Monday, 10 February 2014

Rahasia Penciptaan Makhluk Hidup

Rahasia Penciptaan Makhluk Hidup

Berbicara mengenai rahasia penciptaan, kita harus juga membicarakan rahasia yang menciptakan. Karena rahasia itu ada pada-Nya.
Tuhan adalah suatu Dzat, sosok yang memiliki karakter DZAT itu ada, sekaligus dengan sifat hidupnya ( Al hayyu) Karena Ia HIDUP, maka semua sifat ada padanya. Seperti sifat melihat, sifat berkehendak, sifat berbicara, sifat kuasa, sifat kasih, sifat sayang, sifat keras, dan sifat berkreasi… seperti sebuah matahari, matahari itu ada sekaligus dengan sinarnya, manfaatnya, energinya dan keindahannya…karena ia muncul dengan sifat-sifatnya maka, bunga-bunga menjadi mekar, daun-daun mengolah klorofil, membakar lautan mengubahnya menjadi uap air lalu hujan, dan membentuk pelangi yang indah. Hanya karena ia ADA semua menjadi ada karena sifat-sifatnya… dan matahari tidak pernah menginginkan itu sebagai upaya untuk menyembahnya.
Karena Tuhan hidup, ia bebas bertingkah, berbuat sekehendaknya tanpa ada yang bisa mencegah… ciptaan itu "ada" bukan karena mereka ingin diciptakan…akan tetapi Tuhanlah yang berkehendak sehingga muncul ciptaan…
Mungkin penjelasan dibawah ini akan menambah kefahaman, maka saya akan ambil perumpamaan diri kita sendiri…
Karena kita "hidup"… maka semua sifat itu ada… bisa bernafas, melihat, merasakan, berkreasi, berkehendak, bebas, tidak mau diganggu, dan menyombongkan diri sendiri. Kita membuat lukisan, membuat meja, membuat rumah, membuat mobil… Semua hasil ciptaan tersebut sebelumnya tidak pernah meminta untuk diciptakan…. Dan anda berkreasi tidak pernah ada yang menyuruhnya..sebab diri anda adalah sesuatu yang hidup ,yang mempunyai kehendak apa saja… namun sesuatu yang anda hasilkan tidak bisa terlepas dari kehendak anda… baik bentuknya, sifatnya…dan ketentuannya (takdirnya)...
Misalnya anda seorang insinyur perancang sebuah mobil, anda akan merancangnya dengan bentuk yang anda inginkan, semua itu atas kehendak anda, sesuai kemauan dan ilmu pengetahuan yang anda miliki. (karena manusia memiliki sifat-sifat itu) Anda perhatikan sebuah mesin mobil diesel yang ditemukan oleh Rudolf Diesel tahun 1897. Pada mesin diesel, tidak ada busi yang mematik campuran bahan bakar dan udara.
Bahan bakar tersulut akibat tekanan semata. Mula-mula silinder diisi udara. Kemudian piston bergerak keatas, memampatkan udara, akibat kompresi itu, suhu naik. Barulah solar di injeksikan ke ruang bakar, dan langsung meledak, mengakibatkan piston beranjak menuju TMB (Titik Mati Bawah). Gas buang bersuhu tinggi dikeluarkan menuju knalpot. Sebuah gagasan yang cemerlang yang muncul dari manusia yang hidup memiliki sifat berkehendak, berkreasi, berilmu, dan berkuasa.
Sehingga semua rencana dan ketentuan yang di tuangkan dalam bentuk sebuah mesin mobil, adalah seluruh ilmu dan sifat Rudolf (sang perancang) yang terkandung dalam mesin mobil tersebut… dan mobil itu tidak bisa berbuat sesuatu kecuali dalam gerak dan kemauan si perancang..dia tidak bisa bergerak melampaui kecepatan diluar ketetapan sang perancang, dia bergerak harus menggunakan bahan bakar solar, tidak bisa diganti dengan bahan bakar air atau minyak tanah. (inilah yang dimaksud dengan takdir/ ketetapan).
Tidak satupun dari seluruh rangkaian ciptaan itu yang terlepas dan berkaitan dengan rencana sang perancang, keterikatan inilah yang dimaksudkan dengan ketergantungan atau penghambaan mobil itu terhadap perancang. Walaupun mobil tersebut tidak lagi ia miliki,... namun ketetapan (takdir) dan kehendak mobil itu tetap akan harus mengikuti kemauan (manual) perancang tadi... Jadi, tidak benar kalau dikatakan bahwa sang perancang membutuhkan penghambaan mobil,... hal ini merupakan kemutlakan dan ketergantungan bersifat harus dari mobil itu, karena mobil itu tidak bisa melepaskan diri dari ketetapan yang berlaku dalam dirinya. Oleh sebab itu disebut bergantung,... terikat,... berhamba... (hamba adalah sesuatu yang tidak memiliki daya upaya termasuk hak atas dirinya) kecuali harus bergantung terhadap yang lebih kuasa dari dirinya...
Keterikatan mobil tadi terhadap sang perancang, adalah kemutlakan dan keharusan, sebab semua apa yang ada dalam kandungan mobil tersebut ada ide, konsep, ilmu, kuasa, dan daya,... adalah merupakan sifat-sifat sang perancang yang terwujud dalam bentuk mobil. Sehingga mau tidak mau, ia harus mengikuti rencana dan konsep sang perancang walaupun tidak harus dimiliki sang perancang. Mobil tersebut tidak akan bisa keluar dari konsep dan ketentuan sang penemu diesel yaitu Rudolf Diesel. Kalau keluar dari rancangan itu bukan diesel lagi namanya….
Rudolf Diesel tidak membutuhkan penghambaan mesin itu, akan tetapi mesin diesel itulah yang membutuhkan Rudolf Diesel karena gagasan dan rencana itu ada muncul darinya, sampai sekarang manual itu masih dipergunakan.
Ilustrasi diatas merupakan anologi dari penciptaan alam semesta dan manusia.
Tidak sebutir atompun yang terlepas dari liputan dan rencana Allah, sehingga mereka tidak bisa keluar dari manual (sunnatullah) yang tergelar dengan bentuk kausalita yang masuk akal,... karena memang Tuhan itu merupakan sumber ilmu pengetahuan. Keterikatan itu adalah penghambaan yang mutlak, walaupun orang itu kafir dan menentangnya, namun ia tidak bisa keluar dari rencana hakiki... mengapa ia lahir sebagai laki-laki, dia tidak bisa menggerakkan detak jantungnya, perjalanan nafasnya, darahnya dan nutrisi yang diurai dengan sempurna. Sebenarnya ia hanya diam dalam kerja dan aktifitas Tuhan. Semua materi yang di kandungnya hanya mengikuti gerak dan perilaku tuhan. Mengikuti gerak dan kuasa Tuhan itulah sehingga tuhan menyebutnya mereka adalah menghamba atau mereka itu mengikuti kemauan Tuhan (sunnatullah).
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyaat: 56).
Ayat ini mengandung makna, bukan berarti tuhan butuh sesembahan manusia atau alam, akan tetapi tuhan menjelaskan bahwa alam semesta itu termasuk jin dan manusia selalu mengikuti kehendak Allah semata. Tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk menghamba kepadaku. (coba anda perhatikan arti ibadah, asal kata dari `abdun artinya hamba, yaitu yang selalu mengikuti apa kata tuan/penguasa) jadi artinya manusia dan ciptaan adalah hamba yang selalu tidak bisa keluar dari manual (sunnatullah) sang pencipta. Dan penciptaan itu bukan untuk kesenangan dan kebutuhan Tuhan akan tetapi karena IA hidup sehingga sifat-sifat itu muncul seperti bergerak, berbicara, berkreasi, melihat mendengar dll….semuanya itu ada karena akibat adanya Tuhan yang Maha Hidup dan Maha sempurna sifat-sifat-Nya…
Allah tidak butuh disembah?? ya... karena Ia tempat bergantung segala sesuatu, karena Ia adalah Rabul `alamin ( tempat begantungnya segala alam). Seperti apa yang telah saya urai diatas bahwa tuhan tidak akan pernah membutuhkan sesembahan manusia dan alam, mari kita lihat dalam QS. An Nahl : 12
"Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan perintah-Nya. Sesungguhnya dalam gejala-gejala itu terdapat ayat-ayat Allah (atau tanda-tanda kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mempergunakan akal".
Sebenarnya di dalam ayat ini tercantum juga ungkapan bahwa Allah menundukkan dan mengatur kelakuan matahari, bintang, dan bulan dengan perintah-Nya. Peraturan Allah inilah yang di ikuti oleh seluruh alam semesta, sebagaimana ia harus bertingkah laku. Ia juga disebut hukum alam. Lebih jelas lagi bila kita baca ayat 11 surat Al Fushilat:
"Kemudian dia mengarah kepada langit yang masih berupa kabut lalu, Dia berkata kepadanya dan kepada bumi. Silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Jawab mereka Kami mengikuti dengan suka hati... "
Ayat ini membuktikan bahwa alam taat mengikuti segala keinginan dan peraturan sang pencipta (manual/ sunnatullah) sang pencipta, dan peraturan yang telah di tetapkan Allah itu tidak akan berubah selamanya.
Kalau anda perhatikan, tidak satupun dari penciptaan itu yang tidak mengikuti keinginan dan kehendak ilahy baik terpaksa maupun dengan suka rela... segala sesuatu yang tunduk dan patuh itu disebut penghambaan. Menuruti apa kemauan sang penguasa. Alamlah yang mengikuti kehendak Allah, oleh karena itu merekalah yang membutuhkan Allah bukan Allah membutuhkan alam semesta dan manusia…
Sekali lagi, buatlah perumpamaan sendiri ambillah sebuah batu lalu genggamlah dan gerakkan ke kiri ke kanan... anda perhatikan benda itu... apa yang dilakukan batu itu terhadap anda ?? ialah diam mengikuti kemauan gerak hati anda,... yaitu ke kiri dan kekanan...batu yang mengikuti kemauan anda itulah yang dimaksud dengan menghamba atau berserah diri tanpa bisa menolaknya,... itulah gambaran ritual HAKIKI atau sembahyangnya tubuh anda maupun alam (lihat : alam semesta bertasbih.. QS. Al Isra':44)
Lalu untuk apa ada sembahyang dan peribadatan ritual lainnya ??
Sebelum saya melanjutkan jawaban atas pertanyaan diatas, saya akan mengungkapkan arti ibadah itu, ialah berhamba,... yaitu mengikuti kehendak diluar dirinya.
Seperti ungkapan saya pada penjelasan diatas, bahwa penghambaan itu artinya mengikuti kehendak tanpa reserve baik suka maupun tidak suka. Namun banyak orang terjebak terhadap soal bahasa, sehingga kalimat perintah dalam sebuah ayat diartikan sebagai kebutuhan tuhan atas gila kekuasaan dan sesembahan. Padahal kalimat itu hanyalah sebuah gambaran bahwa semua makhluk itu adalah dalam kekuasaan dan kehendak Allah, serta tidak satupun yang terlepas dari liputannya (QS. Al Fushilat:54).
Sebuah kalimat perintah dalam sebuah ayat yang tertulis adalah sama dengan sebuah perintah yang tidak tertulis… seperti anda mengangkat sebuah tangan, ketika anda mengangkat tangan itu sebenarnya ada sebuah kehendak dalam diri anda terhadap tangan untuk mengangkat, padahal anda tidak berkata : "wahai tangan bergeraklah keatas !!"
Begitu juga Allah dalam menggerakkan bumi dan langit, menggerakkan jantung, kedipan mata, darah, dan sistem syaraf pada manusia. Dalam bahasa wahyu Tuhan mengunakan kata : "lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi ; silahkan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." (QS. Al Fushilat:11).
Ayat diatas untuk menjelaskan kepada manusia agar dapat dimengerti, bahwa tubuh manusia, langit dan bumipun adalah dalam perintah Allah, berarti alampun melakukan ritual atau ibadah bahkan dikatakan langit dan bumi berkata : "kami berislam (berserah mengikuti kehendak ilahy)". Ritual itu adalah sunnatullah, walaupun anda menolaknya, ritual itu akan tetap berlangsung terhadap diri anda.... Lihatlah dan perhatikan tubuh anda sejak kecil ia tumbuh bergerak menuju dewasa, sehingga menjadi bongkok dan berjalan tertatih-tatih,... anda tiada mampu menghalau kenyataan itu suka maupun tidak suka hal itu akan berlaku terhadap tubuh anda,... dan akhirnya mati !! Itulah gerak hakiki yang meliputi tubuh atau alam anda... dan diri anda hanya mengikuti gerak itu tanpa kuasa, ... persis seperti pasrahnya bumi dan langit.
Yang membedakan dengan ritual semacam shalat adalah gerak dan tuntunannya yang tidak sama, akan tetapi perintah dan kehendak itu sama !! Anda berusaha untuk menolaknya atas perintah itu pada tubuh anda, namun kehendak itu begitu kuasanya dan dahsyat untuk dilawan. Maka anda akan tetap mengikuti kehendak itu walaupun dalam keadaan terpaksa !! Bukankah hal ini sesuatu yang melelahkan dan menyiksa ? namun jika anda mengikutinya dengan tulus ikhlas,... maka anda akan merasakan gerakan ilahy itu begitu indah dan menyenangkan serta harmoni.
Manusia adalah makhluq yang berakal tidak seperti malaikat dan hewan. Tubuhnya terbentuk dari ekstrak alam semesta dan ia memiliki kesadaran yang tinggi dibanding makhluk lainnya, karena ruhnya merupakan pengejawantahan dari ruh ilahy, sehingga mereka memiliki sikap yang bebas dan merdeka untuk memilih sesuatu. Karena itulah ia dimandat sebagai makhluk penguasa dimuka bumi (khalifah fil ardhi), ruhnya adalah rahasia tuhan. Jika ia selaras dengan kemauan tuhan maka ruhnya adalah dipenuhi sinar-sinar Tuhan. Namun demikian, manusia boleh memilih untuk menerima dan menolaknya,... karena ia adalah khalifah !! khalifah itu ibarat duta istimewa dari Tuhan yang mempunyai kebebasan untuk menentukan kebijaksanaan baik dan buruknya,... adalah wewenang manusia itu sendiri dan resikonya ditanggung sendiri. Akan tetapi tubuhnya tetap seonggok sari pati tanah yang di beri bentuk, yang memiliki sifat alami yang digerakkan oleh kehendak ilahy,... sehingga dalam tubuh manusia sekaligus ada dua penampakan yaitu sifat bashariyah (kamanusiaan) dan sifat uluhiyah (sifat ketuhanan).
Dimana penampakan itu akan jelas memperlihatkan sifat yang lemah dan sifat yang Maha kuat, walaupun manusia itu dimandat sebagai khalifah, namun tetaplah ia sebuah kelemahan dalam dirinya yang tampak. Seperti tidak mampu memperpanjang umurnya sampai seribu tahun, tidak mampu menahan kedipan mata sepanjang masa, tidak mampu mengatur nutrisi dalam tubuhnya dan mengatur denyut jantungnya, maka kita mengetahui manusia adalah tetap dalam kuasa-Nya.... Akan tetapi manusia mempunyai wewenang dalam dirinya dan kehendak atas keputusannya, sehingga ia mampu menolak dan menerima apa saja yang menurutnya itu baik atau buruk.
Kesewenangan itulah yang akhirnya, tuhan menurunkan wahyu kepada nabi-nabinya untuk memberitahukan arah dan ilmu, untuk memudahkan membaca gejala-gejala alam, mengerti penciptaan dan asal muasal penciptaan....Tuhan membuat manualnya. Seperti apa yang telah saya katakan diatas mengenai seorang perancang pencipta mobil, dia akan membuat manualnya untuk memudahkan si pemakai dalam operasionalnya. Operasional itulah yang saya anggap ritual dalam beribadah,... karena dalam ritual itu terdapat cara berkomunikasi dan memohon penjelasan seperti doa-doa, atau bahkan penjelasan tentang kandungan ciptaan,... seperti penjelasan mengenai unsur-unsur yang dikandung badan manusia,... kemudian Tuhan juga menjelaskan rotasi bumi dan planet-planet lainnya bagaimana tuhan meluaskan alam semesta untuk diketahui dan dimanfaatkan. Mengenal wacana itu termasuk ritual, sehingga islam menganggap kebersihan, membaca, bekerja, bermanajemen, merupakan ibadah karena itu terdapat dalam keterangan ayat-ayat Alqur'an. Termasuk bagaimana cara mengenal tuhan dan menghampiri untuk berdialog,... dan ritual itu tidak sekedar shalat dan puasa akan tetapi setiap kehidupan yang bersangkut paut dengan diri, alam semesta dan tuhan adalah disebut beribadah,... yaitu mengikuti kehendak manual (syariat) Tuhan... agar kita tidak perlu bertanya-tanya tanpa arah. Ritual itu adalah mengikuti kehendak ilhay, merupakan juklak dalam mengenal Tuhan, serta mengenal kekuasaan Tuhan yang Maha luas. Seperti ritualnya alam semesta yang tidak dimengerti oleh manusia ,
"Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha penyantun lagi maha penyayang." (QS. Al Isra': 44)
Setiap gerak adalah ritual, karena gerak itu berasal dari gerak ilahy, yang meliputi segala sesuatu. Setiap gerak adalah perintah dan setiap perintah adalah wahyu atau ilham.
Shalat adalah bagian dari ritual , dengan shalat ini tuhan memberikan cara termudah untuk berkomunikasi dan menanyakan segala hal...
Firman Allah : "Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'." (QS. Al Baqarah:45)
Bermanajemen termasuk ritual, mereka melakukan transaksi dengan cara yang dapat disepakati bersama dan melakukan pendataan dan pengaturan arus uang yang lazim.
Mengikuti ketentuan dalam manajemen itu dalam islam termasuk beribadah, lihat surat Al Baqarah 282 :
"hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah (berjual beli, berhutang piutang, atau sewa menyewa dsb) tidak secara tunai untuk waktu yan ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar...,"
Ayat diatas menunjukkan sesuatu yang universal yang disetujui oleh seluruh ummat, dan kecenderungan untuk teratur dalam bermanajemen merupakan fitrah manusia, yang merupakan kehendak ilahi yang telah tergelar dalam setiap ilmu dan firman...
Jika manusia keluar dari peraturan itu, baik peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis maka manusia akan mengalami sesuatu yang tidak harmoni, dan bahkan akan berbenturan dengan hukum-hukum yang berlaku, misalnya, jika anda tidak melakukan hukum-hukum bermanajemen maka anda akan mengalami kehancuran dalam bidang perekonomian... Jika anda melakukan penebangan pohon-pohon hutan dengan tidak seimbang maka alam akan mengalami krisis dan mengakibatkan bencana yang membahayakan…
Begitu pula orang yang rohaninya tidak mengikuti ketentuan hukum rohani, maka akan terjadi ketidak seimbangan mentalnya, bahkan mengakibatkan depressi dan kekacauan mental yang berakibat buruk terhadap lingkungannya...
Takdir baik dan buruk.
"Jika kamu mendapat keberuntungan maka itu dari sisi Allah, jika kamu mendapat malapetaka , itu akibat salahmu sendiri…." (QS.An Nissa':79 )
Dimana letak takdir dan seberapa jauh manusia dapat berusaha untuk mencapai keinginannya? Dalam buku kisah Rasul "barang siapa ditakdirkan menjadi ahli neraka bagaimanapun taqwanya tetaplah ia menjadi ahli neraka juga".
Ayat diatas berkaitan dengan ayat sebelumnya.
"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. Dan jika mereka memperoleh kebaikan. mereka mengatakan: ini adalah dari sisi Allah, dan kalau mereka di timpa sesuatu bencana mereka mengatakan: ini datangnya dari sisi kamu, katakanlah : semuanya datang dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun" (QS. An Nisa':78)
Sebelum saya menguraikan masalah takdir, sebaiknya kita memahami dulu arti taqdir secara harfiah…firman Allah :
"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran" (QS. Al Qamar: 49)
"Tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran" (QS. Asy Syura : 27 )
Pada kedua ayat diatas terdapat kata " qadar" yang berarti ukuran. Maksudnya adalah, Allah setiap melakukan penciptaan selalu dalam ukuran yang masuk akal dan manusia telah ditakdirkan dalam rencana Tuhan baik dan buruknya. Karena baik dan buruk itu bukanlah sebuah keburukan bagi Tuhan dan bagi manusia yang berakal...
Seperti ungkapan saya diatas mengenai seorang perancang mobil, dimana sang perancang telah membuat konsep dan ketentuan (takdir) terhadap mobil itu. Misalnya seorang yang tidak mengerti akan mobil diesel kemudian memberinya bahan bakar dengan bensin, maka mobil itu tidak akan bisa berjalan dengan baik, juga ketika mobil itu terjadi kerusakan maka ia harus menggantikan spare partnya dengan produk khusus diesel. Ketetapan inilah yang dimaksudkan dengan takdir !!
Baiklah saya akan jelaskan maksud ayat-ayat mengenai ketetapan/ takdir tuhan terhadap alam semesta dan manusia… Didalam memahami setiap ayat, anda tidak bisa mendudukkan ayat tersebut sendirian, karena setiap satu ayat itu sangat berkaitan dengan keterangan ayat-ayat lainnya.
Saya akan menunjukkan sebuah ayat yang mengandung pengertian lengkap dan sempurna. Namun jika ayat ini dipisah pengertiannya, maka anda akan mengalami kesulitan memahaminya, apalagi hanya berdiri sendiri... maknanya akan bertentangan. Yang pada akhirnya menjadi konflik pemahaman. Seperti hal nya ayat yang anda ungkapkan pada surat An Nisa 79 dan sebuah hadist mengenai taqdir manusia yang masuk neraka walaupun dia bertaqwa.
Misalnya pada ayat :
"Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS. Ar Ra'du:11)
"Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana." (QS. Ali Imran: 54).
"Maka Allah menyesatkan siapa saja yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa siapa yang Dia kehendaki..." (QS Ibrahim :4).
Ketiga ayat diatas menjadi sebuah sejarah besar yang telah menghasilkan, madzhab-madzhab terkenal, yaitu Mu'tazilah (kaum rasionalis) melandasi pemikirannya dengan ayat pertama yaitu manusia bertanggung jawab penuh atas perbuatannya tanpa ada campur tangan Allah. Kaum Asy'ariyah, melandasi ayat kedua, yaitu manusia hanyalah berusaha untuk berbuat namun hasilnya adalah tetap ketentuan Allah. Sedang kaum Jabbariyah atau fatalisme / menerima apa saja yang ditakdirkan terhadapnya, ibarat sebuah bulu yang diterbangkan dari atas yang diombang-ambingkan oleh angin kemana saja tanpa ada kuasa atas dirinya. Mereka melandasi fahamnya pada ayat yang ke tiga, yaitu manusia hanyalah menerima nasib, Allah-lah yang memberi hidayah kepada siapa saja dan Allah pula yang menyesatkan siapa saja yang dikehendaki...
Ketiga ayat diatas sebenarnya tidak bisa dipisah. Karena setiap ayat itu memilki dimensi dan pengertian yang berbeda namun saling berkaitan.
Dalam kehidupan sehari-hari, anda akan menemukan dimensi-dimensi itu. Ketika seorang insinyur sipil di Jepang menyatakan bahwa seluruh bangunan di Jepang telah memenuhi syarat anti tsunami dan siap menghadapi bencana tsunami sebesar apapun. Namun kenyataannya Jepang hancur berantantakan dalam peristiwa tsunami di Kobe.
Sebuah kapal pesiar TITANIC, yang dirancang khusus untuk menghadapi kemungkinan ganasnya badai lautan Atlantik. Dengan pongah sang perancang mengatakan, Tuhan sekalipun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ciptaannya. Namun kapal itu tenggelam hanya karena terbentur sebuah gunung es , dan memakan korban ribuan nyawa manusia…
Coba anda perhatikan ilustrasi dari peristiwa tsunami di Kobe dan tenggelamnya kapal pesiar Titanic, kemudian hubungkan dengan ketiga ayat diatas,... adakah ayat-ayat itu berlaku dalam rangkaian kejadian tersebut.
Manusia boleh bebas mengungkapkan gagasannya, berkreasi, merubah, mempertahankan dan menciptakan sesuatu (inilah kenyataan dalam ayat pertama, yang memberikan kebebasan untuk berkreasi, berusaha dan berinovasi), namun rencana itu hanyalah tinggal rencana, jika tuhan berkehendak lain karena rencana Tuhan lebih baik dari rencana manusia ( lihat ayat kedua), dan Tuhanlah yang menentukan dan mempertahankan kelangsungan alam semesta, dengan menurunkan kekuatan keseimbangan, yaitu baik dan buruk, negatif dan positif (kaitkan dengan ayat bahwa Allah-lah yang menentukan baik dan buruk terhadap sesuatu).
Inilah yang sering tidak difahami oleh sebagian kita, mengapa Tuhan menurunkan kejahatan atau keburukan dalam diri kita maupun lingkungan ? Mengapa harus ada orang yang jahat, mengapa ada kekerasan, mengapa ada panas mengapa ada dingin…?
Mari kita berfikir pada dimensi ketuhanan dengan jernih. Adanya panas di Afrika dan adanya dingin di Alaska. Adalah sebuah kekuatan yang tidak bisa dipisah, karena kalau dipisah maka orang Afrika akan mengeluh kepanasan (dia akan berkata bahwa inilah keburukan), dan orang Alaska mengeluh kedinginan (dia pun akan berkata inilah keburukan). Akan tetapi kalau anda lihat dengan pengertian dimensi ketuhanan maka anda akan melihat sebuah kekuasaan terencana, adanya panas dan dingin, akibatnya udara dingin itu bergerak menuju ke daerah suhu yang panas, udara yang bergerak itu disebut angin, dan manusia bisa bernafas dengan lega, maka muncul kehidupan dan kelangsungan hidup manusia dan lingkungannya. Kemudian menghasilkan gerakan arus air laut yang berfungsi menghidupkan habitat dan ekosistem dalam dunia laut ... Ketetapan itu telah berlangsung sampai sekarang, yaitu ketetapan panas dan dingin….Namun kalau dipisah akan menjadi keburukan bagi yang merasakannya secara subjektif. Banyak orang mengeluh mengapa saya tidak pernah kaya padahal saya sering melakukan ibadah siang dan malam, tetapi ada orang yang tidak pernah beribadah namun kehidupannya mapan dan tidak berkekurangan. Dimana letak keadilan Tuhan ?
Apakah kita tidak berfikir, jika memang Allah menghendaki menuruti keinginan seluruh manusia menjadi kaya raya, anggaplah ada populasi manusia seribu orang yang kaya raya tidak ada satupun yang miskin. Siapakah yang akan menjadi penggali podasi rumah kita, siapa yang akan membuat genting, siapa yang akan menyusun bata sampai menjadi rumah…
Dalam hal kebahagiaan Tuhan telah membaginya dengan adil dan rata baik kepada orang miskin dan orang kaya. Orang miskin bisa sangat berbahagia dengan hanya mengendarai mobil bajaj yang berisik, namun orang kaya tidak akan sanggup melakukannya. Orang miskin bisa tidur nyenyak diatas sebuah becak tanpa alas sekalipun, namun orang kaya kadang tidak bisa menikmati tidurnya walaupun dia tinggal ditempat yang nyaman dan di lengkapi kasur yang empuk serta AC yang dingin.
Sekarang kita beralih kepada pertanyaan "mengapa ada kejahatan ??"
Bukankah karena ada kejahatan menusia menjadi dinamis dan bergerak, seandainya manusia di dunia ini baik semua, maka perempuan dan laki-laki tidak memerlukan pakain untuk menutupi auratnya karena kita semua baik, tidak mungkin ada ke khawatiran untuk berbuat yang tidak baik, dan roda ekonomi tidak akan berjalan, karena manusia tidak ada yang serakah, maka kita tidak akan khawatir makanan diluar akan menjadi habis, cukup kita mengambilnya setiap kali butuh saja…
Lihatlah hewan disekitar kita mereka cukup berangkat pagi hanya untuk memenuhi kebutuhan perut kenyang tanpa harus menyimpannya sampai melampaui kebutuhannya….
Karena kita khawatir akan keserakahan manusia, kita akan menyimpan harta itu, kemudian bergerak berusaha mengumpulkannya sebanyak-banyak, lalu kita menjaganya... dan keadaan ini berkembang menjadi sebuah kekuatan yang disebut perekonomian dan perbankan serta kehidupan yang dinamis,... seperti munculnya pusat-pusat perkantoran, pusat bisnis dan pasar-pasar dalam kehidupan kita.
Dengan andanya kekhawatiran terhadap kejahatan manusia, kita menjadi memiliki rumah yang kuat dan aman, terbuat dari batu dan beton, serta pagar dari besi...
Kesimpulannya :
Kita dibebaskan untuk berbuat sehebat Insinyur di Jepang dalam membuat rancangan rumah anti gempa Tsunami, namun kalian tidak perlu kecewa jika Tuhan berkehendak lain karena Tuhan mempunyai rencana dalam mengatur keseimbangan alam menjadi dinamis... Dengan adanya bencana tsunami maka manusia menjadi lebih berkembang untuk berfikir lebih maju dari yang sekarang, namun jika tidak ada bencana itu manusia akan berhenti berfikir untuk mengembangkan kreasinya atau inovasinya...
Benturan yang dahsyat dalam peristiwa kecelakaan kapal Titanic, membuat manusia lebih berfikir dalam perhitungan rancang bangun sebuah kapal yang lebih baik dari Titanic dan kenyataannya kita melihat bahwa kapal-kapal masa kini lebih baik dari kapal Titanic yang ketinggalan dalam hal tekhnologi dan design...
Jadi apakah takdir itu ??
Ialah ketetapan terencana dalam keseimbangan baik dan buruk. Dan menerima keadaan ini dalam islam termasuk beriman kepada ketetapan Allah yang baik dan yang buruk. Sekali lagi bahwa Allah tidak pernah berbuat buruk terhadap kita, akan tetapi kitalah yang tidak mengerti kehendak Allah dalam mengembangkan dan menggerakkan kehidupan yang dinamis. Sehingga ada sebutan takdir baik dan takdir buruk. Padahal rencana itu adalah baik adanya.
Banyak orang yang pernah mengetahui tentang Taoisme, mendengar tentang YIN dan YANG dan sifat saling melengkapi dari keduanya, serta posisi siklik (saling melingkar) dalam lambang Tao. Banyak orang tahu bahwa YIN adalah energi kewanitaan / betina dari alam semesta dan YANG adalah pasangan pria / jantan-nya. Kedua energi dasar ini merupakan electron dan proton, yang memungkinkan semua ciptaan dapat terwujud, dan anda perhatikan tidak ada yang buruk dari semua unsur itu…
Dimana letak kesalahan yin dan yang ?? semua adalah kebaikan dan kekuatan dari Yang Maha Hidup ialah DZAT yang tidak bisa di jangkau oleh pikiran dan rasa, yaitu TAO dalam bahasa islam disebut Rabbul `alamin.
Demikian mudah-mudah semua uraian saya dapat dimengerti, dan Allah memberikan kefahaman hati kita semua... amin…

0 komentar:

 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger