Saturday 19 July 2014

ASAL USUL KEHIDUPAN DIBUMI

Hingga saat ini belum ada seseorangpun yang sukses memecahkan permasalahan bagaimanakah asal kehidupan di bumi ini. Banyak teori atau faham yang diserahkan, namun hingga saat ini belum memberi jawaban yang memuaskan. Usaha manusia untuk tahu bagaimanakah serta darimana asal kehidupan telah diawali mulai sejak masa Yunani kuno, namun umumnya cuma berbentuk mitos.
Sebagian teori yang pernah diserahkan untuk menjawab persoalan itu salah satunya yaitu :
Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyebutkan bahwa kehidupan di ciptakan oleh satu zat supranatural
Teori Mantap : menyebutkan bahwa kehidupan tak berasal-usul (situasi mantap)
Teori Kosmozoan : menyebutkan bahwa kehidupan datang dari spora kehidupan yang datangnya dari luar angkasa
Teori Generatio Spontanea : menyebutkan bahwa makhluk hidup terwujud dengan cara mendadak (spontan).
Teori Abiogenesis : menyebutkan bahwa makhluk hidup datang dari benda tidak hidup. (Teori ini kerap rancu dengan Generatio Spontanea, hingga kerap disebutkan bahwa menurut teori Abiogenesis makhluk hidup datang dari benda tidak hidup yang berlangsung dengan cara spontan. Sesungguhnya ini dua teori yang tidak sama)
Teori Biogenesis : menyebutkan bahwa makhluk hidup datang dari makhluk hidup sebelumnya
Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyebutkan bahwa kehidupan terwujud lewat sistem evolusi kimia serta evolusi biologi berdasar pada rencana biologi moderen.
Asal-usul kehidupan


Teori Abiogenesis

Teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyebutkan bahwa makhluk hidup terwujud dari benda tidak hidup yang berjalan dengan cara spontan (generatio spontanea). Umpamanya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dsb. Teori ini diyakini oleh beberapa orang sepanjang sebagian era.
Aristoteles (384-322 SM), yaitu seseorang filsuf serta tokoh ilmu dan pengetahuan Yunani Kuno. Sesungguhnya dia tahu bahwa telur-telur ikan yang menetas bakal jadi ikan yang sifatnya sama dengan induknya. Telur-telur itu adalah hasil perkawinan dari induk-induk ikan. Walaupun itu, Aristoteles berkeyakinan bahwa ada ikan yang datang dari Lumpur.
Menurut penganut memahami abiogenesis, makhluk hidup itu berlangsung demikian saja dengan cara spontan. Itu penyebab, teori abiogenesis ini dimaksud juga generation spontanea. Apabila pengertian abiogenesis serta generation spontanea dikombinasi, jadi rencananya jadi : makhluk hidup yang pertama kali di bumi datang dari benda mati/tidak hidup yang terjadinya dengan cara spontan (sesungguhnya ini yaitu dua teori yang tidak sama, namun orang telah kadung salah kaprah).
image thumb1 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1) image thumb2 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
Memahami abiogenesis bertahan cukup lama, yakni sejak zaman Yunani Kuno (beberapa ratus th. saat sebelum Masehi) sampai pertengahan era ke-17, di mana Antonie Van Leeuwenhoek temukan mikroskop simpel yang bisa dipakai untuk mencermati makhluk-makhluk aneh yang sangat kecil yang ada pada setetes air rendaman jerami. Oleh beberapa pendukung memahami abiogenesis, hasil penilaian Antonie Van Leeuwenhoek ini seakan-akan menguatkan pendapat mereka perihal abiogenesis. Hasil penilaian Anthoni ditulisnya dalam suatu catatan ilmiah yang di beri judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini yaitu John Needham.
Teori Biogenesis

Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, lantaran berasumsi bahwa makhluk hidup datang dari makhluk hidup yang telah ada pada awal mulanya. Tiga tokoh populer pendukung teori ini yaitu Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, serta Louis Pasteur.
1. Francesco Redi
image thumb3 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1) image thumb4 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
Redi adalah orang pertama yang lakukan uji coba untuk menyanggah teori abiogenesis. Dia lakukan percobaan dengan memakai bahan daging fresh yang diletakkan dalam labu serta di beri perlakuan spesifik.
Labu I : di isi daging fresh serta dilewatkan terbuka
Labu II : di isi daging fresh serta ditutup dengan kain kasa
Labu III : di isi daging fresh serta ditutup rapat
Ketiga labu ditempatkan ditempat yang sama sepanjang sekian hari. Akhirnya yaitu seperti berikut :
Labu I : dagingnya busuk, terdapat banyak belatung
Labu II : dagingnya busuk, ada sedikit belatung
Labu III : dagingnya tak busuk, tak ada belatung
Menurut Redi belatung yang ada pada daging datang dari telur lalat. Labu ke III tak ada belatung lantaran tertutup rapat hingga lalat tak dapat masuk. Sayangnya, walau tertutup rapat nyatanya pada labu itu dapat nampak belatung. Ini karena sebab Redi tak lakukan sterilisasi daging pada disain percobaannya.
2. Lazzaro Spallanzani
image thumb5 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1) image thumb6 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
Spallanzani juga lakukan percobaan untuk menyanggah teori abiogenesis, namun memakai bahan kaldu. Disainnya seperti berikut :
Labu I : di isi kaldu lantas dipanaskan serta dilewatkan terbuka
Labu II : di isi kaldu, lantas ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, lalu dipanaskan
Sesudah dingin ke-2 labu ditempatkan ditempat yang sama. Sekian hari lalu akhirnya seperti berikut.
Labu I : beralih busuk serta keruh, banyak terkandung mikroba (bakteri)
Labu II : terus jernih, tak memiliki kandungan mikroba
Menurut Spallanzani mikroba yang tumbuh serta mengakibatkan busuknya kaldu datang dari mikroba yang beraada di hawa. Pendukung memahami abiogenesis keberatan dengan disain Spallanzani lantaran menurut asumsi mereka, labu yang tertutup mengakibatkan pola hidup (elan vital) dari hawa tidak bisa masuk, hingga tak sangat mungkin timbulnya makhluk hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
image thumb7 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
image thumb8 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
image thumb9 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1) image thumb10 Asal usul kehidupan : Biogenesis versi Abiogenesis (1)
Pasteur menyempurnakan percobaan Redi serta Spallanzani. Ia memakai kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Setelah itu gabus itu ditembus dengan pipa berupa leher angsa (huruf S), lalu dipanaskan. Sesudah dingin dilewatkan sekian hari lalu dilihat. Nyatanya air kaldu terus jernih serta tak diketemukan mikroba.
Disain pipa yang berupa leher angsa itu sangat mungkin masuknya pola hidup dari hawa, namun nyatanya tak dijumpai makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu datang dari hawa. Mereka tak dapat masuk lantaran terhalang oleh bentuk pipa. Hal semacam ini dapat dibuktikan apabila labu dimiringkan sedemikian rupa hingga kaldu mengalir lewat pipa serta menyentuh ujung pipa, nyatanya sekian hari lalu mengakibatkan busuknya kaldu.
Dengan hal tersebut Pasteur sudah menunjukkan bahwa teori biogenesislah yang benar. Nampaklah ungkapan :
“ omne vivum ex ovo, omne ovum ex vivo, omne vivum ex vivo”
yang berarti : makhluk hidup datang dari telur, telur datang dari makhluk hidup, makhluk hidup datang dari makhluk hidup.

0 komentar:

 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger