BOLEH APA TIDAK MEMBERI SALAM KEPADA ORANG KAFIR?
MENURUT HADITS TIDAK BOLEH.
حَدَّثَنَا
قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ يَعْنِي
الدَّرَاوَرْدِيَّ عَنْ سُهَيْلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَبْدَءُوا
الْيَهُودَ وَلَا النَّصَارَى بِالسَّلَامِ فَإِذَا لَقِيتُمْ أَحَدَهُمْ
فِي طَرِيقٍ فَاضْطَرُّوهُ إِلَى أَضْيَقِهِ
و
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ
جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ ح و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ ح و
حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ كُلُّهُمْ عَنْ
سُهَيْلٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَفِي حَدِيثِ وَكِيعٍ إِذَا لَقِيتُمْ
الْيَهُودَ وَفِي حَدِيثِ ابْنِ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ قَالَ فِي أَهْلِ
الْكِتَابِ وَفِي حَدِيثِ جَرِيرٍ إِذَا لَقِيتُمُوهُمْ وَلَمْ يُسَمِّ
أَحَدًا مِنْ الْمُشْرِكِينَ
(MUSLIM
- 4030) : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id; Telah
menceritakan kepada kami 'Abdul'Aziz yaitu Ad Daraawardi dari Suhail
dari Bapaknya dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Janganlah kalian mendahului orang-orang Yahudi dan Nasrani memberi salam. Apabila kalian berpapasan dengan salah seorang di antara mereka di jalan, maka desaklah dia ke jalan yang paling sempit."
Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna; Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Ja'far; Telah menceritakan kepada
kami Syu'bah; Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah
menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Abu Kuraib
keduanya berkata; Telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan;
Demikian juga diriwayatkan dari jalur yang lain; Dan telah menceritakan
kepadaku Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir
seluruhnya dari Suhail melalui sanad ini. Dan di dalam Hadits Waki'
disebutkan; 'Apabila kalian bertemu dengan orang Yahudi.' Sedangkan
dalam Hadits Ibnu Ja'far dari Syu'bah dia berkata mengenai ahlu kitab
juga di dalam Hadits Jarir dengan lafazh; 'Apabila kalian bertemu dengan
mereka.' (tanpa menyebutkan salah seorang di antara mereka).
Menurut hadits ini dilarang mendahului memberi salam kepada orang yahudi dan nasrani dan bila ketemu dijalan harus di pepet.
MENURUT AL QURAN KITA MALAH DISURUH
وَقِيلِهِ يَا رَبِّ إِنَّ هَٰؤُلَاءِ قَوْمٌ لَّا يُؤْمِنُونَ
فَاصْفَحْ عَنْهُمْ وَقُلْ سَلَامٌ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
43:88. Dan (Allah mengetabui) Ucapan Muhammad: "Ya Tuhanku, Sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman".
43:89. Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari mereka dan Katakanlah: "Salaam." kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).
Terhadap orang jahilpun kita disuruh mengucapkan salam
وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
25:63. Dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil
menyapa mereka, mereka mengucapkan salam.
وَإِذَا
سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا
وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
28:55. Dan
apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka
berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan
bagimu amal-amalmu, salaamun alaikum, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".
Mengenai
masalah kalau ketemu orang yahudi dan nasrani dijalan yang harus
dipepet, benarkah nabi mengajarkan demikian? Yang kita imani bahwa nabi
saw adalah orang yang berbudi pekerti yang luhur.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
68:4. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
Dilain ayat nabi dulu pernah berkata:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُم مَّوَدَّةً لِّلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
5 :82. Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik. dan Sesungguhnya kamu dapati yang
paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami Ini orang Nasrani". yang
demikian itu disebabkan Karena di antara mereka itu (orang-orang
Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) Karena
Sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Bagaimana
mungkin nabi yang mengatakan bahwa orang nasrani paling bersahabat
dengan orang muslim, dilain pihak ada hadits yang KATANYA nabi
memerintahkan nemepet orang nasrani di jalan.
Diayat lain nabi memerintahkan pada umatnya begini,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
5 :8. Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah,
Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Apakah dengan memepet orang di jalan berarti kita berlaku adil ?
0 komentar:
Post a Comment