PENANGGALAN TAHUNAN
orbitnya agar kamu ketahui bilangan tahun dan perhitungan. ALLAH tidak menciptakan itu
kecuali dengan hal logis. DIA jelaskan Ayat-ayat pada kaum yang berilmu.
10/6. Bahwa pada pertentangan malam dan siang, dan apa yang ALLAH ciptakan di planet-planet
dan Bumi, dan Ayat-ayat bagi kaum yang insyaf.
22/47. Mereka meminta segerakan siksa, ALLAH tidak memungkiri janji-NYA, bahwa hari pada TUHAN-
mu seperti seribu tahun dari yang kamu hitung.
41/10. Dan DIA jadikan padanya batang-batang magnet dari atasnya dan memberkahi padanya serta
menentukan waktu-waktunya dalam empat hari, bersamaan bagi (analisa) orang-orang yang
bertanya.
ALLAH menciptakan semua benda angkasa secara logis, menempatkan batang magnet pada masing-masingnya dengan sistem dan daya tarik yang berlainan. Satelit yang mengitari planet seperti Bulan kita ditentukan ALLAH bersistem Spot hingga dia tidak berputar tetapi senantiasa mengorbit: Bintang yang menjadi pusat Tata Surya bersistem Regular hingga dia selalu berputar di sumbunya, mengorbit keliling Galaxy, tetap bergolak tak akan pernah mendingin, beradiasi lewat gelombang sinar untuk menimbulkan panas bagi kehidupan makhluk hidup konkrit; Planet yang mengitari bintang bersistem Simple, permukaannya cepat membeku, berotasi di sumbunya untuk mewujudkan pergantian siang dan malam. Itulah sebahagian dari Rawasia atau batang magnet yang ditempatkan selaku wujud penting dalam kehidupan. Walaupun manusia Bumi mempergunakannya untuk berbagai keperluan, namun belum memahaminya menurut keadaan sesungguhnya.
Orang-orang berilmu akan mengetahui betapa logis kelangsungan ciptaan ALLAH jika mereka menganalisakan Ayat-ayat Alquran tentang mana teori evolusi menemui jalan buntu, sementara perbedaan sistem dan daya tarik Rawasia tadi dapat menjadi petunjuk bagi orang-orang insyaf untuk menempatkan diri dalam kehidupan yang diredhai ALLAH.
Seringkali orang memperbincangkan masalah Ruang dan Waktu, berbagai interpretasi dapat dibaca dalam buku-buku terutama yang memuat uraian mereka namakan “falsafah.” Umumnya berupa hasil pemikiran dan pendapat tanpa dasar, bahkan kadang-kadang berbentuk susunan kalimat berputar belit dengan kata-kata semu bersilat lidah. Padahal jika orang sudi memperhatikan Ayat-ayat Alquran, dia akan mendapat penjelasan pasti bahwa Ruang ialah kekosongan antara benda-benda. Tanpa benda, akan tiadalah istilah ruang. Benda yang senantiasa berputar menimbulkan Waktu, dan tanpa putaran benda, akan tiadalah waktu. Putaran 360 derajat dinamakan satu hari, maka bahagian dan bilangan hari inilah yang disebut Waktu.
ALLAH menciptakan semesta raya selama enam hari. Pada dua hari pertama benda-benda angkasa masih mengambang, belum memadat, dan beberapa planet terpecah menjadi kecil seperti Mars, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto menjadi lebih kecil daripada seharusnya, sementara yang mengorbit di bawah Jupiter benar-benar hancur menjadi asteroids dan meteorites. Pada empat hari berikutnya, semua benda angkasa itu mulai berfungsi menurut wajarnya. Bulan-bulan tanpa rotasi mengorbit keliling planet, dan planet-planet berotasi sembari beredar keliling Galaxy yang juga berputar di sumbunya sewaktu bergerak keliling semesta raya.
Gerak rotasi dan orbit itulah yang dimaksud dengan waktu-waktu pada Ayat 41/10, yaitu waktu yang menjadi bahagian dan bilangan hari tersebut tadi. Semuanya diberkahi ALLAH dengan penjagaan agar berfungsi terus tanpa halangan, disimpulkan dalam Ayat Suci yang maksudnya:
41/12. Lalu DIA laksanakan mereka jadi tujuh planet (di atas orbit Bumi) dalam dua hari, dan
DIA wahyukan pada setiap Tata Surya urusannya, dan Kami hiasi angkasa dunia dengan
bintang-bintang berapi dan penjagaan. Itulah ketentuan Yang Mulia mengetahui.
Tetapi satu hari di atas ini bukanlah terdiri dari 24 jam melainkan satu hari Tata Surya yang berputar di sumbunya selama 1.000 Lunar Year atau 360 derajat. Muntaha selaku planet terpinggir bergerak keliling Surya. Satu hari di Bumi 24 jam, di Mercury 25 jam, di Jupiter 9 jam 50 menit, di Surya 600 jam, di Tatasurya 1.000 tahun, karena selama itulah masing-masingnya berputar 360 derajat di sumbunya. Bahkan hari semesta raya dinyatakan 50.000 tahun Qamariah pada Ayat 70/4 karena sekian tahun pula lamanya semesta raya ini berputar komplit 360 derajat.
Pentingkah semua itu diterangkan ALLAH dalam Alquran untuk diketahui umum? Jawabnya, Ya, penting sekali. Semuanya telah ditentukan ALLAH rotasi dan orbitnya agar orang mengetahui gerak sesungguhnya dari benda angkasa untuk dipakai jadi bilangan tahun secara wajar, dan agar orang mengetahui perhitungan hidup.
Banyak orang menganggap bahwa istilah HISAAB, yang tercantum pada Ayat 10/5 dan 17/12, sebagai perhitungan” astronomis belaka, hingga timbul istilah “ahli hisab” dalam masyarakat diberikan kepada penyusun kalender tahunan. Padahal dalam kedua Ayat Suci itu dan banyak lainnya, istilah “hisaab” ditujukan kepada perhitungan hidup seluruhnya pada setiap pribadi di dunia kini. Jadi pemakaian “ahli hisaab” bagi para astronom atau penyusun kalender sebanarnya tidaklah tepat, karena dalam tugas itu mereka hanyalah peramal tentang orbit benda angkasa atau hanya sekedar penyusun kalender tahunan.
Namun ALLAH mendekatkan bilangan tahun dengan perhitungan hidup dalam Ayat 10/5 dan 17/12 selaku pertanda betapa pentingnya pengetahuan tentang orbit dan rotasi benda-benda angkasa dalam kehidupan kini di mana setiap diri bermukim dan membiak berketurunan. Rotasi Bumi di sumbunya telah menimbulkan pergantian siang malam malam selama 24 jam yang disebut satu hari. Dan orbitnya keliling Surya menyebabkan adanya tahun terdiri dari sejumlah hari. Dengan begitu dapatlah dicatat berapa lama sesuatu telah berlaku, masa hidup seseorang, dan sejarah manusia sudah berlangsung. Demikian sudah terjadi tanpa rubah semenjak Adam sampai topan Nuh, bahkan sampai kini dan masa mendatang. Lama rotasi dan orbit Bumi sebelum topan Nuh masih bersamaan dengan keadaan yang berlaku kini, begitu pula lama hari dan tahun. Tentang ini ALLAH menyatakan yang artinya sebagai berikut:
9/36. Bahwa bilangan bulan pada ALLAH duabelas bulan dalam ketetapan ALLAH pada hari DIA
ciptakan planet-planet dan Bumi, diantaranya ada empat bulan terlarang. Itulah agama
kukuh maka jangan zalimi dirimu padanya. Perangilah orang-orang musryik seluruhnya
sebagaimana mereka memerangi kamu seluruhnya, ketahuilah bahwa ALLAH bersama orang-orang
insyaf.
Bilangan bulan di atas ini ialah untuk masing-masing tahun, baik dulu kala maupun kini, setiap bulan ditandai dengan timbulnya Hilal atau Bulan sabit di ufuk barat setelah Magrib, keesokannya tampak semakin jelas dan berupa Bulan Penuh setelah 14 hari, selanjutnya menyusut berupa Hilal terbalik dan menghilang di angkasa fajar setelah 29 hari untuk timbul kembali bagi bulan berikutnya.
Tetapi kenapa 12 dan kenapa tidak 10, 14, 19 dan lain-lainnya? Disinilah terdapat salah satu di antara berbagai bukti lain yang menyatakan kepalsuan teori di luar Islam. Mereka tidak memiliki dasar untuk menentukan 12 bulan dalam setahun kecuali meniru jumlahnya dari ajaran Islam. Mereka berbulan baru tidak pada waktu Hilal Bulan, begitupun bertahun baru tanpa dasar. ALLAH menentukan jumlah bulan yang 12 itu berdasarkan orbit Bumi dalam lingkaran oval di mana ada titik Perihelion dan titik Aphelion. 345 derajat gerak Bumi keliling Surya, di mana ada kedua titik tadi, dinamakan 1 tahun yang terdiri dari 12 bulan. Jadi 12 bulan menurut Ayat 9/36 adalah lama waktu yang dipakai Bumi dalam mengorbit dari Perihelion ke Aphelion dan sampai kembali di Perihelion, dalam masa mana berlangsung 12 kali orbit Bulan keliling Bumi. Kini penanggalan demikian dinamakan orang dengan Qamariah berdasarkan orbit Bulan sekalipun di dalamnya orbit Bumi juga memegang peranan penting.
Nama ke-12 bulan itu ialah Muharram, Shafar, Rabi’ul Awwal, abi’ul Akhir, Jumadil Awwal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulkaedah, Zulhijah. Diantaranya ada empat dinamakan bulan terlarang yaitu Zulkaedah, Zulhijah, Muharram dan Rajab. Selama bulan terlarang itu, orang dilarang berperang kecuali kalau diserang, juga dilarang membunuh binatang darat buruan untuk menjamin kelangsungan kehidupan makhluk yang kini disebut orang suaka margasatwa; disebutkan pada Ayat 2/217, 9/2 dan 5/96.
Empat bulan terlarang tadi tentulah juga sudah berlaku semenjak purbakala sampai pada zaman Nuh, Ibrahim, Musa dan masa kini hingga menjadi tradisi berkelanjutan, dan kita tidak mengetahui alasan penamaannya, tetapi adanya dapat difahami dari beberapa Ayat Suci, di antara lain ialah Ayat 2/197 yang menerangkan pelaksanaan ibadah Haji. Penamaan keempat bulan itu telah kita terima sambung bersambungan selaku Uswah Hasanah.
Dalam Alquran, tahun penanggalan yang berhubungan dengan orbit Bulan keliling Bumi dan orbit Bumi keliling Surya dinamakan dengan SANAH yang kini disebut tahun Qamariah, sementara yang berhubungan dengan musim dinamakan dengan ‘AAM yang kini disebut tahun Syamsiah atau Solar Year.
Tahun Qamariah atau Lunar Year yang menjadi dasar penanggalan Hijriah adalah tahun yang panjang waktunya tidak pernah berkurang. Ini dapat difahami jika orang sudi memperhatikan sejarah dan keadaannya:
1. Orbit Bumi keliling Surya bukanlah berupa lingkaran bundar karena lingkaran begini akan menggambarkan jarak Bumi dari Surya selalu sama sepanjang tahun, padahal pengukuran dengan
sistem parallax menyatakan ada kalanya Bumi sejauh 90 juta mil dari Surya dan ada kalanya sejarak 94 juta mil. Sekiranya orbit bundar itu terlaksana maka Bumi akan kekurangan daya layangnya keliling Surya, dan aktifitas Sunspot di permukaan Surya tetap stabil, bersamaan, padahal perubahan aktifitas itu selalu ada karena ditimbulkan oleh tarikan Surya pada planet-planet yang kadang-kadang mendekat dan kadang-kadang menjauh.
2. Orbit Bumi keliling Surya bukan pula berupa lingkaran elips atau lonjong karena lingkaran begini akan membentuk dua titik perihelion dan dua titik aphelion orbit. Jika ini memang berlaku maka susunan Tatasurya akan kacau balau dengan akibat yang susah diramalkan. Dan dengan pemikiran logis, orbit demikian dapat dikatakan tidak mungkin terjadi dalam tarik-menariknya Surya dengan Bumi, karena setiap kali Bumi berada pada titik perihelion orbitnya, dia harus tertarik untuk membelokkan arah layangnya ke kiri beberapa derajat mendekati Surya yang dikitari.
3. Orbit berbentuk lingkaran OVAL adalah satu-satunya yang dilakukan Bumi, memiliki satu perihelion yaitu titik di mana Bumi paling dekat pada Surya sembari melayang cepat, dan satu titik aphelion yaitu titik terjauh dari Surya waktu mana Bumi melayang lambat. Dengan orbit OVAL begini terwujudlah daya layang berkelanjutan menurut ketentuan ALLAH, begitu pun jarak relatif antara 90 juta mil, dan aktifitas Sunspots yang berubah sepanjang tahun untuk mewujudkan perubahan cuaca di muka Bumi.
Keadaan orbit planet demikian dinyatakan ALLAH dengan istilah SIDRAH pada Ayat 53/14 dan 53/16. Arti Sidrah yaitu TERATAI, bunga mengambang di atas permukaan air sementara uratnya terhunjam di tanah. Di waktu pasang naik, teratai itu ikut naik dan ketika pasang surut dia pun ikut turun. Demikian pula Bumi bergerak keliling Surya dalam orbit Oval yang kemudian dipakai orang pada roda dengan sistem piston untuk penambah daya dorong pada mesin bertenaga besar.
Lingkaran oval berbentuk telur di mana ada bujur besar dengan titik aphelion, dan bujur kecil dengan titik perihelion. Sewaktu Bumi berada pada titik perihelion ini, tarik-menariknya sangat kuat dengan Surya hingga ketika itu gelombang laut tampak lebih besar daripada biasanya, dan mulailah penanggalan Muharram selaku bulan pertama Lunar Year. Karena keadaan Bumi serius sekali, melayang cepat dan paling dekat dari Surya, lalu dinyatakan Muharram selaku bulan terlarang yaitu Syahrul Haraam yang sering pula diartikan dengan “Bulan Mulia.”
Kemudian itu Bumi mulai melayang lambat dan paling lambat sewaktu berada di titik aphelion yaitu bulan betujuh, maka bulan Rajab itu pun dinamakan bulan terlarang karena Bumi ketika itu paling jauh dari Surya dalam keadaan serius. Pada tanggal 27 bulan itu dulunya Muhammad dimi’rajkan ALLAH dari Bumi ke planet Muntaha.
Setelah itu Bumi mulai pula melayang cepat karena ditarik oleh Surya hingga mencapai bulan kesebelas dan lebih cepat pada bulan kedua belas, yaitu bulan Zulkaedah dan Zulhijah, semakin dekat pada Surya, lalu kedua bulan itu juga dinamakan bulan terlarang karena nyatanya Bumi dalam keadaan serius. Pada tanggal 29 Zulhijah, Bumi telah menyelesaikan satu orbitnya 345 derajat Surya, yaitu satu tahun Lunar Year.
Itulah sebabnya kenapa Muharram, Rajab, Zulkaedah, dan Zulhijah dinamakan empat bulan terlarang, pada bulan-bulan itu Bumi sedang mengalami tarikan kuat dari Surya dan juga mengalami tarikan lemah hingga manusia Bumi bagaikan diberi peringatan tentang planet yang didiami terutama mereka yang mengetahui hisaab atau perhitungan nasib diri. Namun keadaannya mengandung ilmu astronomi yang harus dipelajari setiap diri. Dalam pada itu Rabi’ul Awwal waktu mana Muhammad lahir dan meninggal dunia, begitu pun Ramadhan selaku bulan turunnya Alquran, keduanya tidak dinyatakan bulan terlarang, karenanya teranglah Islam tidak mengandung kultus individu. Alquran tidak memberikan data tentang hari kelahiran Ibrahim dan Muhammad walaupun yang pertama dinyatakan IMAM bagi manusia dan pendiri Ka’bah, dan yang keduanya dinyatakan penyampaian Alquran dan Nabi terakhir.
Satu kali orbit Bumi keliling Surya bukan 360 derajat tetapi 345 derajat dilaluinya selama 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik. Dalam satu bulan Qamariah, Bumi bergerak sejauh 28° 45’ atau dalam satu hari sejauh 0° 58’ 28’’,4.
Perlu dicatat bahwa Bulan mengorbit keliling Bumi sejauh 331° 15’, selama 29 hari 12 jam 44,04 menit. Dia bergerak dalam satu hari sejauh 11° 12’. Jadi keliling 360° – 331° 15’ = 28° 45’ kalau dikalikan 12 bulan Qamariah maka satu tahun Islam adalah 354 hari 8 jam 48 menit dan 36 detik atau 345 derajat gerak edar Bumi keliling Surya.
