Thursday, 13 November 2014

HABIB. benarkah mitos gelar habib itu keturunan nabi muhammad?

Gelar habib merupakan fenomena ‘penghormatan’/ menisbatkan terhadap keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebutan Habib itu dinisbatkan secara khusus terhadap keturunan Nabi Muhammad melalui Fatimah az-Zahra (berputra Husain dan Hasan) dan Ali bin Abi Thalib, atau keturunan dari orang yang bertalian keluarga dengan Nabi Muhammad (sepupu Nabi Muhammad). Dari trah itulah muncul gelar khusus, yaitu Habib (yang tercinta), Sayid (tuan), Syarif (yang mulia), dan sebagainya. Gelar Habib terutama ditujukan kepada mereka yang memiliki pengetahuan agama Islam yang mumpuni dari golongan keluarga tersebut. Gelar Habib juga berarti panggilan kesayangan dari cucu kepada kakeknya dari golongan keluarga tersebut. (Sumber: Wikipedia).

 Berdasar pada catatan Ar-Rabithah, organisasi yang lakukan pencatatan silsilah beberapa habib, ada seputar 20 juta orang di semua dunia yang menyandang gelar ini. Mereka yang juga dimaksud muhibbin itu terbagi dalam 114 marga. Menurut Ar-Rabithah, cuma keturunan lelaki saja yang memiliki hak menyandang gelar Habib.

Di kelompok Arab-Indonesia, menurut catatan Ar-Rabithah, ada seputar 1, 2 juta orang yang ‘berhak’ menyandang sebutan Habib. Mereka mempunyai moyang yang datang dari Yaman, terutama Hadramaut.

Dari merekalah tersusun silsilah yang menjuntai sampai belasan era, dari Hadramaut (Yaman) sampai ke Tanah Abang (Jakarta). Yakni suatu silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW dari garis keturunan Fathimah ra, yang menikah dengan Ali bin Abi Thalib ra. “Sebutan yang paling popular untuk ‘menghormati’ beberapa keturunan Nabi Muhammad dari jalur Fathimah ra ini yaitu Habib atau Habaib (jamak), ” sekian tercatat di website Arrahmah. com.

Dalam perubahannya, terutama di kelompok orang-orang muslim Indonesia, gelar ini bukan sekedar disandang oleh beberapa da’i dari Yaman saja. Lantaran warga sudah memuliakan beberapa pendakwah juga sebagai pemimpin tanpa ada lihat asal-usul keturunan, dengan argumen seseorang jadi alim tak disebabkan oleh asal keturunannya.

Diluar itu, berlangsung juga pelanggaran pada ketentuan, dengan menarik garis keturunan dengan cara matrilineal (keturunan dari wanita juga di beri hak menyandang “Habib”). Meskipun pada akhirnya pernyataan itu dikira suatu fitnah dari golongan orientalis untuk menyingkirkan rasa hormat orang-orang Indonesia pada golongan kerabat Nabi Muhammad.


KETURUNAN NABI MUHAMMAD TERPUTUS
Tapi untuk lebih jelasnya, harusnya kita kroscek dengan sumber berita TERPERCAYA yaitu alquran. Liat surat AL AHZAAB: 40 => TIDAKLAH muhammad itu BAPAK dari seorang laki-laki dari kamu, tetapi Rasul Allah dan penutup nabi-nabi., dan adalah Allah mengetahui atas tiap sesuatu.

NB: kata BAPAK dalam bahasa arab tidak hanya menunjukkan hubungan ayah dengan anak saja, tapi bisa berati menunjukkan GARIS KETURUNAN/ NENEK MOYANG. seperti di kata-kata bapak di ayat yusuf: 6. al baqarah: 170. ibrahim: 10. al anam: 87.

Di dalam surat al ahzaab : 40 tadi ditegaskan bahwa Muhammad BUKANLAH BAPAK (garis keturunan/nenek moyang) dari seorang laki-laki diantara kita. patut kita ketahui bahwa anak keturunan nabi muhammad TERPUTUS hanya sampai pada keluarga hasan dan husein (cucu nabi muhammad). jadi bila ada sejarah yang benar adalah sejarah yang menerangkan bahwa keluarga hasan dan husein terbunuh di perang karbala. jika di kemudian hari ada yang mengaku-ngaku habib (anak turun nabi muhammad), HARUSNYA di pertanyakan sejuta kali lagi..!! kalo ngeyel ya di suruh tes DNA aja...
 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger