Rahasia Penciptaan Makhluk Hidup
Berbicara mengenai rahasia penciptaan, kita harus juga
membicarakan rahasia yang menciptakan. Karena rahasia itu ada pada-Nya.
Tuhan adalah suatu Dzat, sosok yang memiliki karakter DZAT itu
ada, sekaligus dengan sifat hidupnya ( Al hayyu) Karena Ia HIDUP, maka semua
sifat ada padanya. Seperti sifat melihat, sifat berkehendak, sifat berbicara,
sifat kuasa, sifat kasih, sifat sayang, sifat keras, dan sifat berkreasi… seperti
sebuah matahari, matahari itu ada sekaligus dengan sinarnya, manfaatnya,
energinya dan keindahannya…karena ia muncul dengan sifat-sifatnya maka,
bunga-bunga menjadi mekar, daun-daun mengolah klorofil, membakar lautan
mengubahnya menjadi uap air lalu hujan, dan membentuk pelangi yang indah. Hanya
karena ia ADA semua menjadi ada karena sifat-sifatnya… dan matahari tidak
pernah menginginkan itu sebagai upaya untuk menyembahnya.
Karena Tuhan hidup, ia bebas bertingkah, berbuat sekehendaknya
tanpa ada yang bisa mencegah… ciptaan itu "ada" bukan karena mereka
ingin diciptakan…akan tetapi Tuhanlah yang berkehendak sehingga muncul ciptaan…
Mungkin penjelasan dibawah ini akan menambah kefahaman, maka saya
akan ambil perumpamaan diri kita sendiri…
Karena kita "hidup"… maka semua sifat itu ada… bisa
bernafas, melihat, merasakan, berkreasi, berkehendak, bebas, tidak mau
diganggu, dan menyombongkan diri sendiri. Kita membuat lukisan, membuat meja,
membuat rumah, membuat mobil… Semua hasil ciptaan tersebut sebelumnya tidak
pernah meminta untuk diciptakan…. Dan anda berkreasi tidak pernah ada yang
menyuruhnya..sebab diri anda adalah sesuatu yang hidup ,yang mempunyai kehendak
apa saja… namun sesuatu yang anda hasilkan tidak bisa terlepas dari kehendak
anda… baik bentuknya, sifatnya…dan ketentuannya (takdirnya)...
Misalnya anda seorang insinyur perancang sebuah mobil, anda akan
merancangnya dengan bentuk yang anda inginkan, semua itu atas kehendak anda,
sesuai kemauan dan ilmu pengetahuan yang anda miliki. (karena manusia memiliki
sifat-sifat itu) Anda perhatikan sebuah mesin mobil diesel yang ditemukan oleh
Rudolf Diesel tahun 1897. Pada mesin diesel, tidak ada busi yang mematik
campuran bahan bakar dan udara.
Bahan bakar tersulut akibat tekanan semata. Mula-mula silinder
diisi udara. Kemudian piston bergerak keatas, memampatkan udara, akibat
kompresi itu, suhu naik. Barulah solar di injeksikan ke ruang bakar, dan
langsung meledak, mengakibatkan piston beranjak menuju TMB (Titik Mati Bawah).
Gas buang bersuhu tinggi dikeluarkan menuju knalpot. Sebuah gagasan yang
cemerlang yang muncul dari manusia yang hidup memiliki sifat berkehendak,
berkreasi, berilmu, dan berkuasa.
Sehingga semua rencana dan ketentuan yang di tuangkan dalam bentuk
sebuah mesin mobil, adalah seluruh ilmu dan sifat Rudolf (sang perancang) yang
terkandung dalam mesin mobil tersebut… dan mobil itu tidak bisa berbuat sesuatu
kecuali dalam gerak dan kemauan si perancang..dia tidak bisa bergerak melampaui
kecepatan diluar ketetapan sang perancang, dia bergerak harus menggunakan bahan
bakar solar, tidak bisa diganti dengan bahan bakar air atau minyak tanah.
(inilah yang dimaksud dengan takdir/ ketetapan).
Tidak satupun dari seluruh rangkaian ciptaan itu yang terlepas dan
berkaitan dengan rencana sang perancang, keterikatan inilah yang dimaksudkan
dengan ketergantungan atau penghambaan mobil itu terhadap perancang. Walaupun
mobil tersebut tidak lagi ia miliki,... namun ketetapan (takdir) dan kehendak
mobil itu tetap akan harus mengikuti kemauan (manual) perancang tadi... Jadi,
tidak benar kalau dikatakan bahwa sang perancang membutuhkan penghambaan
mobil,... hal ini merupakan kemutlakan dan ketergantungan bersifat harus dari
mobil itu, karena mobil itu tidak bisa melepaskan diri dari ketetapan yang
berlaku dalam dirinya. Oleh sebab itu disebut bergantung,... terikat,...
berhamba... (hamba adalah sesuatu yang tidak memiliki daya upaya termasuk hak
atas dirinya) kecuali harus bergantung terhadap yang lebih kuasa dari
dirinya...
Keterikatan mobil tadi terhadap sang perancang, adalah kemutlakan
dan keharusan, sebab semua apa yang ada dalam kandungan mobil tersebut ada ide,
konsep, ilmu, kuasa, dan daya,... adalah merupakan sifat-sifat sang perancang
yang terwujud dalam bentuk mobil. Sehingga mau tidak mau, ia harus mengikuti
rencana dan konsep sang perancang walaupun tidak harus dimiliki sang perancang.
Mobil tersebut tidak akan bisa keluar dari konsep dan ketentuan sang penemu
diesel yaitu Rudolf Diesel. Kalau keluar dari rancangan itu bukan diesel lagi
namanya….
Rudolf Diesel tidak membutuhkan penghambaan mesin itu, akan tetapi
mesin diesel itulah yang membutuhkan Rudolf Diesel karena gagasan dan rencana
itu ada muncul darinya, sampai sekarang manual itu masih dipergunakan.
Ilustrasi diatas merupakan anologi dari penciptaan alam semesta
dan manusia.
Tidak sebutir atompun yang terlepas dari liputan dan rencana
Allah, sehingga mereka tidak bisa keluar dari manual (sunnatullah) yang
tergelar dengan bentuk kausalita yang masuk akal,... karena memang Tuhan itu
merupakan sumber ilmu pengetahuan. Keterikatan itu adalah penghambaan yang
mutlak, walaupun orang itu kafir dan menentangnya, namun ia tidak bisa keluar
dari rencana hakiki... mengapa ia lahir sebagai laki-laki, dia tidak bisa
menggerakkan detak jantungnya, perjalanan nafasnya, darahnya dan nutrisi yang
diurai dengan sempurna. Sebenarnya ia hanya diam dalam kerja dan aktifitas
Tuhan. Semua materi yang di kandungnya hanya mengikuti gerak dan perilaku
tuhan. Mengikuti gerak dan kuasa Tuhan itulah sehingga tuhan menyebutnya mereka
adalah menghamba atau mereka itu mengikuti kemauan Tuhan (sunnatullah).
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyaat: 56).
Ayat ini mengandung makna, bukan berarti tuhan butuh sesembahan
manusia atau alam, akan tetapi tuhan menjelaskan bahwa alam semesta itu
termasuk jin dan manusia selalu mengikuti kehendak Allah semata. Tidaklah
kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menghamba kepadaku. (coba anda
perhatikan arti ibadah, asal kata dari `abdun artinya hamba, yaitu yang selalu
mengikuti apa kata tuan/penguasa) jadi artinya manusia dan ciptaan adalah hamba
yang selalu tidak bisa keluar dari manual (sunnatullah) sang pencipta. Dan
penciptaan itu bukan untuk kesenangan dan kebutuhan Tuhan akan tetapi karena IA
hidup sehingga sifat-sifat itu muncul seperti bergerak, berbicara, berkreasi,
melihat mendengar dll….semuanya itu ada karena akibat adanya Tuhan yang Maha
Hidup dan Maha sempurna sifat-sifat-Nya…
Allah tidak butuh disembah?? ya... karena Ia tempat bergantung
segala sesuatu, karena Ia adalah Rabul `alamin ( tempat begantungnya segala
alam). Seperti apa yang telah saya urai diatas bahwa tuhan tidak akan pernah
membutuhkan sesembahan manusia dan alam, mari kita lihat dalam QS. An Nahl : 12
"Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan
untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam
gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah (atau tanda-tanda kekuasaan Allah)
bagi orang-orang yang mempergunakan akal".
Sebenarnya di dalam ayat ini tercantum juga ungkapan bahwa Allah
menundukkan dan mengatur kelakuan matahari, bintang, dan bulan dengan
perintah-Nya. Peraturan Allah inilah yang di ikuti oleh seluruh alam semesta,
sebagaimana ia harus bertingkah laku. Ia juga disebut hukum alam. Lebih jelas
lagi bila kita baca ayat 11 surat Al Fushilat:
"Kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabut
lalu, Dia berkata kepadanya dan kepada bumi. Silahkan kalian mengikuti
perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Jawab mereka Kami mengikuti dengan
suka hati... "
Ayat ini membuktikan bahwa alam taat mengikuti segala keinginan
dan peraturan sang pencipta (manual/ sunnatullah) sang pencipta, dan peraturan
yang telah di tetapkan Allah itu tidak akan berubah selamanya.
Kalau anda perhatikan, tidak satupun dari penciptaan itu yang
tidak mengikuti keinginan dan kehendak ilahy baik terpaksa maupun dengan suka
rela... segala sesuatu yang tunduk dan patuh itu disebut penghambaan. Menuruti
apa kemauan sang penguasa. Alamlah yang mengikuti kehendak Allah, oleh karena
itu merekalah yang membutuhkan Allah bukan Allah membutuhkan alam semesta dan
manusia…
Sekali lagi, buatlah perumpamaan sendiri ambillah sebuah batu lalu
genggamlah dan gerakkan ke kiri ke kanan... anda perhatikan benda itu... apa
yang dilakukan batu itu terhadap anda ?? ialah diam mengikuti kemauan gerak
hati anda,... yaitu ke kiri dan kekanan...batu yang mengikuti kemauan anda
itulah yang dimaksud dengan menghamba atau berserah diri tanpa bisa
menolaknya,... itulah gambaran ritual HAKIKI atau sembahyangnya tubuh anda
maupun alam (lihat : alam semesta bertasbih.. QS. Al Isra':44)
Lalu untuk apa ada sembahyang dan peribadatan ritual lainnya ??
Sebelum saya melanjutkan jawaban atas pertanyaan diatas, saya akan
mengungkapkan arti ibadah itu, ialah berhamba,... yaitu mengikuti kehendak
diluar dirinya.
Seperti ungkapan saya pada penjelasan diatas, bahwa penghambaan
itu artinya mengikuti kehendak tanpa reserve baik suka maupun tidak suka. Namun
banyak orang terjebak terhadap soal bahasa, sehingga kalimat perintah dalam
sebuah ayat diartikan sebagai kebutuhan tuhan atas gila kekuasaan dan
sesembahan. Padahal kalimat itu hanyalah sebuah gambaran bahwa semua makhluk
itu adalah dalam kekuasaan dan kehendak Allah, serta tidak satupun yang
terlepas dari liputannya (QS. Al Fushilat:54).
Sebuah kalimat perintah dalam sebuah ayat yang tertulis adalah
sama dengan sebuah perintah yang tidak tertulis… seperti anda mengangkat sebuah
tangan, ketika anda mengangkat tangan itu sebenarnya ada sebuah kehendak dalam
diri anda terhadap tangan untuk mengangkat, padahal anda tidak berkata :
"wahai tangan bergeraklah keatas !!"
Begitu juga Allah dalam menggerakkan bumi dan langit, menggerakkan
jantung, kedipan mata, darah, dan sistem syaraf pada manusia. Dalam bahasa
wahyu Tuhan mengunakan kata : "lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi
; silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa."
(QS. Al Fushilat:11).
Ayat diatas untuk menjelaskan kepada manusia agar dapat
dimengerti, bahwa tubuh manusia, langit dan bumipun adalah dalam perintah
Allah, berarti alampun melakukan ritual atau ibadah bahkan dikatakan langit dan
bumi berkata : "kami berislam (berserah mengikuti kehendak ilahy)".
Ritual itu adalah sunnatullah, walaupun anda menolaknya, ritual itu akan tetap
berlangsung terhadap diri anda.... Lihatlah dan perhatikan tubuh anda sejak
kecil ia tumbuh bergerak menuju dewasa, sehingga menjadi bongkok dan berjalan
tertatih-tatih,... anda tiada mampu menghalau kenyataan itu suka maupun tidak
suka hal itu akan berlaku terhadap tubuh anda,... dan akhirnya mati !! Itulah
gerak hakiki yang meliputi tubuh atau alam anda... dan diri anda hanya
mengikuti gerak itu tanpa kuasa, ... persis seperti pasrahnya bumi dan langit.
Yang membedakan dengan ritual semacam shalat adalah gerak dan
tuntunannya yang tidak sama, akan tetapi perintah dan kehendak itu sama !! Anda
berusaha untuk menolaknya atas perintah itu pada tubuh anda, namun kehendak itu
begitu kuasanya dan dahsyat untuk dilawan. Maka anda akan tetap mengikuti
kehendak itu walaupun dalam keadaan terpaksa !! Bukankah hal ini sesuatu yang
melelahkan dan menyiksa ? namun jika anda mengikutinya dengan tulus ikhlas,...
maka anda akan merasakan gerakan ilahy itu begitu indah dan menyenangkan serta
harmoni.
Manusia adalah makhluq yang berakal tidak seperti malaikat dan
hewan. Tubuhnya terbentuk dari ekstrak alam semesta dan ia memiliki kesadaran
yang tinggi dibanding makhluk lainnya, karena ruhnya merupakan pengejawantahan
dari ruh ilahy, sehingga mereka memiliki sikap yang bebas dan merdeka untuk
memilih sesuatu. Karena itulah ia dimandat sebagai makhluk penguasa dimuka bumi
(khalifah fil ardhi), ruhnya adalah rahasia tuhan. Jika ia selaras dengan kemauan
tuhan maka ruhnya adalah dipenuhi sinar-sinar Tuhan. Namun demikian, manusia
boleh memilih untuk menerima dan menolaknya,... karena ia adalah khalifah !!
khalifah itu ibarat duta istimewa dari Tuhan yang mempunyai kebebasan untuk
menentukan kebijaksanaan baik dan buruknya,... adalah wewenang manusia itu
sendiri dan resikonya ditanggung sendiri. Akan tetapi tubuhnya tetap seonggok
sari pati tanah yang di beri bentuk, yang memiliki sifat alami yang digerakkan
oleh kehendak ilahy,... sehingga dalam tubuh manusia sekaligus ada dua
penampakan yaitu sifat bashariyah (kamanusiaan) dan sifat uluhiyah (sifat
ketuhanan).
Dimana penampakan itu akan jelas memperlihatkan sifat yang lemah
dan sifat yang Maha kuat, walaupun manusia itu dimandat sebagai khalifah, namun
tetaplah ia sebuah kelemahan dalam dirinya yang tampak. Seperti tidak mampu
memperpanjang umurnya sampai seribu tahun, tidak mampu menahan kedipan mata
sepanjang masa, tidak mampu mengatur nutrisi dalam tubuhnya dan mengatur denyut
jantungnya, maka kita mengetahui manusia adalah tetap dalam kuasa-Nya.... Akan
tetapi manusia mempunyai wewenang dalam dirinya dan kehendak atas keputusannya,
sehingga ia mampu menolak dan menerima apa saja yang menurutnya itu baik atau
buruk.
Kesewenangan itulah yang akhirnya, tuhan menurunkan wahyu kepada
nabi-nabinya untuk memberitahukan arah dan ilmu, untuk memudahkan membaca
gejala-gejala alam, mengerti penciptaan dan asal muasal penciptaan....Tuhan
membuat manualnya. Seperti apa yang telah saya katakan diatas mengenai seorang
perancang pencipta mobil, dia akan membuat manualnya untuk memudahkan si
pemakai dalam operasionalnya. Operasional itulah yang saya anggap ritual dalam
beribadah,... karena dalam ritual itu terdapat cara berkomunikasi dan memohon
penjelasan seperti doa-doa, atau bahkan penjelasan tentang kandungan ciptaan,...
seperti penjelasan mengenai unsur-unsur yang dikandung badan manusia,...
kemudian Tuhan juga menjelaskan rotasi bumi dan planet-planet lainnya bagaimana
tuhan meluaskan alam semesta untuk diketahui dan dimanfaatkan. Mengenal wacana
itu termasuk ritual, sehingga islam menganggap kebersihan, membaca, bekerja,
bermanajemen, merupakan ibadah karena itu terdapat dalam keterangan ayat-ayat
Alqur'an. Termasuk bagaimana cara mengenal tuhan dan menghampiri untuk
berdialog,... dan ritual itu tidak sekedar shalat dan puasa akan tetapi setiap
kehidupan yang bersangkut paut dengan diri, alam semesta dan tuhan adalah
disebut beribadah,... yaitu mengikuti kehendak manual (syariat) Tuhan... agar
kita tidak perlu bertanya-tanya tanpa arah. Ritual itu adalah mengikuti
kehendak ilhay, merupakan juklak dalam mengenal Tuhan, serta mengenal kekuasaan
Tuhan yang Maha luas. Seperti ritualnya alam semesta yang tidak dimengerti oleh
manusia ,
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan
memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti mereka. Sesungguhnya Dia adalah
Maha penyantun lagi maha penyayang." (QS. Al Isra': 44)
Setiap gerak adalah ritual, karena gerak itu berasal dari gerak
ilahy, yang meliputi segala sesuatu. Setiap gerak adalah perintah dan setiap
perintah adalah wahyu atau ilham.
Shalat adalah bagian dari ritual , dengan shalat ini tuhan
memberikan cara termudah untuk berkomunikasi dan menanyakan segala hal...
Firman Allah : "Jadikanlah
sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh
berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al Baqarah:45)
Bermanajemen termasuk ritual, mereka melakukan transaksi dengan
cara yang dapat disepakati bersama dan melakukan pendataan dan pengaturan arus
uang yang lazim.
Mengikuti ketentuan dalam manajemen itu dalam islam termasuk
beribadah, lihat surat Al Baqarah 282 :
"hai orang-orang
yang beriman, apabila kamu bermuamalah (berjual beli, berhutang piutang, atau
sewa menyewa dsb) tidak secara tunai untuk waktu yan ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan
benar...,"
Ayat diatas menunjukkan sesuatu yang universal yang disetujui oleh
seluruh ummat, dan kecenderungan untuk teratur dalam bermanajemen merupakan
fitrah manusia, yang merupakan kehendak ilahi yang telah tergelar dalam setiap
ilmu dan firman...
Jika manusia keluar dari peraturan itu, baik peraturan yang
tertulis maupun yang tidak tertulis maka manusia akan mengalami sesuatu yang
tidak harmoni, dan bahkan akan berbenturan dengan hukum-hukum yang berlaku,
misalnya, jika anda tidak melakukan hukum-hukum bermanajemen maka anda akan
mengalami kehancuran dalam bidang perekonomian... Jika anda melakukan
penebangan pohon-pohon hutan dengan tidak seimbang maka alam akan mengalami
krisis dan mengakibatkan bencana yang membahayakan…
Begitu pula orang yang rohaninya tidak mengikuti ketentuan hukum
rohani, maka akan terjadi ketidak seimbangan mentalnya, bahkan mengakibatkan
depressi dan kekacauan mental yang berakibat buruk terhadap lingkungannya...
Takdir baik dan buruk.
"Jika kamu mendapat keberuntungan maka itu dari sisi Allah,
jika kamu mendapat malapetaka , itu akibat salahmu sendiri…." (QS.An
Nissa':79 )
Dimana letak takdir dan seberapa jauh manusia dapat berusaha untuk
mencapai keinginannya? Dalam buku kisah Rasul "barang siapa ditakdirkan
menjadi ahli neraka bagaimanapun taqwanya tetaplah ia menjadi ahli neraka
juga".
Ayat diatas berkaitan dengan ayat sebelumnya.
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu,
kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Dan jika mereka
memperoleh kebaikan. mereka mengatakan: ini adalah dari sisi Allah, dan kalau
mereka di timpa sesuatu bencana mereka mengatakan: ini datangnya dari sisi
kamu, katakanlah : semuanya datang dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang
itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun" (QS. An Nisa':78)
Sebelum saya menguraikan masalah takdir, sebaiknya kita memahami
dulu arti taqdir secara harfiah…firman Allah :
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut
ukuran" (QS. Al Qamar: 49)
"Tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan
ukuran" (QS. Asy Syura : 27 )
Pada kedua ayat diatas terdapat kata " qadar" yang
berarti ukuran. Maksudnya adalah, Allah setiap melakukan penciptaan selalu
dalam ukuran yang masuk akal dan manusia telah ditakdirkan dalam rencana Tuhan
baik dan buruknya. Karena baik dan buruk itu bukanlah sebuah keburukan bagi
Tuhan dan bagi manusia yang berakal...
Seperti ungkapan saya diatas mengenai seorang perancang mobil,
dimana sang perancang telah membuat konsep dan ketentuan (takdir) terhadap
mobil itu. Misalnya seorang yang tidak mengerti akan mobil diesel kemudian
memberinya bahan bakar dengan bensin, maka mobil itu tidak akan bisa berjalan
dengan baik, juga ketika mobil itu terjadi kerusakan maka ia harus menggantikan
spare partnya dengan produk khusus diesel. Ketetapan inilah yang dimaksudkan
dengan takdir !!
Baiklah saya akan jelaskan maksud ayat-ayat mengenai ketetapan/
takdir tuhan terhadap alam semesta dan manusia… Didalam memahami setiap ayat,
anda tidak bisa mendudukkan ayat tersebut sendirian, karena setiap satu ayat
itu sangat berkaitan dengan keterangan ayat-ayat lainnya.
Saya akan menunjukkan sebuah ayat yang mengandung pengertian
lengkap dan sempurna. Namun jika ayat ini dipisah pengertiannya, maka anda akan
mengalami kesulitan memahaminya, apalagi hanya berdiri sendiri... maknanya akan
bertentangan. Yang pada akhirnya menjadi konflik pemahaman. Seperti hal nya
ayat yang anda ungkapkan pada surat An Nisa 79 dan sebuah hadist mengenai
taqdir manusia yang masuk neraka walaupun dia bertaqwa.
Misalnya pada ayat :
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS.
Ar Ra'du:11)
"Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah
sebaik-baik perencana." (QS. Ali Imran: 54).
"Maka Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki, dan
memberi petunjuk kepada siapa siapa yang Dia kehendaki..." (QS Ibrahim :4).
Ketiga ayat diatas menjadi sebuah sejarah besar yang telah
menghasilkan, madzhab-madzhab terkenal, yaitu Mu'tazilah (kaum rasionalis)
melandasi pemikirannya dengan ayat pertama yaitu manusia bertanggung jawab
penuh atas perbuatannya tanpa ada campur tangan Allah. Kaum Asy'ariyah,
melandasi ayat kedua, yaitu manusia hanyalah berusaha untuk berbuat namun
hasilnya adalah tetap ketentuan Allah. Sedang kaum Jabbariyah atau fatalisme /
menerima apa saja yang ditakdirkan terhadapnya, ibarat sebuah bulu yang
diterbangkan dari atas yang diombang-ambingkan oleh angin kemana saja tanpa ada
kuasa atas dirinya. Mereka melandasi fahamnya pada ayat yang ke tiga, yaitu
manusia hanyalah menerima nasib, Allah-lah yang memberi hidayah kepada siapa
saja dan Allah pula yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki...
Ketiga ayat diatas sebenarnya tidak bisa dipisah. Karena setiap
ayat itu memilki dimensi dan pengertian yang berbeda namun saling berkaitan.
Dalam kehidupan sehari-hari, anda akan menemukan dimensi-dimensi
itu. Ketika seorang insinyur sipil di Jepang menyatakan bahwa seluruh bangunan
di Jepang telah memenuhi syarat anti tsunami dan siap menghadapi bencana
tsunami sebesar apapun. Namun kenyataannya Jepang hancur berantantakan dalam
peristiwa tsunami di Kobe.
Sebuah kapal pesiar TITANIC, yang dirancang khusus untuk menghadapi
kemungkinan ganasnya badai lautan Atlantik. Dengan pongah sang perancang
mengatakan, Tuhan sekalipun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ciptaannya.
Namun kapal itu tenggelam hanya karena terbentur sebuah gunung es , dan memakan
korban ribuan nyawa manusia…
Coba anda perhatikan ilustrasi dari peristiwa tsunami di Kobe dan
tenggelamnya kapal pesiar Titanic, kemudian hubungkan dengan ketiga ayat
diatas,... adakah ayat-ayat itu berlaku dalam rangkaian kejadian tersebut.
Manusia boleh bebas mengungkapkan gagasannya, berkreasi, merubah,
mempertahankan dan menciptakan sesuatu (inilah kenyataan dalam ayat pertama,
yang memberikan kebebasan untuk berkreasi, berusaha dan berinovasi), namun
rencana itu hanyalah tinggal rencana, jika tuhan berkehendak lain karena
rencana Tuhan lebih baik dari rencana manusia ( lihat ayat kedua), dan Tuhanlah
yang menentukan dan mempertahankan kelangsungan alam semesta, dengan menurunkan
kekuatan keseimbangan, yaitu baik dan buruk, negatif dan positif (kaitkan
dengan ayat bahwa Allah-lah yang menentukan baik dan buruk terhadap sesuatu).
Inilah yang sering tidak difahami oleh sebagian kita, mengapa
Tuhan menurunkan kejahatan atau keburukan dalam diri kita maupun lingkungan ?
Mengapa harus ada orang yang jahat, mengapa ada kekerasan, mengapa ada panas
mengapa ada dingin…?
Mari kita berfikir pada dimensi ketuhanan dengan jernih. Adanya
panas di Afrika dan adanya dingin di Alaska. Adalah sebuah kekuatan yang tidak
bisa dipisah, karena kalau dipisah maka orang Afrika akan mengeluh kepanasan
(dia akan berkata bahwa inilah keburukan), dan orang Alaska mengeluh kedinginan
(dia pun akan berkata inilah keburukan). Akan tetapi kalau anda lihat dengan
pengertian dimensi ketuhanan maka anda akan melihat sebuah kekuasaan terencana,
adanya panas dan dingin, akibatnya udara dingin itu bergerak menuju ke daerah
suhu yang panas, udara yang bergerak itu disebut angin, dan manusia bisa
bernafas dengan lega, maka muncul kehidupan dan kelangsungan hidup manusia dan
lingkungannya. Kemudian menghasilkan gerakan arus air laut yang berfungsi
menghidupkan habitat dan ekosistem dalam dunia laut ... Ketetapan itu telah
berlangsung sampai sekarang, yaitu ketetapan panas dan dingin….Namun kalau
dipisah akan menjadi keburukan bagi yang merasakannya secara subjektif. Banyak
orang mengeluh mengapa saya tidak pernah kaya padahal saya sering melakukan
ibadah siang dan malam, tetapi ada orang yang tidak pernah beribadah namun
kehidupannya mapan dan tidak berkekurangan. Dimana letak keadilan Tuhan ?
Apakah kita tidak berfikir, jika memang Allah menghendaki menuruti
keinginan seluruh manusia menjadi kaya raya, anggaplah ada populasi manusia
seribu orang yang kaya raya tidak ada satupun yang miskin. Siapakah yang akan
menjadi penggali podasi rumah kita, siapa yang akan membuat genting, siapa yang
akan menyusun bata sampai menjadi rumah…
Dalam hal kebahagiaan Tuhan telah membaginya dengan adil dan rata
baik kepada orang miskin dan orang kaya. Orang miskin bisa sangat berbahagia
dengan hanya mengendarai mobil bajaj yang berisik, namun orang kaya tidak akan
sanggup melakukannya. Orang miskin bisa tidur nyenyak diatas sebuah becak tanpa
alas sekalipun, namun orang kaya kadang tidak bisa menikmati tidurnya walaupun
dia tinggal ditempat yang nyaman dan di lengkapi kasur yang empuk serta AC yang
dingin.
Sekarang kita beralih kepada pertanyaan "mengapa ada
kejahatan ??"
Bukankah karena ada kejahatan menusia menjadi dinamis dan
bergerak, seandainya manusia di dunia ini baik semua, maka perempuan dan laki-laki
tidak memerlukan pakain untuk menutupi auratnya karena kita semua baik, tidak
mungkin ada ke khawatiran untuk berbuat yang tidak baik, dan roda ekonomi tidak
akan berjalan, karena manusia tidak ada yang serakah, maka kita tidak akan
khawatir makanan diluar akan menjadi habis, cukup kita mengambilnya setiap kali
butuh saja…
Lihatlah hewan disekitar kita mereka cukup berangkat pagi hanya
untuk memenuhi kebutuhan perut kenyang tanpa harus menyimpannya sampai
melampaui kebutuhannya….
Karena kita khawatir akan keserakahan manusia, kita akan menyimpan
harta itu, kemudian bergerak berusaha mengumpulkannya sebanyak-banyak, lalu
kita menjaganya... dan keadaan ini berkembang menjadi sebuah kekuatan yang
disebut perekonomian dan perbankan serta kehidupan yang dinamis,... seperti
munculnya pusat-pusat perkantoran, pusat bisnis dan pasar-pasar dalam kehidupan
kita.
Dengan andanya kekhawatiran terhadap kejahatan manusia, kita
menjadi memiliki rumah yang kuat dan aman, terbuat dari batu dan beton, serta
pagar dari besi...
Kesimpulannya :
Kita dibebaskan untuk berbuat sehebat Insinyur di Jepang dalam
membuat rancangan rumah anti gempa Tsunami, namun kalian tidak perlu kecewa
jika Tuhan berkehendak lain karena Tuhan mempunyai rencana dalam mengatur
keseimbangan alam menjadi dinamis... Dengan adanya bencana tsunami maka manusia
menjadi lebih berkembang untuk berfikir lebih maju dari yang sekarang, namun
jika tidak ada bencana itu manusia akan berhenti berfikir untuk mengembangkan
kreasinya atau inovasinya...
Benturan yang dahsyat dalam peristiwa kecelakaan kapal Titanic,
membuat manusia lebih berfikir dalam perhitungan rancang bangun sebuah kapal
yang lebih baik dari Titanic dan kenyataannya kita melihat bahwa kapal-kapal
masa kini lebih baik dari kapal Titanic yang ketinggalan dalam hal tekhnologi
dan design...
Jadi apakah takdir itu ??
Ialah ketetapan terencana dalam keseimbangan baik dan buruk. Dan
menerima keadaan ini dalam islam termasuk beriman kepada ketetapan Allah yang
baik dan yang buruk. Sekali lagi bahwa Allah tidak pernah berbuat buruk
terhadap kita, akan tetapi kitalah yang tidak mengerti kehendak Allah dalam
mengembangkan dan menggerakkan kehidupan yang dinamis. Sehingga ada sebutan
takdir baik dan takdir buruk. Padahal rencana itu adalah baik adanya.
Banyak orang yang pernah mengetahui tentang Taoisme, mendengar
tentang YIN dan YANG dan sifat saling melengkapi dari keduanya, serta posisi
siklik (saling melingkar) dalam lambang Tao. Banyak orang tahu bahwa YIN adalah
energi kewanitaan / betina dari alam semesta dan YANG adalah pasangan pria /
jantan-nya. Kedua energi dasar ini merupakan electron dan proton, yang
memungkinkan semua ciptaan dapat terwujud, dan anda perhatikan tidak ada yang
buruk dari semua unsur itu…
Dimana letak kesalahan yin dan yang ?? semua adalah kebaikan dan
kekuatan dari Yang Maha Hidup ialah DZAT yang tidak bisa di jangkau oleh
pikiran dan rasa, yaitu TAO dalam bahasa islam disebut Rabbul `alamin.
Demikian mudah-mudah semua uraian saya dapat dimengerti, dan Allah
memberikan kefahaman hati kita semua... amin…
0 komentar:
Post a Comment