Untuk mengitari Surya 360 derajat keliling, maka Bumi memakai waktu selama 370 hari sejauh 355° 12’ selama 365 hari 6 jam. Hal ini dapat dibuktikan dengan terlambatnya bintang-bintang di angkasa pada waktu tertentu yang sama setiap tahunnya sejauh 4° 48’.
Jadi menurut tahun musim atau Solar Year, maka Bumi bergerak keliling Surya sejauh 355° 12’ yaitu 4° 48’ sebelum mencapai titik lingkaran penuh, hingga 360° – 355° 12’ = 4° 48’ jika dikalikan dengan 75 tahun musim menjadi 360° barulah Bumi berada pada posisi pertama selaku awal tahunnya. Ketika itu bintang-bintang di angkasa mungkin berada kembali pada posisi tertentu pada waktu bersamaan dengan 75 tahun yang lampau, karena Bumi sendiri bukan berada pada titik perihelion orbit semula.
Namun jika dihitung menurut tahun Hijrah atau Lunar Year, ternyata Bumi memulai orbitnya dari titik perihelion pada tanggal 1 Muharram, lalu bergerak 345 derajat keliling Surya yaitu 15° sebelum mencapai titik lingkaran 360 penuh. Setelah 24 tahun kemudiannya, Bumi berada kembali pada posisi bermula, yaitu 360° – 345° sama dengan 15° x 24 tahun = 360°. Waktu itu setiap bintang di angkasa berada kembali pada posisi tertentu bersamaan dengan posisinya pada waktu tertentu 24 tahun yang lampau, dan Bumi juga berada kembali pada titik perihelion orbitnya bermula.
Nama
Jarak dari
Surya
Lama keliling
Surya (musim)
Bulan yang
dimiliki
1. Mercury
43.380.000 mil
88 hari
Tidak ada
2. Venus
67.690.000 mil
225 hari
2
3. Bumi
94.510.000 mil
1 tahun
1
4. Mars
154.860.000 mil
1 th 322 hari
2
5. Jupiter
507.170.000 mil
11 th 314 hari
12
6. Saturnus
936.580.000 mil
26 th 165 hari
9
7. Uranus
1855.760.000 mil
84 th 7 hari
4
8. Neptunus
2819.980.000 mil
164 th 280 hari
2
9. Pluto
4561.100.000 mil
248 th 150 hari
2
10. Muntaha sebagai planet kesepuluh dan terpinggir bahkan terbesar sebagai planet ketuuh di atas orbit Bumi sudah lama dinyatakan adanya tetapi belum diketahui posisinya dan belum pernah dilihat penduduk Bumi.
Waktu pergantian musim tidak praktis dijadikan dasar penanggalan di Bumi, apalagi di planet-planet lain yang panjang waktu pergantian musimnya sangat berbeda. Untuk jelasnya, di bawah ini dikutipkan catatan dari Encyclopedia Americana 1975 tentang daftar planet pada mana “lama keliling Surya” harus difahami dengan ‘lama satu tahun musimnya”, dan satu hari berarti 24 jam.
Pergantian musim di Mercury hanya berlangsung komplit dalam 88 hari sementara di Pluto ternyata selama 248 setengah tahun, menurut perhitungan tahun musim di Bumi, karenanya tentu tidak mungkin dijadikan dasar penanggalan. Pada setiap planet tersebut hanya Lunar Year yang praktis dijadikan penanggalan, semetara untuk Mercury sendiri harus ditunggu kabar tentang adanya Bulan yang dimilikinya. Sebaliknya, karena masing-masing planet itu memiliki Bulan lebih dari satu, haruslah ditunggu pula penemuan baru tentang Bulan mana yang orbitnya dijadikan dasar penanggalan di sana. Karena berdasarkan Ayat 9/36 didapat ketentuan bahwa disemua planet itu haruslah dipakai penanggalan Lunar Year seperti di Bumi ini sendiri satu-satunya planet yang memiliki satu Bulan. Hal ini menjadi tugas Astronomi Muslim masa depan hingga Umat Tengah yang tercantum pada Ayat 2/143 menjadi kenyataan, begitupun Pemberi bukti yang termuat dalam Ayat 22/78 dapat terlaksana.
Penanggalan Lunar Year dimulai dari Gerhana Surya dengan pengetahuan bahwa sorenya pasti ada Hilal Bulan di ufuk barat. Sekiranya tanggal 1 Muharram, yaitu bulan pertama, bertepatan dengan tanggal 21 Maret atau 22 September pada abad 20 Masehi, tentulah terjadi gerhana penuh di tempat tertentu pada ekuator Bumi. Hal ini memang telah berlaku pada tanggal 21 Maret 1901 waktu mana Umbra atau gerhana penuh terjadi. Kemudian 1 Muharram tercatat tanggal 20 Maret 1935 dan tanggal 19 Maret 1969, waktu itu terdapat Penumbra atau gerhana tidak penuh di Sumatra Tengah, tegasnya di Bukit Tinggi, dan hal itu juga menjadi bukti bahwa Bumi dalam orbit ovalnya keliling Surya melalui garis zigzag atau melenggang ke utara dan ke selatan garis Ekliptik sesudah topan Nuh sampai kini.
Karena itulah garis Umbra gerhana penuh pada tanggal 23 Desember sampai dengan 21 Juni melengkung arah ke utara permukaan Bumi karena waktu itu Bumi bergerak ke selatan garis Ekliptik keliling Surya, lalu bayangan Bulan tampak bergerak ke utara. Sebaliknya jika gerhana itu berlaku pada tanggal 22 Juni sampai dengan 22 Desember, Umbra tampak melengkung arah ke selatan selaku bayangan Bulan karena waktu itu Bumi bergerak ke utara.
