Rasa
Sebelum saya menjelaskan masalah rasa lebih lanjut, sebaiknya kita
mendasari pembicaraan ini dengan QS.surat Al hijr : 29;
Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya , dan telah
meniupkan kedalamnya RUH-KU, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.
Berbicara mengenai rasa, sulit bagi sebagian orang memahaminya
dengan baik, karena terkadang bahasa tidak mampu mengungkapkannya makna rasa
yang sebenarnya. Namun kita bisa memahami jika mengerti asal kejadian manusia. Yang
pada awalnya menusia tidak memiliki rasa "ADA". Setelah dihembuskan
ruh-Ku, manusia itu merasakan "ADA" Ruh-Ku ini menjadi sumber konflik
antara kita. Sehingga banyak yang tidak berani membahas apa itu "RASA
JATI", Dalam surat Al isra':85 " katakan bahwa
ruh itu amar Tuhanku " ada
yang menterjemahkan bahwa ruh itu adalah rahasia Tuhanku.
Didalam Alqur'an surat Al Qiyamah:14, Akan tetapi di dalam
diri manusia ada Bashirah ( rasa tahu ).
Baiklah saya akan mencoba merunut asal rasa itu dari fisik yang
kita rasakan sekarang.
Apabila panca indra seseorang mengamati dan menangkap perangsang
dari luar, maka perangsang ini oleh pancaindra diubah menjadi tenaga listrik
yang disebut kesan. Kesan ini dikirim melalui syaraf tepi kepada syaraf pusat.
Syaraf pusat lalu memberi perintah-perintah melalui syaraf tepi kepada urat
daging untuk melaksanakan perintah. Bila syaraf pusat tidak memberikan perintah
,maka urat daging tak mungkin bergerak. Dengan demikian tidak terjadi suatu
perbuatan.
Sampai mana arus itu mengalir, sampai itu pula kesadaran kita
mencapai tingkatannya. Oleh sebab itu kesadaran manusia bertingkat-tingkat.
Jika arus ini mengalir sampai hanya pada pangkal otak, kesadaran
nya dinamai kesadaran pendahuluan. Ini terdapat pada bayi atau hewan yang
berderajad rendah, Jika arus ini dapat mengalir sampai kepusat kesadaran dan
pusat ingatan, maka dinamakan kesadaran sederhana. Contoh: anak-anak pada masa
usia 1-6 tahun, bangsa-bangsa primitif, dan binatang-binatang yang berderajat
lebih tinggi.
Kalau arus bio-electric dapat bergerak samapai ke pusat akal dan
pusat kemauan, berarti bahwa seseorang telah menemukan "AKU" nya.
Mengenai ini dapat dilihat pada anak-anak yang mencapai akhir masa hayatinya
(pubertas). dalam keadaan serupa ini kesadarannya disebut kesadaran
diri-sendiri.
Apabila manusia di dalam sadarnya dapat berhubungan dengan
rohaninya, maka kesadarannya meningkat menjadi kesadaran luhur (kesadaran
jiwa). Kalau hubungannya sudah konstan , tetap, tingkah lakunya pun menunjukkan
ketulusan hati yang dalam. Terhadap kesadaran ini dapat kita saksikan pada
orang-orang yang menjalankan zuhud (melepas segala ikatan materi), dan sudah
sampai ke derajat yang mukhlasin.
Lebih jauh lagi, bilamana kesadarannya sudah dapat menghubungkan
diri kepada dzat mutlak (meta kosmos), maka disebut kesadaran Ruh (AKU SEJATI)
atau rasa jati. yaitu rasa yang hakiki yang mengetahui semua rasa (alam), Aku
inilah yang mengetahui segala rasa, sedih, rasa takut, rasa marah, rasa benci,
rasa capek, rasa lapar, rasa ngantuk dan seluruh alam rasa. Sebab semuanya
tidak ada manfaatnya jika sang Aku tidak ada.
Sebelum anda menyadari rasa jatinya , anda mengira sakit itu yang
merasakan adalah tubuh ini, kemudian kita merunut keatas, dari sentuhan fisik
yang dihantar oleh bioelectric yang menghasilkan kesan ditangkap oleh pangkal
otak ..dari pangkal otak kita menyadari siapa yang merasakan setelah sampai
pada pusat otak !! Ialah AKU sejati yang melihat (merasakan) itu, ialah pusat
pengetahuan tentang rasa, dia berada meliputi fisik bukan didalam fisik.
Sehingga jika sang Aku telah meninggalkan fisik maka rasa itu tidak ada dalam
fisik ini (mati) , anda perhatikan saat orang tidur… walaupun otak dia tetap
bekerja,namun Aku tidak merasakan lagi sebagai fisik ini..akan tetapi pindah
dari kesadaran fisik menuju kesadaran jiwa, begitu seterunya .
Mungkin dibawah ini membantu menambah pengertian atas rasa tadi :
Sebelum anda bisa mengendarai (menyetir) mobil, menurut perasaan
anda mobil itu besar sekali dan jalanan sepertinya sangat sempit, sehingga
tampak terpisah antara mobil dan pikiran… anda menjadi gugup saat berpapasan
dengan pengendara sepeda motor. Lama- kelamaan rasa anda meluas meliputi body
mobil, seakan tubuh anda menjadi mobil itu sendiri, sehingga jika berjalan
kencangpun terasa mengikuti irama perasaan anda. Reflek otak anda menggerakkan
rem, kopling, wiper, bunyi knalpot, dan getaran mobil, sehingga jika ada
sesuatu yang ganjil terhadap bunyi mesin itu terasa menyentuh langsung kepada
perasaan anda (otak). Jika mobil itu terantuk batu yang besar .ADUH !! anda
merasakan kesakitan. Mengapa anda yang menjerit kesakitan ..padahal anda dengan
mobil itu berbeda..anda bukanlah sebuah mobil itu. Siapa yang merasakan enak
tidaknya membawa mobil. mobil itu tidak bisa merasakan apa-apa. tapi saya bisa
merasakan mobil itu enak atau tidak… itulah gambaran rasa jati... asalnya
segala rasa, yang meliputi segala sesuatu.
0 komentar:
Post a Comment