Jika orang mendapatkan
pertanyaan seperti itu, ternyata masing-masingnya memberikan jawaban
yang satu sama lain berbeda. Jawaban yang diberikan umumnya sesuai
dengan tingkat kemampuan dalam pemahaman tentang pengertian Haji itu
sendiri. Namun kebanyakan jawaban yang diberikan karena dia adalah
ketentuan dalam ajaran Islam yang harus diyakini, tanpa memberikan
alasan yang memberikan informasi sebagai bahan pemikiran.
Keterangan yang selama ini disampaikan
oleh para ahli agama dan juga pelajaran-pelajaran di Sekolah dari
tingkat Dasar sampai Perguruan Tinggi, bahwa Rukun Islam itu ada lima
yaitu :
- Syahadat (membaca dua kalimat Syahadat).
- Shalat ( melakukan Shalat lima waktu ).
- Zakat ( memberikan bahan pokok dengan ukuran tertentu).
- Puasa ( melakukan Puasa pada setiap bulan Romadhon ).
- H a j i ( melakukan ibadah Haji ke tanah suci Mekkah ).
Dari pengertian dan susunan serta urutan
yang seperti itu seolah-olah bahwa ibadah Haji itu dianggap sebagai
penyempurna dalam Ibadah menurut ajaran Islam. Oleh karena itu banyak
diantara umat Islam yang berusaha untuk berangkat melakukan ibadah
Haji, walaupun sebenarnya belum memadahi baik dalam bidang ilmu maupun
dalam hal materi.
Banyak diantara umat Islam yang
berangkat menunaikan ibadah Haji dengan menjual harta yang merupakan
modal pokok dalam kehidupannya, misalnya ada yang menjual tanahnya yang
sebenarnya tanah yang dijual itu merupakan hal pokok sebagai tempat
tinggal atau mungkin bisa untuk tempat usaha bagi anak-anaknya, namun
terpaksa dijual karena terdorong oleh keinginannya untuk melaksanakan
ibadah Haji, seolah-olah ibadahnya sudah sempurna kalau dia sudah
melaksanakan ibadah Haji, karena dia dianggap sebagai Rukun Islam yang
terakhir.
Pemahaman dan pemikiran seperti itu
rasanya perlu dikaji ulang dan kemudian diluruskan, agar setiap ibadah
yang kita lakukan memperoleh manfaat dan pelakunya menjadi lebih mantap
dalam melaksanakan ibadah selanjutnya.
Sebelum keterangan tentang ibadah Haji
ini berlanjut, alangkah baiknya kalau kita menengok tentang sejarah
kota Mekkah walau secara ringkas seperlunya.
Secara geografis kota Mekkah terletak di
wilayah Arab Saudi, suatu Negara yang berbentuk Kerajaan yang dipimpin
oleh seorang Raja. Berdasarkan beberapa catatan diketahui luasnya
870. 000 mil, yang terletak disebelah timur laut merah yang berbatasan
dengan :Yordan, Irak, Kuwait, Bahrain, Qatar, Emirat Arab, Oman
dan Yaman. Arab Saudi merupakan suatu daerah yang sangat panas,
mungkin yang paling panas di muka Bumi ini, sehingga tercatat dan
pernah mencapai 50 derajat lebih, dan pada musim dingin mencapai 0
derajat Celcius dengan kesejukan yang membekukan tetapi kering tanpa
air.
Mekkah merupakan kota suci yang
senantiasa didatangi oleh para jemaah Haji setiap tahun dari berbagai
penduduk seluruh pelosok Bumi ini yang beragama Islam untuk melaksanakan
ibadah Haji, dan meramaikan Masjidil Haraam di pusat kota Mekkah itu
yang terletak 40 derajat Bujur Timur dan 22 derajat Lintang Utara.
Tercatat dalam sejarah bahwa dulunya
Negara Arab Saudi sangat ketinggalan dalam bidang ekonomi, karena
ketika itu masih berbentuk propinsi-propinsi dengan Kerajaan-Kerajaan
yang umumnya sangat menggantungkan dari para pendatang dari luar yang
melaksanakan ibadah Haji kesana.
Pada tanggal 23 – September – 1932,
terbentuklah persatuan Kerajaan Saudi Arabia, maka pada saat itu
terjadilah sistim pembangunan yang merata dalam segala bidang, sehingga
tercatat menjadi Negara yang terkemuka dalam forum International.
Sebenarnya kalau diperhatikan bahwa
wilayah Arab Saudi terdiri dari padang pasir dan pegunungan batu, namun
demikian saat sekarang sistim per-airan telah dibuat dengan tekhnologi
yang sudah sangat maju, sehingga daerah yang dulunya sangat gersang
sekarang telah menjadi daerah hijau yang sangat indah
Pembangunan jalan-jalan yang cukup luas
yang menghubungkan antar kota, yang menjadikan komunikasi menjadi lebih
lancar. Dibangun juga kota-kota baru yang merupakan perluasan kota
lama, juga dibangun pelabuhan-pelabuhan dan lapangan terbang
berkapasitas International
Kondisi sekarang ini Arab Saudi
tergolong Negara yang kaya karena tambang minyaknya yang banyak di
eksport ke Negara lain. Bahkan menurut penelitian para ahli telah
diketemukan adanya endapan Magnesium, Perak, Perunggu dan Emas di
daerah pegunungannya yang belum sempat diolah.
Sampai saat ini masih banyak menimbulkan
pertanyaan bagi para Sarjana, kenapa di daerah yang tandus seperti itu
didapatkan banyak tambang yang begitu banyak. Bahkan banyak kalangan
ilmuwan belum bisa mengungkapkan secara ilmiah, kenapa terjadi seperti
itu justru berada di daerah yang bolah dikatakan daerah tandus dan
kering.
Sebenarnya orang akan dapat mengetahui keadaan Arab Saudi itu tentang
yang sesungguhnya kalau orang mau secara serius mempelajari Ilmu
geologi menurut yang diterangkan Alqur’an, karena keterangan itu
datangnya dari Allah yang mewujudkan Bumi ini maka pastilah benar
adanya.
Dulunya Nabi Ibrahim pernah berdo’a
untuk Negri itu, padahal waktu itu masih berupa Negri yang gersang dan
tandus. Namun Ibrahim sebagai seorang Nabi pastilah dalam melakukan
do’a bukan sembarang berdo’a, karena memang Ibrahim mengetahui posisi
Mekkah dipandang dari ilmu geologi.
Perhatikan do’a Nabi Ibrahim dalam Alqur’an :Surat Al Baqarah (2) Ayat 126 :
Dan ketika Ibrahim berkata:” Tuhanku,
jadikan Negri ini aman, dan berilah rezki penduduknya dari
buah-buahan, yang beriman diantara mereka pada Allah dan Hari akhir.
DIA berfirman:”Dan siapa yang kafir, maka akan AKU beri dia kelengkapan
sedikit, kemudian AKU paksa dia kepada siksaan Neraka, dan tempat
kembali yang jahat”.
Kalau diperhatikan do’a Nabi Ibrahim itu
sepertinya tidak masuk akal, karena ketika itu Mekkah dalam keadaan
gersang dan tandus, kenapa Ibrahim berdo’a agar diberikan rezki dari
buah-buahan ? Namun karena memang Ibrahim mengetahui posisi Mekkah
secara astronomis maupun geologis, maka do’a semacam itu pasti sudah
diperhitungkan oleh Ibrahim.
Kenyataannya do’a Nabi Ibrahim itu
sekarang telah terlaksana melalui para jemaah Haji setiap tahun ke kota
itu dan hal itu akan berlangsung terus.
Do’a itu juga bukan secara kebetulan
tetapi memang Ibrahim adalah seorang yang telah dipilih oleh Allah
tentang berbagai hal termasuk ilmu.
Untuk itu perhatikan Ayat berikut ini :Surat Al Baqarah (2) Ayat 130 :
Dan siapa yang membenci ajaran Ibrahim,
kecuali dia telah memperbodoh dirinya. Sesungguhnya telah Kami pilih
dia di dunia, dan sesungguhnya dia di akhirat termasuk orang-orang
sholeh.
Ibrahim adalah sosok yang telah dipilih
oleh Allah sendiri di dunia ini, dan kemudian dia diberi ilmu oleh
Allah terutama tentang keadaan Bumi ini dan wilayah Tatasurya kita,
sesuai dengan maksud Ayat berikut ini :
Surat Al An’am (6) Ayat 75 :
Dan seperti itulah Kami perlihatkan pada Ibrahim kerajaan samawat dan Bumi ini agar dia termasuk orang-orang yang yakin (mendapat kepastian).
