Dalam
siaran tv sering ada acara dakwah atau da’wah islam yang caranya
bervariasi. Dalam acara semacam itu, ada orang yang dijadikan sebagai
nara sumber. Nara sumber ini oleh wartawan diperlakukan seperti
selebriti. Kata orang, mereka dibayar. Sering juga terdengar ada panitia
yang memberi amplop berisi uang kepada orang berdakwah. Tampaknya,
gejala semacam itulah yang terjadi di tengah masyarakat umum. Benarkah
Allah mengajarkan hal yang demikian itu? Makalah ini ditulis untuk
membahas hal tersebut berdasarkan Al Qur’an terjemahan versi Dep. Agama
RI dalam program Al Qur’an digital versi 2. 1.
DAKWAH ADALAH PERINTAH ALLAH
Dalam program Holy Qur’an Viewer
2.913 disebutkan bahwa da’wah adalah aktivitas mengajak ke islam.
Dengan kata lain, da’wah atau dakwah berarti aktivitas untuk mengajak
orang lain agar berserah diri kepada Allah. Dalam berdakwah, pada
dasarnya orang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar. Ma'ruf
ialah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan
munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Dakwah merupakan perintah Allah (3:104).
3:104.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar;
merekalah orang-orang yang beruntung.
Ayat
lainnya yang menunjukkan bahwa dakwah atau da’wah adalah perintah Allah
yaitu (9:71; 7:199; 7:157; 3:114; 3:110; 22:41; dan 9:112).
9:71.
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat,
menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu
akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
7:199. Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.
7:157.
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi
mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka
dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang
baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari
mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka
orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan
mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran),
mereka itulah orang-orang yang beruntung.
3:114.
Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar dan bersegera kepada
(mengerjakan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang
saleh.
3:110.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
22:41.
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka
bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh
berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada
Allah-lah kembali segala urusan.
9:112.
Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang
memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat
ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum
Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.
Sebagai
perintah Allah, berdakwah diposisikan sejajar dengan shalat, puasa,
haji, dll. Dalam menjalankan perintah Allah, kita tidak dibayar oleh
orang lain. Kita tidak diberi uang karena kita shalat. Kita tidak diberi
uang karena kita berpuasa. Kita tidak diberi uang karena kita
menunaikan ibadah haji. Demikian juga, kita tidak diberi uang karena
kita berdakwah. Yang membayar dakwah kita adalah Allah.
Bagaimana
jika ada orang yang menerima bayaran atas dakwahnya? Orang itu
berdakwah bukan karena Allah. Orang itu berarti tidak menjalankan
perintah Allah.
DAKWAH SEBAGAI JIHAD (PERJUANGAN)
Jika
tidak boleh meminta bayaran atas dakwah kita, bagaimana kita mampu
berdakwah? Jawabannya adalah dengan menganggap dakwah sebagai bentuk
jihad. Dengan menganggap dakwah sebagai bentuk jihad, orang yang
berdakwah rela mengeluarkan uang, harta, atau bahkan jiwanya. Allah
memberi petunjuk kepada kita untuk berjihad (berjuang) dijalan Allah
dengan harta dan jiwa kita (9:20 dan 61:11).
9:20.
orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di
sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
61:11.
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan
Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.
Pendakwah
harus mempunyai dana untuk menjalankan dakwahnya. Dana tersebut dapat
berasal dari harta miliknya atau bantuan orang lain. Akan tetapi, yang
harus selalu diingat bahwa dalam berdakwah kita dilarang untuk meminta
upah atau honor atau bayaran. Dapat dikatakan bahwa dalam agama islam
tidak ada mata pencaharian sebagai juru dakwah atau tukang dakwah atau
ahli dakwah.
PARA RASUL ALLAH TIDAK MEMINTA UPAH
Para
Rasul Allah tidak minta upah atas dakwahnya (26:180; 26:164; 26:145;
26:127;11:51; 26:109; 10:72; 11:29: 25:57; 12:104; 23:72; 34:47; 38:86;
dan 6:90).
Syuaib
26:180. dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Luth
26: 164. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semeta alam.
Shaleh
26:145. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Hud
26:127. Dan sekali-kali aku tidak minta upah kepadamu atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
11:
51. Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini.
Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka
tidakkah kamu memikirkan(nya)?"
Nuh
26:109.
Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu;
upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
10:72.
Jika kamu berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah
sedikitpun dari padamu. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka,
dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah
diri (kepada-Nya)."
11:29.
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada
kamu (sebagai upah) bagi seruanku. Upahku hanyalah dari Allah dan aku
sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman.
Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku
memandangmu suatu kaum yang tidak mengetahui."
Muhammad
25:57.
Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam
menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang
yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya.
12:104.
Dan kamu sekali-kali tidak meminta upah kepada mereka (terhadap
seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi semesta alam.
23:72. Atau kamu meminta upah kepada mereka?", maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezki Yang Paling Baik.
34:47.
Katakanlah: "Upah apapun yang aku minta kepadamu, maka itu untuk kamu.
Upahku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu."
38:86.
Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidak meminta upah sedikitpun padamu
atas da'wahku dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.
6:90.
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka
ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu
dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-Quran itu tidak lain hanyalah
peringatan untuk seluruh ummat.
Sampai
di sini sudah terlihat dengan sangat jelas bahwa dalam berdakwah kita
tidak boleh meminta upah. Dalam berdakwah, kita hanya meminta upah
kepada Allah. Dengan kata lain, Allah melarang dakwah sebagai alat
mencari uang.
PENUTUP
Orang yang berdakwah tidak boleh menjadikan dakwahnya sebagai alat untuk mencari uang atau nafkah.