Namun gerhana Surya pada tanggal 21, 20, 19 Maret tadi telah kita pergunakan selaku bahan penyusunan Kalender Nuclear untuk satu abad Hijriah dan Masehi, diterbitkan lalu diedarkan pada masyarakat umum. Dengan perhitungan atas orbit Bumi dan orbit Bulan sebagai di atas tadi, kita memperoleh ketentuan bahwa:
1. Ramadhan memiliki 29 hari tetapi 30 hari pada tahun ketiga, atau seperti yang dicatatkan di
bawah.
2. Satu tahun Qamariah terdiri dari 354 hari, tetapi 355 hari pada tahun ketiga.
3. Tahun
Hijriah
Tgl. 1
Ramadhan
Hari
Ramadhan
Tgl. 10
Zulhijah
1403
1404
1405
Senen
Jum’at
Selasa
29 hari
29 hari
30 hari
Ahad
Kemis
Selasa
1406
Ahad
29 hari
Saptu
1407
Kamis
29 hari
Rabu
1408
Senen
30 hari
Senen
1409
Saptu
29 hari
Jum’at
1410
Rabu
29 hari
Selasa
1411
Ahad
30 hari
Ahad
Bilamana tercatat tanggal 1 Ramadhan hari Senen maka tanggal 10 Zulhujah hari Ahad pada
tahun tersebut. Tetapi jika Ramadhan terdiri dari 30 hari maka tangal 1 Ramadhan dan tanggal
10 Zulhijah berlaku pada hari bersaman.
4. Setiap seperempat abad jumlah hari yang dimiliki Ramadhan seperti di bawah ini untuk
selanjutnya:
Ramadhan Jumlah
Tahun: Harinya:
Ramadhan Jumlah
Tahun: Harinya:
1400 ……………. 30
1401 ……………. 29
1402 ……………. 30
1443 ……………. 29
1444 ……………. 29
1445 ……………. 30
1403 ……………. 29
1446 ……………. 29
1404 ……………. 29
1447 ……………. 29
1405 ……………. 30
1448 ……………. 30
1406 ……………. 29
1449 ……………. 29
1407 ……………. 29
1450 ……………. 30
5. Di bawah ini disusunkan Kalender Lunar Year dari tahun 1351 sampai dengan 1450 Hijriah.
Ramadhan terdiri dari 29 hari, tetapi pada angka tahun didahului tanda tambah (+)
Ramadhannya 30 hari, dan Syawal, Zulkaedah, Zulhijah tahun itu dimundurkan satu hari:
………………………. 1351
56 53 +55 +52 57 54 59
+61 +58 63 60 65 62 +64
69 66 71 68 +70 +67 72
+77 74 79 +73 … +75 …
85 82 87 76 81 78 +80
93 90 +92 +89 +86 +83 88
+98 +95 … 97 94 91 96
… … … … … 99 …
… … 1400 … … … …
01 06 13 +05 +02 07 04
09 +11 +08 13 10 15 12
+14 19 16 21 18 +20 +17
22 +27 24 29 +23 … +25
+30 35 32 37 26 31 28
38 43 40 +42 +39 +36 +33
46 +48 +45 +50 47 44 49
N U C L E A R Muharram 30 hari
C L E A R N U Syafar 29 hari
L E A R N U C R. Awal 30 hari
A R N U C L E R. Akhir 30 hari
N U C L E A R J. Awal 29 hari
U C L E A R N J. Akhir 30 hari
L E A R N U C Rajab 29 hari
E A R N U C L Sya’ban 30 hari
R N U C L E A Ramadhan 29/30 hari
N U C L E A R Syawal 29 hari
U C L E A R N Zulkaedah 30 hari
L E A R N U C Zulhijah 29 hari
N U
Ah. 1 8 15 22 29 Ah. 7 14 21 28
Sn. 2 9 16 23 30 Sn. 1 8 15 22 29
Sl. 3 10 17 24 31 Sl. 2 9 16 23 30
Rb. 4 11 18 25 Rb. 3 10 17 24 31
Km. 5 12 19 26 Km. 4 11 18 25
Jm. 6 13 20 27 Jm. 5 12 19 26
Sb. 7 14 15 28 Sb. 6 13 20 27
C L
Ah. 6 13 20 27 Ah. 5 12 19 26
Sn. 7 14 21 28 Sn. 6 13 20 27
Sl. 1 8 15 22 29 Sl. 7 14 21 28
Rb. 2 9 16 23 30 Rb. 1 8 15 22 29
Km. 3 10 17 24 31 Km. 2 9 16 23 30
Jm. 4 11 18 25 Jm. 3 10 17 24 31
Sb. 5 12 19 26 Sb. 4 11 18 25
E A
Ah. 4 11 18 25 Ah. 3 10 17 24 31
Sn. 5 12 19 26 Sn. 4 11 18 25
Sl. 6 13 20 27 Sl. 5 12 19 26
Rb. 7 14 21 28 Rb. 6 13 20 27
Km. 1 8 15 22 29 Km. 7 14 21 28
Jm. 2 9 16 23 30 Jm. 1 8 15 22 29
Sb. 3 10 17 24 31 Sb. 2 9 16 23 30
R
Ah. 2 9 16 23 30
Sn. 3 10 17 24 31
Sl. 4 11 18 25
Rb. 5 12 19 26
Km. 6 13 20 27
Jm. 7 14 21 28
Sb. 1 8 15 22 29
Di bawah ini dimuatkan pula Kalender solar Year dari th. 1920 sampai dengan 2020 Masehi, angka tahun yang didahului tanda silang (x) maka Februari-nya terdiri dari 29 hari, dan kolom Januari dan Februari-nya juga ditandai dengan x.
X 1920 21 22
23 x 24 25 26 27 x
28 29 30 31 x 32 33
34 35 x 36 37 38 39
x 40 41 42 43 x 44
45 46 47 x 48 49 50
51 x 52 53 54 55 x
56 57 58 59 x 60 61
62 63 x 64 65 66 67
x 68 69 70 71 x 72
73 74 75 x 76 77 78
79 x 80 81 82 83 x
84 85 86 87 x 88 89
90 91 x 92 93 94 95
x 96 97 98 99 x 2000
01 02 03 x 04 05 06
07 x 08 09 10 11 x
12 13 14 15 x 16 17
18 19 x 2020 … … …
Januari 31 hari U C L E A R N
Pebruari 28 hari E A R N U C L
March 31 hari E A R N U C L
April 30 hari N U C L E A R
May 31 hari C L E A R N U
June 30 hari A R N U C L E
July 31 hari N U C L E A R
August 31 hari L E A R N U C
September 30 hari R N U C L E A
October 31 hari U C L E A R N
November 30 hari E A R N U C L
December 31 hari R N U C L E A
Penanggalan Hijriah 1351 sampai dengan 1450 dan penanggalan Masehi 1920 sampai dengan 2020 di atas dapat dijadikan berhadapan dalam satu halaman di mana kolom N U C L E A R memberikan keterangan tentang nama hari pada setiap bulan.
Manusia purbakala semenjak Adam sampai topan Nuh senantiasa memakai penanggalan musim. Yang demikian cocok sekali dengan maksud Ayat 9/36. Tetapi setelah topan Nuh, terjadilah pergantian musim karena Bumi melenggang zigzag ke selatan dan ke utara garis ekliptik sewaktu mengorbit pada lingkaran oval keliling Surya. Pergantian musim tersebut nyata mempengaruhi sosial ekonomi penduduk yang mendiami Temperatur Zone, maka penduduk Mesirlah yang pertama kali menjadikan pergantian musim untuk penanggalan sesuai dengan jadwal pertanian waktu itu, ditandai dengan bintang Sirius bersamaan terbitnya dengan Surya di ufuk timur. Menurut keterangan yang kita dapati, hal yang bersamaan juga berlaku pada bangsa Maya di Mexico, semenjak kira-kira 580 tahun sebelum Masehi.
Sewaktu Julius Caesar berada di Mesir, dia dapat mempelajari penanggalan musim, dan dengan pertolongan seorang astronom Greek bernama SOSIGENES, lalu berubah tradisi bangsa Roma yang ketika itu memakai Qamariah dengan penanggalan musim ditukar dengan July untuk kehormatan Caesar. Dia dilahirkan pada tahun 116 sebelum Masehi dan meninggal tahun 44 sebelum Masehi, sedangkan penanggalan musim itu mulai disyahkannya pada tahun 45 sebelum Masehi, yaitu satu tahun sebelum kematiannya.
Sewaktu penanggalan itu diuji ternyata cocok dengan pergantian musim yang satu tahunnya terdiri dari 365 hari 6 jam, mulailah bangsa lain, yang mulanya memakai Lunar Year, mengikuti penanggalan musim. The 1973 World Almanac And Book of Facts menyatakan bahwa penganut Protestan barulah memakai penanggalan musim pada permulaan abad 18 Masehi, Perancis pada tahun 1793, Jepang tahun 1873, China tahun 1912, Greek tahun 1924, dan Turkey tahun 1927.
Setelah enam belas abad, ternyata penanggalan musim yang disahkan Julius Caesar itu tidak tepat lagi sebagai tahun musim, karena memang lenggang Bumi ke utara dan ke selatan telah semakin berkurang sesuai dengan berkurangnya gerak pendulum bebas. Daerah kutub yang diliputi es semakin meluas sesuai dengan ketentuan Ayat 13/41 dan 21/44 hingga pernah dikatakan “Bumi jadi semakin dingin”, musim dingin lebih cepat datangnya daripada waktu lampau.
Maka Paus Georgery VIII memperpendek penanggalan tersebut dan menetapkan tanggal 4 oktober 1582 jadi tanggal 15 oktober, yaitu memperpendek sebelas hari, didasarkan pada pergantian musim yang berlaku tidak cocok lagi dengan penanggalan Julius Caesar, dan bahwa waktu dalam tahun musim telah semakin berkurang. Tepatnya waktu itu ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik. Penanggalan inilah yang masih dipakai sampai pada abad 20 Masehi di antara berbagai bangsa.
Sebagai akibat dari kalender Georgery ini, maka Inggris dan daerah kolonialnya di Amerika merubah tanggal 3 September 1752 jadi tanggal 14 September, hingga kelahiran George Washington yang mulanya dicatat tanggal 11 Pebruari 1731 harus dirubah menjadi tanggal 22 Pebruari 1731. Sementara itu timbul pula perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Jesus yang dinyatakan 25 Desember, ada yang menyatakan 4 tahun sebelum tahun Masehi yang berlaku, hingga tahun 1990 kini haruslah ditulis tahun 1994.
Namun Julius Caesar telah benar di zamannya, begitupun Paus Georgery VIII di zamannya, keduanya menyusun penanggalan musim yang cocok pada zaman masing-masing, tetapi waktu pergantian itu sendiri yang telah berkurang. Dan benarlah pula pernyataan Encyclopedia Americana 1975 jilid 9 halaman 588 bahwa penyimpangan ekuator Bumi dari garis ekliptik keliling Surya tercatat 23° 27’ pada tahun 1975, dan berkurang terus menerus 0° 75’ setiap seratus tahun.
Penanggalan musim yang disebut dengan tahun Masehi kini bukanlah didasarkan atas edaran Bumi keliling Surya, karena Julius Caesar dan Paus Georgery VIII sendiri masih menyangka bintang-bintang mengitari Bumi dan mereka belum mengetahui keadaan Bumi sebenarnya. Tetapi anehnya masyarakat manusia kini masih berpegang pada penanggalan musim tersebut bahkan mengira bahwa orbit Bumi keliling Surya adalah menjadi dasar dan cocok dengan penanggalan itu.
Suatu hal yang selama ini kurang diperhatikan penduduk Bumi yaitu penanggalan musim itu hanyalah menguntungkan penduduk Temperatur Zone belahan utara, sembari merugikan penduduk belahan selatan, terutama mengenai masa libur. Mereka bertahun baru tanpa dasar tertentu, dan berbulan baru sewaktu Bulan di angkasa purnama raya.
Di bawah kita kutipkan pula Kalender Masehi sampai 2400 disusun oleh G.M Clemence, United States Naval Observactory:
Kalender tahun 1 sampai dengan 2400 Masehi
Huruf berganda dipakai untuk tahun kabisat, huruf pertamanya bagi January dan February, sedangkan huruf keduanya bagi bulan-bulan lain. Sebagai contoh, misalnya tanggal 4 July 1960, pertama kali tariklah angka 1900 ke bawah dan angka 60 ke kanan, di titik persekutuan didapat huruf CB. Bawalah huruf B ini ke kolom tengah setantang dengan bulan July, lalu pada kolom yang tepat di bawah B ini tercantum Senen, tanggal 4 July 1960 yang dicari.
Kalender Julius Caesar diperbaiki Paus Georgery VIII setelah 16 abad, dan perbaikan itu sudah berlangsung 4 abad, karenanya sekarang wajar sekali timbul pendapat yang menyatakan pergantian musim tidak cocok lagi dengan penanggalan Masehi. Penanggalan inilah yang dimaksud ALLAH pada Ayat Suci:
9/37. Bahwa pengunduran (dengan kalender musim) ialah penambahan dalam kekafiran. Dengannya
disesatkan orang-orang kafir. Mereka menghalalkannya pada satu musim dan mengharamkannya
pada satu musim untuk menguasai bilangan yang ALLAH haramkan, lalu menghalalkan yang
ALLAH haramkan. Dihiasi untuk mereka kejahatan amal mereka dan ALLAH tidak menunjuki
kaum kafir.
Kalender Julius Caesar Kalender Paus Geogery VIII
Tahun 100 200 300 400 500 600 : 1500 1600 1700 1800 1900
700 800 900 1000 1100 1200 1300 : 2000 2100 2200 2300
1400 1500
0 DC ED FE MF AM BA CB : .. BA C E N
1 29 57 85 B C D E F M A : F M B D F
2 30 58 86 A B C D E F M : E F A C E
3 31 59 87 M A B C D E F : D E M B D
4 32 60 88 FE MF AM BA CB DM ED : CB DC FE AM CB
5 33 61 89 D E F M A B C : A B D D A
6 34 62 90 C D E F M A B : M A C E M
7 35 63 91 B C D E F M A : F M B D F
8 36 64 92 AM BA CB DC ED FE MG : ED FE AM CB ED
9 37 65 93 F M A B C D E : C D F A C
10 38 66 94 E F M A B C D : B C E M B
11 39 67 95 D E F M A B C : A B D F A
12 40 68 96 CB DC ED FE MF AM BA : MF AM DB ED MF
13 41 69 97 A B C D E F M : E F A C E
14 42 70 98 M A B C D E F : D E M B D
15 43 71 99 F M A B C D E : C D F A C
16 44 72 .. ED FE MF AM CB CB DC .. .. ED ED MF BA
17 45 73 .. C D E F M A B : .. A C E D
18 46 74 .. B C D E F M A : .. M B D F
19 47 75 ..A A B C D E F M .. .. F A C A
20 48 76 .. MF AM BA CB DC ED FE : .. ED MF BA DC
21 49 77 .. E F M A B C D : .. C E M B
22 50 78 .. D E F M A B C : .. B D F A
23 51 79 .. C D E F M A B : .. A C E M
24 52 80 .. BA CB DC ED FE MF AM : .. MF BA DC FE
25 53 81 .. M A B C D E F : .. E M B D
26 54 82 .. F M A B C D E : C D F A C
27 55 83 .. E F M A B C D : B C E M B
28 56 84 .. DC ED FE MF AM BA CB : AM BA DC FE AM
Bulan …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
January, October ………………………………………………………………………A B C D E F M
Pebruary, March, November ………………………………………………D E F M A B D
April, July ……………………………………………………………………………………M A B C D E F
May …………………………………………………………………………………………………………B C D E F M A
June ………………………………………………………………………………………………………E F M A B C D
August …………………………………………………………………………………………………C D E F M A B
September, December ………………………………………………………………F M A B C D E
Hari ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
1 8 15 22 29 Ah. Sb. Jm. Km. Rb. Sl. Sn.
2 9 16 23 30 Sn. Ah. Sb. Jm. Km. Rb. Sl.
3 10 17 24 31 Sl. Sn. Ah. Sb. Jm. Km. Rb.
4 11 18 25 .. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb. Jm. Km.
5 12 19 26 .. Km. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb. Jm.
6 13 20 27 .. Jm. Km. Rb. Sl. Sn. Ah. Sb.
7 14 21 28 .. Sb. Jm. Km. Rb. Sl. Sn. Ah.
Ingatlah bahwa sesudah tanggal 4 Oktober 1582 harus ditulis tanggal 15 Oktober 1582 dan selanjutnya.
ALLAH melarang orang memakai penanggalan didasarkan atas pergantian musim, karena tidak permanen bahkan selalu makin berkurang waktunya, menguntungkan penduduk belahan utara untuk sementara tetapi merugikan penduduk di selatan untuk selamanya, apalagi di daerah kutub di mana satu tahunnya terdiri dari satu siang dan satu malam. Penanggalan itu menghilangkan nilai empat bulan terlarang yang pada awal abad 15 Hijriah hampir tidak dihiraukan oleh orang-orang Islam sendiri karena masih melakukan buruan di daratan Bumi pada bulan-bulan itu. Dan yang paling terkesan ialah bahwa penanggalan musim itu telah memperbanyak hari libur di antara masyarakat Islam, ditambah dengan wajib puasa pada bulan Ramadhan.
Dinyatakan bahwa penanggalan musim itu selaku pengunduran yaitu mengundurkan jumlah hari setahun dari 355 menjadi 365 pada abad 15 Hijriah, dan dinyatakan penambahan dalam kekafiran karena penanggalan itu menyebabkan tanggal-tanggal penting dalam Islam jadi tidak menentu, tida ada kepastian. Penanggalan itu juga yang menyebabkan orang berlibur mingguan terbukti dengan nama Friday dan Sunday yaitu hari untuk libur lainnya waktu mana hukum Islam sulit terlaksana. Akhirnya pemakai penanggalan musim menghalalkan yang secara jelas diharamkan ALLAH itulah penambahan dalam kekafiran.
ALLAH menyatakan agar penanggalan didasarkan pada orbit Bumi dan orbit Bulan seperti pada Ayat 9/36, dan lebih jelas pada Ayat Suci yang artinya:
2/189. Mereka bertanya padamu tentang hilal, katakanlah “Dia adalah penentuan waktu bagi
manusia dan Haji, dan tiada kebaikan bahwa kamu mendatangi rumah-rumah (penanggalan)
dari belakangnya, tetapi kebaikan itu ialah siapa yang menginsyafi. Datangilah rumah-
rumah dari pintu-pintunya. Insyaflah pada ALLAH semoga kamu menang.
2/197. Haji itu pada bulan-bulan tertentu. Siapa yang telah wajib Hajji dalamnya, maka tiada
lagi jimak dan tiada kefasikan juga tiada perbantahan dalam Hajji. Apapun yang kamu
lakukan dari kebaikan, ALLAH mengetahuinya. Dan tambahlah, maka tambahan yang baik
ialah keinsyafan, dan insyaflah pada-KU hai penyelidik.
Hilal yaitu bulan baru atau Bulan sabit yang waktunya ditentukan ALLAH 12 kali dalam satu tahun, dinyatakan dalam Ayat 10/5 dan 9/36. Itulah yang harus dijadikan dasar penanggalan. Selama 12 bulan itu ada 4 bulan terlarang waktu mana wajib Hajji berlaku bagi siapa yang menyanggupi. Kewajiban ini kita bicarakan insya Allah pada lain waktu. Tetapi dari maksud Ayat 2/189 tadi dapat diketahui bahwa orang tidak boleh mendatangi rumah-rumah dari belakangnya tetapi hendaklah mendatangi rumah dari pintu-pintunya, dan tiada seorang sehat yang memasuki rumah dari belakang yang tidak berpintu. Tetapi yang dimaksud ALLAH dalam Ayat Suci itu, sekalipun tampaknya wajar dan lumrah saja, adalah mendatangi atau memasuki bulan penanggalan setiap tahun mesti dari Hilal Bulan yang dinyatakan pada awal Ayat 2/189 itu sendiri.
Hendaklah orang berbulan baru di waktu Hilal Bulan mulai ada di ufuk barat di senja hari yang berlaku pada penanggalan Qamariah, tetapi orang yang memakai penanggalan musim tidak memperdulikan Hilal Bulan itu bahkan mereka sering berbulan baru di waktu Bulan telah purnama. Hal ini dinyatakan ALLAH sebagai mendatangi rumah dari belakang tidak berpintu, dan pada Ayat 9/37 dinyatakan sebagai menambah pada kekafiran.
Jika penangalan musim tidak didasarkan pada orbit Bumi keliling Surya dan tidak pula pada orbit Bulan keliling Bumi, disusun hanya untuk keuntungan pertanian penduduk belahan utara buat sementara, dan selalu merugikan penduduk belahan selatan, maka penanggalan Qamariah didasarkan atas orbit kedua benda angkasa tadi secara logis dan adil bahkan menguntungkan semua orang.
Dengan memakai penanggalan Qamariah, akan berlaku:
1. Ibadah puasa bulan Ramadhan untuk 18 tahun berlangsung pada musim semi dan musim panas di
setiap Temperatur Zone, dan 18 tahun kemudiannya berlangsung pada musim gugur dan musim
dingin secara bergantian. Sekiranya bulan Ramadhan itu diganti dengan July atau January maka
keadilan tadi tidak akan berlaku. Demikian pula ibadah Hajji ke Makkah.
2. Penanggalan dengan mudah dapat diketahui setiap hari, berdasarkan keadaan Bulan di angkasa
dan berlaku permanen pada tanggal tertentu setiap bulan, hal mana tidak mungkin diketahui
pada penanggalan musim.
3. 31 bulan pada Lunar Year sama dengan 30 bulan Solar Year, hal mana menguntungkan pekerja
bulanan dan orang-orang yang digaji menurut penanggalan.
4. Penanggalan Qamariah sifatnya tetap tanpa perubahan di Bumi, demikian pula di planet-planet
lain menurut Ayat 9/36. Nanti akan diketahui apakah kecepatan orbit Bulannya sama dengan
kecepatan Bulan kita atau tidak, tetapi jelas sekali bahwa pergantian musim di setiap planet
tidak wajar dijadikan dasar penanggalan.