong & poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit)
– TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain(albit, anortit, distin)

Bentuk kristal dibagi dalam 6 tata hablur yang didasarkan:

1. perbandingan panjang poros – poros hablur

2. besarnya sudut persilangan poros – poros hablur

Untuk mengenal kekerasan batu permata, perlu juga dipahami apa yang disebut gores. Kristal /mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan tersebut suatu garis yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.

    Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.
    Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman atau memberi garis merah darah
    Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)

Belahan

Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah mana ikatan-ikatan di antara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.

Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya

    belahan baik sekali
    baik
    sedang
    buruk
    tidak ada belahan sama sekali

Warna batu permata

Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.

Ketika terjadi pemindahan panjang gelombang akan memengaruhi energi dan akan terjadi perubahan warna dan jika permata itu mengandung besi biasanya akan terlihat berwarna kelam, sedangkan yang mengandung alumunium biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augitwarnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya.

Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun.

Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe di dalam molekulnya.

Berat Jenis (BD) batu permata

Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD-nya dipakai alat yang disebut cairan berat :

    Pertama : Bromoform (ChBr)
    Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)
    Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat

Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan

    kwarsa: 2,57
    albit: 2,62
    oligoklas: 2,64

Mineral dengan BD > 2,68 mineral berat

    Labradorit: 2,70
    Anortit: 2,76
    Augit hornblende: 3,20
    Maskotit: 2,90
    Biotitit: 3,00
    Korundum: 3,20
    Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat

    olifin
    starolit
    granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7

    Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu terdiri dari

    Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung
    opal = sebetulnya gel asam kersik
    chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop.
    agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
    Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop
    jaspis
    besi kersik
    opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.

BD = 2,9 – 3,3

    Nefrit = Jade = Giok {Ca2 (Mg, Fe)5 (OH)2Si8O22} aktinolit atau Amfibol kalsium magnesium besi; bentuk menyerabut atau asbes tiform; warna kelabu, kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan; adanya garis kembar; warna plagioklas putih, kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.

BD = 3,3 – 3,6

    Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap kuat.

BD = 3,5 – 5,3

    Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

BD = 4

    Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 – 4,1)
    Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya seringkali buruk

BD = 4,2

    Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;
    Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metrik.

Jika kita timbang berat intan, tidak dikatakan berat intan 1 gram tetapi berat intan adalah 5 karat, demikian yang lain batu rubi beratnya 17,8 karat, batu sapphire 7 karat dsbnya.

Nama-nama batu permata, kristal, dan mineral terkenal

    Agate
    Amazonite
    Amber
    Ametrine
    Ammolite
    Andalusite
    Apatite
    Aquamarine ( Beryl )
    Axinite
    Aventurine
    Benitoite
    Beryl
    Bixbite ( Beryl )
    Bloodstone / Akik darah
    Bone
    Cat’s eye
    Carnelian
    Cassiterite
    Chalcedony
    Charoite
    Chrysoberyl (mata kucing): Alexandrite
    Chrysocolla
    Chrysolite (krisolit)
    Chrysoprase
    Coral
    Cordierite
    Cubic Zirconia
    Danburite
    Diamonds / Berlian / Intan
    Dinososaur Bone
    Diopsite
    Dolomite
    Drusy
    Euclase
    Enstatie
    Fluorite
    Fosfor
    Permata Garnet (Batu delima, mata kucing): Rhodolite
    Heliodore (Beryl)
    Hematite
    Iolite
    Kunzite
    Idocrase
    Jadeite/giok
    Labradorite: Spectrolite
    Permata Lapis Lazuli
    Larimar
    Malachite (malakit)
    Matlockit
    Montana Agate
    Moonstone (batu biduri bulan, biduri laut)
    Morgan Hill
    Nephrite/nefrit (jade)
    Olivine
    Orthoclase
    Opal (kalimaya)
    Padparadscha
    Phenakite
    Pyrope
    Palmwood
    Pearl / Mutiara
    Pectolitej
    Peridot
    Pyrite
    Quarz

    Kristal Quartz (Kuarsa): termasuk di dalamnya Aventurine, Carnelian, Citrine,
        Kristal Agate (akik)
        Kristal Amethyst (kecubung)
        Kristal Chalcedony
        Onyx (batu krisopras)
        Permata Jasper
    Rhodonite
    Ruby
    Rutile
    Rubicelle (spinel)
    Permata Ruby (Batu merah delima / mirah delima / mirah, Batu nilem, yaspis merah, akik merah, rubi)
    Scapolite (yellow)
    Sphene
    Spodumene
    Strontium titanate
    Kristal Sapphire (Batu nilam, lazurit, safir)
    Spinel
    Permata Sunstone
    Sugilite
    Tanzanite
    Permata Tiger’S Eye (mata kucing)
    Kristal Topaz (Batu cempaka, topas, yakut kuning)
    Kristal Tourmaline: Rubelite (merah), Dravite (kuning), Verdelite (hijau), Indicolite (biru)
    Turquoise (Batu yakut biru, pirus)
    Violan
    Yag
    Zircon
    Zoisite

Tingkat kekerasan batu permata berdasar Skala Mohs

Skala kekerasan mineral Mohs mengklasifikasikan resistensi goresan terhadap berbagai mineral melalui kemampuan suatu bahan keras menggores bahan yang lebih lunak. Skala ini diciptakan tahun 1812 oleh geolog dan mineralog Jerman Friedrich Mohs dan merupakan satu dari beberapa definisikekerasan dalam teknik material.  Metode perbandingan kekerasan dengan melihat mineral mana yang mampu menggores mineral lain sudah lama ada, pertama kali disebutkan oleh Theophrastus dalam tulisannya Tentang Batuan sekitar tahun 200 SM, diikuti Plinius yang Tua dalam Naturalis Historia sekitar tahun 77 M.

    Skala kekerasan mineral Mohs didasarkan pada kemampuan satu sampel materi alami untuk menggores materi yang lain. Sampel materi yang digunakan Mohs adalah semua mineral. Mineral adalah zat murni yang ditemukan di alam sekitar. Batuan teruat dari satu atau beberapa mineral.

Sebagai zat alami terkeras yang pernah ada ketika skala ini dibuat, intan ditempatkan di puncak skala. Kekerasan bahan diukur terhadap skala ini dengan menemukan bahan terkeras yang dapat menggores suatu bahan lunak atau sebaliknya. Misalnya, jika beberapa bahan mampu digores oleh apatit, namun tidak dengan fluorit, maka kekerasannya pada skala Mohs dapat menempati nilai 4 dan 5.

Skala Mohs adalah skala ordinal murni. Misalnya, korundum (9) dua kali lebih keras daripada topaz (8), namun intan (10) hampir empat kali lebih keras daripada korundum. Tabel di bawah memperlihatkan perbandingan dengan kekerasan absolut yang diukur menggunakan sklerometer dengan contoh gambar.
Kekerasan Mohs     Mineral     Formula kimia     Kekerasan absolut     Gambar
1     Talek     Mg3Si4O10(OH)2     1     Talc block.jpg
2     Gipsum     CaSO4·2H2O     3    
3     Kalsit     CaCO3     9    
4     Fluorit     CaF2     21    
5     Apatit     Ca5(PO4)3(OH–,Cl–,F–)     48    
6     Feldspar Ortoklas     KAlSi3O8     72    
7     Kuarsa     SiO2     100    
8     Topaz     Al2SiO4(OH–,F–)2     200     Topaz cut.jpg
9     Korundum     Al2O3     400    
10     Intan     C     1600    

Pada skala Mohs, grafit (bagian utama dari “timbal” pensil) memiliki tingkat kekerasan 1,5; kuku 2,2–2,5; koin tembaga 3,2–3,5; pisau saku 5,1; badan pisau 5,5; kaca jendela 5,5; dan file 6,5.[9] Sebuah pelat garis (porselen non-kaca) memiliki tingkat kekerasan 7,0. Penggunaan bahan-bahan biasa dengan kekerasan yang sudah diketahui dapat menjadi cara sederhana untuk memperkirakan posisi suatu mineral pada skala ini.

Daftar mineral dan skala Mohsnya:
Kekerasan     Zat atau mineral
0.2–0.3     sesium, rubidium
0.5–0.6     litium, natrium, kalium
1     talk
1.5     galium, stronsium, indium, timah, barium, talium, timbal, grafit
2     boron nitrida heksagonal, kalsium, selenium, kadmium, sulfur, telurium, bismut
2.5–3     magnesium, emas, perak, aluminium, seng, lantanum, serium, jet (lignit)
3     kalsit, tembaga, arsenik, antimon, torium, dentin
4     fluorit, besi, nikel
4–4.5     platinum, baja
5     apatit, kobal, zirkonium, paladium, tooth enamel, obsidian (kaca vulkanik)
5.5     berilium, molibdenum, hafnium
6     ortoklas, titanium, mangan, germanium, niobium, rodium, uranium
6–7     kaca, kuarsa gabungan, besi pirit, silikon, rutenium, iridium, tantalum, opal
7     kuarsa, vanadium, osmium, renium
7.5–8     baja keras, tungsten, zamrud, spinel, Phenakite, beril, Euclase, zirkon
8     topas, zirkonia kubik
8.5     krisoberil, kromium, Yttrium aluminium garnet (YAG)
9–9.5     korundum (rubi, safir), silikon karbida (karborundum), tungsten karbida, titanium karbida, stisovit
9.5–10     renium diborida, tantalum karbida, titanium diborida, boron [11][12][13]
10     intan/berlian, karbonado (berlian hitam)
>10     intan nanokristalin (hiperintan, fulerit ultrakeras)

Perbandingan antara Kekerasan (Mohs) dan Kekerasan (Vickers):
Nama
mineral     Kekerasan (Mohs)     Kekerasan (Vickers)
kg/mm2
Grafit     1 – 2     VHN10=7 – 11
Tin     1½ – 2     VHN10=7 – 9
Bismut     2 – 2½     VHN100=16 – 18
Emas     2½ – 3     VHN10=30 – 34
Perak     2½ – 3     VHN100=61 – 65
Kalkosit     2½ – 3     VHN100=84 – 87
Tembaga     2½ – 3     VHN100=77 – 99
Galena     2½     VHN100=79 – 104
Spalerit     3½ – 4     VHN100=208 – 224
Heazlewoodit     4     VHN100=230 – 254
Karolit     4½ – 5½     VHN100=507 – 586
Goetit     5 – 5½     VHN100=667
Hematit     5 – 6     VHN100=1,000 – 1,100
Kromit     5½     VHN100=1,278 – 1,456
Anatas     5½ – 6     VHN100=616 – 698
Rutil     6 – 6½     VHN100=894 – 974
Pirit     6 – 6½     VHN100=1,505 – 1,520
Bowieit     7     VHN100=858 – 1,288
Euklas     7½     VHN100=1,310
Kromium     9     VHN100=1,875 – 2,000

0 komentar:

 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger