Tuesday 15 July 2014

BEKAS SUJUD DAN DAHI HITAM (KAJIAN ALQURAN TEMATIK)

BEKAS SUJUD DAN DAHI HITAM


PENDAHULUAN

Kita sering melihat orang mempunyai dahi yang berwarna kehitam-hitaman. Konon, itu diakibatkan oleh sujud yang dilakukannya. Apakah orang islam harus mempunyai dahi seperti itu? Makalah ini dibuat untuk membahas hal tersebut dengan menggunakan Al Qur’an terjemahan versi Dep. Agama RI yang terdapat dalam program Al Qur’an digital versi 2.1.


BEKAS SUJUD NABI MUHAMMAD DAN PENGIKUTNYA

Ayat yang menyebutkan bekas sujud adalah 48:29.


48:29. Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.


Yang disebut dengan “mereka” dalam ayat tersebut adalah Nabi Muhammad beserta pengikutnya. Mereka sujud dan ruku’ (membungkukkan badan) untuk mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya. Mereka mempunyai tanda-tanda yaitu muka mereka dari bekas sujud. Sifat Nabi Muhammad beserta pengikutnya tersebut telah disebutkan dalam Taurat dan Injil. Itulah sebagian dari kandungan ayat 48:29.


Pada kesempatan ini penulis hanya ingin membahas tentang tanda bekas sujud pada muka mereka. Apakah yang dimaksud dengan muka? Muka adalah wajah. Wajah adalah bagian tubuh manusia yang menjadi ciri-ciri fisik seseorang yang dijadikan sebagai identitas. Orang akan mengidentifikasi seseorang berdasarkan wajahnya. Wajah laki-laki meliputi kulit wajah, mata, alis, kumis, jenggot, cambang, hidung, pipi, bibir, dagu, rambut kepala, dahi, dan telinga. Wajah wanita meliputi komponen yang sama dengan laki-laki tetapi tidak disertai kumis, jenggot atau cambang. Wajah juga dapat menggambarkan perasaan seseorang. Wajah orang yang sedih tidak sama dengan wajah orang yang berbahagia.


Menurut ayat 48:29, orang yang bersujud akan mempunyai bekas yang terlihat di wajahnya. Apakah bekasnya? Sebagian anggota masyarakat berpendapat bahwa tanda kehitan-hitaman pada dahi adalah tanda bekas sujud. Sebagian anggota masyarakat yang lain tidak mempunyai tanda kehitan-hitaman pada dahinya meskipun bersujud setiap hari. Oleh karena itu, bekas sujud yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah bukan berupa luka atau kerusakan pada kulit wajah seseorang.


Bekas sujud dalam ayat 48:29 terjemahan mungkin bermakna kiasan. Bekas sujud dalam ayat tersebut mungkin berupa ekspresi wajah. Ekspresi wajah orang yang bersujud dalam kehidupannya kurang lebih akan sama dengan yang dijelaskan dalam 48:29, yaitu keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka. Wajah orang yang bersujud dalam kehidupannya akan mengekspresikan sifat orang yang keras ketika berhadapan dengan orang-orang kafir dan mengekspresikan sifat orang yang berkasih sayang ketika sedang bersama dengan sesama orang beriman.


Kemungkinan yang lain, bekas sujud pada wajah yang dimaksud adalah wajah Nabi Muhammad dan pengikutnya pada Hari Akhir. Berikut ini ciri-ciri wajah orang yang masuk surga pada Hari Akhir dalam 83:24 dan 25:22.


83:24. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.


25:22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.


HARUSKAH BERSUJUD SAMPAI DAHI KITA BERNODA HITAM?

Penafsiran tentang bekas sujud dapat saja bervariasi. Yang penting bagi kita adalah, adakah ayat Al Qur’an yang berisi perintah bersujud sampai dahi kita bernoda hitam? Marilah kita kaji tentang perintah sujud dalam Al Qur’an (25:60; 25:64; 15:98; dan, 68;43).


25:60. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab:"Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).


25:64. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka


15:98. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat),


68:43. (dalam keadaan) pandangan mereka tunduk ke bawah, lagi mereka diliputi kehinaan. Dan sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) diseru untuk bersujud, dan mereka dalam keadaan sejahtera


Ayat-ayat tersebut di atas menunjukkan bahwa Allah tidak memerintahkan kita agar bersujud sampai dahi kita menjadi hitam. Artinya, kita tidak perlu merasa berdosa jika dahi kita tidak bernoda kehitam-hitaman setelah bersujud. Di lain pihak, orang yang merekayasa sujudnya sehingga menimbulkan noda hitam agar dikatakan sebagai orang yang banyak melakukan sujud dapat dikatakan sebagai orang yang berbuat riya’ atau pamer.


PENUTUP

Tidak ada perintah Allah dalam Al Qur’an agar kita bersujud sampai dahi kita menjadi bernoda kehitam-hitaman.

0 komentar:

 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger