Wednesday, 16 July 2014

Semesta adalah samudra energi.

Salam!
Apakah anda pernah belajar fisika tentang kaidah tangan kanan? Mungkin sebagian ada yang lupa karena hal ini di pelajari ketika SMA. Saya akan ingatkan sedikit. Coba tangan kanan anda setengah digenggam, jangan terlalu rapat, dan jempol berdiri tegak lurus ke atas. Jari-jari selain jempol menggambarkan kumparan yang mengelilingi poros berlawanan jarum jam, dan jempol menggambarkan poros. Beginilah gelombang elektromagnetik bekerja. Gelombang magnet bergerak berputar mengelilingi poros dan perputaran ini menghasilkan energi elektrik. Disebut gelombang elektromagnetik.

Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekwensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekwensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekwensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.

Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda. Karena pada dasarnya setiap setiap materi mengandung atom yang mempunyai ion-ion yang selalu bergerak berputar berlawanan jarum jam dan di sebut elektron. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekwensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.

Coba lihat kerja dinamo. Biasanya sepeda dulu memakai dinamo untuk pembangkit listrik lampu sepeda. Kumparan didalam dinamo berputar berlawanan arah jarum jam, menghasilkan listrik.

Ka'bah sebagai poros dan manusia-manusia yang berthawaf/berzikir berputar berlawanan dengan arah jarum jam, ribuan, jutaan manusia yang terus berputar dengan hati yang pasrah, ikhlas, setiap hari, bahkan intensitasnya akan meningkat dalam bulan haji. Kekuatan alam bawah sadar karena keyakinan spiritual menghasilkan loncatan gelombang elektromagnetik yang luar biasa, gelombang energi kehidupan dan spiritual. Yang menghantarkan komunikasi manusia dengan kesadaran semesta/Tuhan.

Bumi berputar pada porosnya berlawanan arah jarum jam dan juga mengitari matahari dengan arah yang berlawanan arah jarum jam, tidak pernah berhenti, menghasilkan loncatan gelombang energi elektromagnetik dan gravitasi. Perhatikan kompas! Dan perhatikan ikan paus yang mengandalkan sensor batin dalam melacak kompas bumi mengelilingi dunia. Begitu pula burung yang berpindah antar benua sesuai dengan pergantian musim, sensor batinnya-lah yang melacak kompas bumi. Bumi bersama 8 planet teman-teman nya berputar bersama, bertawaf/berzikir, bermeditasi, berkontemplasi, bersemedhi mengelilingi matahari sebagai porosnya dan menghasilkan radiasi gelombang elektromagnetik sebagai bagian dari energi semesta.

Matahari, bahkan ribuan bintang di semesta itu tidak diam. Tapi berputar pada sumbunya dan berputar mengelilingi porosnya. Galaksi-galaksi semua berputar, berzikir/thawaf, bermeditasi dan berkontemplasi yang merupakan gerak alami dari kesadaran semesta itu sendiri. Menghasilkan loncatan gelombang energi elektromagnetik kehidupan. Inilah gelombang energi spiritual semesta. Yang keberadaanya sangat memperngaruhi kehidupan di bumi.

Setiap benda mempunyai atom, setiap atom mengandung ion-ion yang selalu berputar mengelilingi porosnya. Dan menghasilkan gelombang energi elektromagnetik.

Sel-sel didalam tubuh manusia pun mempunyai elektron-elektron yang terus bergerak dan berputar hasil dari aksibilitas antara proton dan neutron, menghasilkan gelombang energi yang disebut aura. Andaikata manusia selalu mendiamkan hati menyatukan kesadarannya pada kesadaran tunggal semesta, berzikir, meditasi, kontemplasi, mesu raga, wirid, semedhi dll, maka akan menghasilkan gelombang elektromagnetik (aura) yang sungguh luar biasa. Bio energi, reiki, chi, tenaga dalam, adalah gelombang elektro magnetik tubuh yang terpancar.

Dalam pelajaran tarikat, biasanya Sang Mursyid mengajarkan titik lathaif, atau chakra. Adalah titik pancar energi tubuh yang bentuknya seperti roda yang berputar berlawanan arah jarum jam. Muaranya saling berhubungan pada simpul syaraf tubuh. Pengendalinya adalah hati (di dalam tubuh manusia ada segumpal darah yang apa baila baik maka baik pula seluruh tubuhnya dan apa bila jelek maka jelek pulalah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa itu adalah hati).

Dalam perkembangan selanjutnya energi kehidupan ini (berasal dari SANG MAHA HIDUP), dapat di pergunakan untuk kehidupan seperti kesehatan, membersihkan endapan energi kotor dalam batin yang dapat menganggu vitalitas tubuh, serta terhalangnya koneksitas batin dengan Sang Maha Energi, terhalangnya koneksitas batin pada Sang Maha Energi dapat menyebabkan keadaan akan tidak berpihak pada kita (sial), sakit-sakitan, emosi tak terkendali dll.

Ternyata semesta raya adalah samudra energi.

Energi yang paling halus dan kuat adalah cahaya/sinar. Dengan laser kita dapat memotong baja yang tebal sekalipun, dengan sinar X kita dapat melihat benda-benda dibalik suatu halangan.

Allah adalah cahaya di atas cahaya. Energi di atas energi. NURRUN ALA NURRIN


Pemborosan Energi.

Lapisan energi di dalam tubuh kita memperoleh suplai energi dari alam sekitar kita. Energi itu tidak diperoleh lewat kedua lubang hidung dan mulut saja. Sesungguhnya kita bernapas lewat setiap pori-pori pada lapisan kulit teratas. Kita memperoleh energi lewat kedua mata kita, kedua telinga, lewat setiap lubang, setiap pembukaan yang ada pada tubuh kita. Lewat lubang-lubang kecil dan besar itu, kita senantiasa berinteraksi dengan Alam Semesta.

Sementara ini, mata kita lebih banyak memboroskan energi. Perolehan energi lewat mata tidak seberapa. Kita sangat tergantung pada perolehan lewat kedua lubang hidung, mulut, dan pori-pori. Karena itu, banyak di antara kita yang mengalami gangguan pada saluran pernapasan. Energi yang kita peroleh tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Terjadinya short-supply of energy ini menciptakan rasa takut dalam diri kita. Karena kekurangan energi, kita merasa terancam, lalu kita berusaha untuk “menarik” energi secara paksa. Seorang laki-laki bermata jelalatan, sesungguhnya sedang “menarik” energi. Seorang perempuan centil yang sedang menarik perhatian pun sesungguhnya sedang menarik energi. Orang yang berpoligami atau berpoliandri sedang menarik energi. Menambah jumlah istri, suami, atau simpanan, selir, pacar, semuanya adalah upaya untuk menarik energi.
Defisiensi atau kekurangan energi juga membuat kita takut dengan tempat-tempat yang sempit. Kita tidak bisa tinggal dalam rumah yang sempit dan kecil tanpa halaman. Dinding-dinding yang ada terasa mencekik. Banyak orang-orang yang tinggal di kota-kota besar mengalami defisiensi energi, dan defisiensi itu sedemikian parahnya sehingga tidak terdeteksi sama sekali. Kemudian mereka mencari penyelesaian lewat tarik-menarik energi.

Pada sa'atnya tarik menarik energi ini dapat terwujudkan oleh kita dengan tindakan yang menjurus kriminalisasi dan merugikan banyak pihak. Teroris adalah contoh dari penarikan energi secara paksa, pada dasarnya mereka kekurangan energi (dalam foto aura dapat terlihat aura mereka yang kotor dan suram). Itulah makanya dalam semua agama di ajarkan cara menarik gelombang energi semesta yang halus, sesuai dengan kebudayaan agama itu berasal.
 
Copyright © . pepaya boyolali - Posts · Comments
Theme Template by pepaya-boyolali · Powered by Blogger