Dari Ayat ini dapat dimengerti bahwa
Nabi Ibrahim ternyata pernah juga ditunjukkan kerajaan samawat artinya
di planet-planet itu agar mendapatkan kepastian tentang keimanannya
karena sebelum itu Ibrahim pernah mencari Tuhan yang harus disembah
sebagaimana diterangkan pada Surat/Ayat : 6/76 s.d 6/78.
Maka ditunjukkan kerajaan di samawat
berarti Ibrahim melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri, berarti
berangkat kesana sebagaimana juga Nabi Muhammad dimasa berikutnya
ketika beliau di Mi’rajkan.
Atas dasar pengalamannya itu, maka bisa diketahui bahwa Nabi Ibrahim
mengetahui tentang ilmu astronomi dan geologi, sehingga Nabi Ibrahim
berdo’a pada Surat/Ayat: 2/126 adalah wajar dan sesuai dengan
pengetahuan Ibrahim yang ditunjukkan oleh Allah ketika Mi’raj itu.
(tentang Mi’raj Ibrahim akan dijelaskan keterangan lain).
Disamping itu Ibrahimlah yang membangun
Ka’bah yang ada di Mekkah atas perintah Allah yang kemudian dijadikan
sebagai Kiblat Shalat untuk seluruh manusia di muka Bumi ini dan akan
berlangsung sampai akhir zaman.
Maka Ibrahimlah yang ditunjuk sebagai
IMAM untuk seluruh manusia tercantum pada Surat/Ayat : 2/124. Kota
Mekkah itu pula yang oleh Allah dinyatakan sebagai ibu Negri, berarti
disana merupakan tempat pertama yang dihuni oleh manusia di muka Bumi
ini (periksa Surat/Ayat : 42/7).
Perhatikan Ayat-Ayat yang dimaksud :Surat Al Baqarah (2) Ayat 124 :
Dan ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya
dengan Kalimat-Kalimat, lalu disempurnakan semuanya, DIA
berfirman:”Sesungguhnya AKU menjadikan engkau IMAM bagi manusia, Dia berkata:”Dan dari keturunanku ?” DIA berfirman:”Ketegasan-KU ini tidak akan mencapai orang-orang dzalim.
Surat Syura (42) Ayat 7 :
Dan seperti itulah Kami wahyukan kepadamu Alqur’an berbahasa Arab, agar engkau peringatkan (penduduk) ibu Negri (Mekkah)
dan orang-orang sekelilingnya, serta engkau peringatkan hari berkumpul
(di Akhirat) yang tiada keraguan padanya. Sebagian dalam surga dan
sebagian dalam pembakaran.
Maka ibu kota Negri di muka Bumi ini
dulunya adalah di Mekkah, karena memang disanalah manusia pertama
dimuka Bumi ini bermukim, yaitu Nabi Adam dan istrinya yang kemudian
berkembang dan menyebar keseluruh muka Bumi. Dari pengertian Ayat
tersebut dapatlah dipahami bahwa dulunya pastilah Mekah itu merupakan
pusat perkotaan.
Adam dan istrinya ditempatkan sebagai
manusia pertama di Bumi ini, namun beliau didatangkan dari tempat lain
artinya sebelumnya Adam dan istrinya bukanlah manusia Bumi. Lalu dari
mana sebenarnya Adam itu berasal, benarkah dari Surga ? Sampai saat ini
masih merupakan teka-teki yang belum terungkap secara ilmiah. (Untuk
mengetahui dari mana Adam, bacalah tulisan kami yang berjudul :”Manusia pertama dalam Tatasurya kita”).
Selama ini orang berkeyakinan bahwa Adam
dan istrinya diturunkan dari Sorga karena melakukan kesalahan sehingga
dipindahkan ke Bumi ini. Pengertian seperti itu sudah hampir semua umat
Islam mempercayainya.
Padahal kalau orang menyadari bahwa yang
namanya “SORGA” itu adanya nanti di Akhirat dan belum sekarang. Oleh
karena itu marilah kita coba unkapkan sekilas dengan meneliti Ayat
Alqur’an yang terkait :
Perhatikan Ayat berikut dengan cermat :
Surat Al Baqarah (2) Ayat 30 :
Dan ketika Tuhanmu berkata kepada Malaikat:”Bahwa AKU akan menjadikan seorang Kholifah di Bumi,
Malaikat berkata:”Apakah akan Engkau jadikan orang yang melakukan
kerusakan padanya dan pertumpahan darah ? Dan kami tasbih memuji-MU dan
mensucikan-MU, DIA berfirman:”Bahwa AKU mengetahui apa-apa yang tidak
kamu ketahui”.
Dari keterangan Ayat tersebut dapatlah
dipahami bahwa memang sejak semula Adam sudah direncanakan Allah akan
dijadikan Kholifah di Bumi, dan pemberi tahuan itu kepada Malaikat dan
bukan kepada Adam.
Kalaua orang suka memperhatikan
Surat/Ayat: 2/30 dapat dimengerti bahwa dulunya Adam juga hidup kongkrit
seperti keadaan kita ini, terbukti adanya istilah holifah bagi Adam
dan pertumpahan darah yang dilihat Malaikat, berarti waktu itu telah
terjadi peperangan antar manusia dimana Adam berada.
Hal itu dapat dianalisakan sebagai berikut :
1. Karena Adam direncanakan menjadi
Kholifah di Bumi, mestinya dia dalam wujud kongkrit sebagaimana manusia
lain, seperti halnya Daud yang juga dijadikan Kholifah di Bumi pada
Surat/Ayat :38/26, demikian juga banyak Kholifah yang ditentukan Allah
menurut Ayat: 6/165, 7/69, 10/14, 10/73, 27/62 dan 35/39.
2. Kalau orang mau memperhatikan
Surat/Ayat :3/59 dapatlah diketahui bahwa sejarah hidupnya Adam seperti
Isa Almasih bin Maryam yaitu: bahwa Adam juga seorang Nabi dan Rasul,
maka Isa juga seorang Nabi dan Rasul. Karena Isa lahir dari ibunya
tanpa bapak, maka mestilah Adam juga dilahirkan oleh ibunya tanpa
bapak, dan masih banyak kesamaan yang lain (untuk mengetahui hal ini
lihat kterangan kami tentang : Memahami Diin Allah secara kaffah).
3. Sebelum dipindahkan ke Bumi, Adam
hidup dalam jannah yang selama ini diartikan Sorga, tercantum pada
Surat/Ayat: 2/35, 7/19, 20/117. Seharusnya berarti KEBUN atau taman merupakan tanah yang subur sebagaimana di Bumi ini, karena memang Sorga itu adanya di kampung Akhirat dan bukan di Dunia ini.
4. Banyak istilah jannah dalam
Alqur’an, memang ada yang artinya “kebun” dan ada yang artinya “Sorga”
untuk orang-orang Muttaqin nanti di Akhirat. Namun karena Sorga itu
adanya nanti di Akhirat, maka tidak mungkin Adam berasal dari Sorga,
lalu Sorga yang mana ? Jannah yang berarti kebun banyak dalam Alqur’an
yaitu pada Surat/Ayat :2/265, 6/141, 13/4, 23/19 dan masih banyak
yang lainnya, silahkan teliti dengan cermat dan penuh kesadaran.
5. Perintah turun bagi Adam dan istrinya
yang selama ini diasumsikan turun dari Sorga ke Bumi ini, karena
anggapan sebagian besar manusia bahwa Sorga itu ada di atas sana, lalu
disebelah mana ?
6. Akan tetapi kalau diteliti secara
cermat, bahwa yang dimaksud turun adalah memang benar-benar turun dari
atas dipandang dari Tatasurya kita. Artinya bahwa Adam itu berasal dari
tempat tinggi dipandang dari Matahari sebagai pusat jatuh. Sedangkan
Bumi ini berada pada urutan ketiga diatas Matahari itu, maka berarti
Adam berasal dari planet yang berada di atas orbit Bumi. Mengenai
perintah turun dapat diperhatikan pada Surat/Ayat : 2/38, 7/24 dan
20/123.
7. Hal ini juga karena kebanyakan kita sangat dipengaruhi bahwa yang bermasyarakat manusia itu hanyalah di Bumi saja,
sehingga orang mengira bahwa semua planet selain Bumi ini dianggap
kosong tanpa penghuni, itulah sebabnya ketika ada keterangan bahwa Adam
diturunkan berarti turun dari Sorga. Kalau memang benar bahwa semua
planet itu dibiarkan kosong tanpa penghuni, untuk apa Allah menciptakan
semua itu, apakah hanya untuk hiasan saja ?
(Kajian Alquran secara Tematik di Sampaikan Drs Minardi Mursyid)
0 komentar:
Post a Comment